MENU

Where the world comes to study the Bible

2. Doktrin Pertobatan Dalam Perjanjian Lama

I. Pendahuluan

Dalam Ezek 18 :21-22 Tuhan bicara pada Israel perkataan ini:

Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.

Apakah itu injilnya ? Apakah PL mengajarkan bahwa seseorang yang telah berbalik dari dosa untuk mendapat keselamatan?

Kata Ibrani yang berkaitan dengan keselamatan biasanya umum dan tidak spesifik. Sehingga, kita harus melihat pada konteks untuk menentukan tipe keselamatan apa yang sedang dibahas. Ini juga berlaku untuk istilah keselamatan dalam bahasa Inggris. Sebagai contoh, seruan “Aku telah selamat!” bisa banyak artinya tergantung pada konteks yang dibicarakan atau ditulis. Seseorang yang diselamatkan dari sungai yang dingin bisa berkata, “Aku telah diselamatkan dari kuburan air. Lee Iacocca, the Chief Executive Officer dari Chrysler Corporation, saat menerima pinjaman sebesar $1.5 billion dari pemerintah U.S. bisa berkata, Chrysler telah diselamatkan dari kebangkutan. Suatu hukuman mati yang kemudian diampuni oleh Presiden bisa berkata, Hidupku telah diselamatkan. Hanya dalam konteks tujuan kekal pandangan ini bisa berarti Aku telah diselamatkan dari hukuman kekal. Ini kelihatan hal yang jelas tapi sangat kurang disadari dalam pembahasan mengenai hal ini. Sebenarnya, hal ini sangat berkaitan dengan pembahasan dan sangat tidak jelas bagi mereka yang menulis dan berkotbah tentang doktrin keselamatan PL.

Ada 15 kata Ibrani yang berbeda untuk keselamatan yang biasa digunakan dalam PL. Sebagian besar rujukan keselamatan menunjuk pada keselamatan sementara: dari musuh, dari kematian fisik, dan berbagai macam masalah.30

Sebagai contoh, lima kata PL yang paling umum dan paling penting untuk keselamatan adalah ya„sha‘, pa„da, ga„‘al, ma„lat, and na„tzal. dari 812 penggunaan istilah ini dalam PL, hanya 58 (7.1%) menunjuk pada keselamatan kekal.31 Istilah yang menunjuk pada keselamatan yang akan datang bagi bangsa Israel oleh Tuhan –juga suatu tema dalam PB (Rom 11:26). Dalam beberapa kasus Mesias diindikasi sebagai Juruselamat (Mic 5 :2, 6; Zech 9 :9-10). Sangat menarik untuk diperhatikan bahwa ayat ini berurusan dengan fakta kerajaan yang akan datang, bukan kondisi atau masuk kedalamnya.

Sebagai tambahan, ada beberapa bagian Alkitab dalam PL yang menunjuk pada keselamatan kekal, tapi tanpa menggunakan istilah keselamatan: Gen 3: 15; 15:6; Ps 22:27; Isa 6:10; 10:21; 19:22; 52:1-53:12; Jer 24:7; 31:31-34; and Hab 2:4.

Pertimbangan akan diberikan pada istilah PL yang berkaitan dengan pertobatan. Pembaca harus mengingat bahwa tujuan kita bukan hanya menemukan pengajaran PL tentang peran pertobatan dalam keselamatan kekal. Tapi, tujuan kita adalah menemukan pengajaran PL tentang peran pertobatan dalam semua tipe keselamatan.

II. Tidak Ada Istilah Teknis
dalam PL untuk Pertobatan

Para sarjana setuju bahwa tidak ada kata PL yang digunakan untuk merujuk pada pertobatan.32 Bagaimanapun, 2 kata sering dikutip untuk arti itu. Kata-kata ini adalah shu‚b dan na„ham.

III. Shu‚b

Istilah ini merupakan kata paling umum ke12 dalam PL.33 Memiliki arti dasar berbalik, kembali kebelakang, kembali, atau memberikan kembali.34 Pada umumnya penggunaannya menunjuk pada perubahan arah. Sebagai contoh, Musa setelah dari tabernakel, kembali ke tenda (Exod 33:11). Kata ini digunakan 1,056 dalam PL hanya 203 muncul dalam konteks agama.35 Dari semua hanya satu bagian dari penggunaan agama yang menunjuk pada pertobatan Israel pada Tuhan.36

    A. Berbaliknya Tuhan

Ada empat katagori berbalik pada Tuhan dalam PL. keempatnya dari syarat berkat/kutuk dalam Perjanjian Musa (cf. Leviticus 26; Deuteronomy 28) dimana Tuhan menjanjikan kalau Dia akan memberkati ketaatan dan mengutuk ketidaktaatan.

Natur shu‚b yang non-teknikal menunjukan fakta bahwa itu sering digunakan untuk menunjuk pada berbalik ke Tuhan. Jelas, jika itu merupakan istilah teknis yang selalu menunjuk pada berbalik dari jalan seseorang yang berdosa, itu tidak akan pernah digunakan untuk Tuhan.

1. Empat Kategori dari Berbali pada Tuhan.

Pertama, Tuhan mengembalikan kejahatan atas Israel. Dia menarik berkatNya dan mengirim penghukuman sementar saat bangsa itu berbalik dari ketaatan mereka padaNya.37

Kedua, Tuhan berbalik (atau secara negative, tidak berbalik) dari kemarahanNya kepada Israel. Dia menarik penghukuman sementara dan mengirimkan berkat saat bangsa berbalik dari perbuatan dosanya dan kembali taat kepadaNya.38

Ketiga, Tuhan mengembalikan Israel kepada berkat sebelumnya. Kapanpun Israel berbalik pada Tuhan dari jalannya yang berdosa, Dia mengembalikan berkat bangsa itu.39 Dalam beberapa teks berkat spesifik yang telah Tuhan janjikan dan sediakan adalah mengembalikan bangsa itu ketanah perjanjian.

Keempat, Tuhan kembali kebangsa itu.40 Dalam ketiga tipe Tuhan kembali yang sudah kita bahas, selalu ada spesifik objek yang ditunjukan dalam konteks (i.e., Dia membalikan kejahatan; Dia menarik murkaNya, Dia mengembalikan berkatNya). Walau begitu, dalam bagian yang memuat tipe keempat berbalik ini, tidak ada spesifik objek yang disebutkan. Ekspresi ini umumnya menunjuk pada Tuhan menyingkirkan penghukuman sementara dan mengirimkan berkat sementara.

2. Sementara, tidak kekal, berkat dan kutuk. Dengan pengecualian Jer 32:40 (yang menunjuk pada berkat millennial atau kekal yang Tuhan janjikan kepada Israel sebagai bagian dari Perjanjian Baru), berbaliknya Tuhan atau menjauh dari bangsa dengan berkat atau kutuk selalu menunjuk pada pengalaman sementara. Kemarahan Tuhan dalam PL tidak berkaitan dengan keselamatan kekal atau penghukuman kekal.

3. Israel menuai apa yang ditabur. Saat bangsa itu taat, Tuhan mengirim berkat. Saat dia tidak taat, Dia mengirim kutuk. Kasih Tuhan bagi bangsa itu menggerakkanNya untuk mendisiplin dan memberi hadiah bagi umat pilihanNya agar mereka bisa belajar untuk mentaatiNya.

    B. Berbaliknya Israel

1. Konsep Alkitab. Seperti ditunjukan dalam bagian sebelumnya, catatan PL menunjukan bahwa bangsa Israel terus menerus menjauh dari Tuhan. Dalam setiap kesempatan bangsa itu mengalami penghakiman sementara (menuai kutuk Perjanjian Musa) yang mengharuskan mereka untuk berbalik kepada Tuhan. Ada 3 kategori berbaliknya Israel, secara teologis ditemukan dalam PL.

Pertama, Israel menjauh dari Tuhan karena ketidaktaatan. Israel menjauh dari Tuhan karena menyembah berhala41 dan bentuk lain dari ketidaktaatan.42

Bagian Alkitab berikut menggambarkan hal ini.

sebab orang Amalek dan orang Kanaan ada di sana di depanmu dan kamu akan tewas oleh pedang; dari sebab kamu berbalik membelakangi TUHAN, maka TUHAN tidak akan menyertai kamu. (Num 14:43, italics mine).

Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu. Apabila murka TUHAN bangkit terhadap orang Israel,. . . Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb . . . Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya. Kemudian matilah Otniel anak Kenas. Tetapi orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; lalu Eglon, raja Moab, diberi TUHAN kuasa atas orang Israel, oleh sebab mereka telah melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.... Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera . . . Setelah Ehud mati, orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN. Lalu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan Yabin, raja Kanaan . . . (Judg 2:19-20; 3:9, 11-12, 15; 4:1-2, italics mine).

Natur non-teknis dari shu‚b lebih jauh dilihat dalam hal saat itu menunjuk pada Israel sering berkaitan dengan menjauh dari Tuhan kepada jalan yang berdosa.

Kedua, bangsa berbalik pada Tuhan dalam ketaatan. Israel kembali kepada Tuhan dengan menjauh dari penyembahan berhala43 dan dari bentuk lain dari ketidaktaatan.44 Ketaatan merupakan kondisi bagi keselamatan sementara dari kutuk Perjanjian Musa (cf. Leviticus 26; Deuteronomy 28). Menjauh dari praktek berdosa tidak pernah dinyatakan dalam PL sebagai syarat lolos dari murka kekal.45

Satu pasal dalam PL kelihatannya bertentangan dengan point yang baru dibuat. Ezekiel 18 menghubungkan hidup dengan berbalik dari praktek berdosa seseorang dan kematian karena gagal hidup benar. Ayat berikut mewakili hal itu:

hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap mengikuti peraturan-Ku dengan berlaku setia--ialah orang benar, dan ia pasti hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH (Ezek 18 :9).

Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati . (Ezek 18:20).

Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati (Ezek 18:21).

Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya (Ezek 18:26).

Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup! (Ezek 18:32).

Sebagian menafsirkan ayat diatas dalam arti bahwa keselamatan kekal mensyaratkan atas berbaliknya seseorang dari dosanya.46 Tafsiran itu tidak berdasar.

Tidak ada referensi dalam Ezekiel 18 dengan Lautan Api, kematian kekal, kehidupan kekal, masuk kedalam kerajaan Allah, dipisahkan dari kerajaan, pembenaran, atau apapun yang secara tidak langsung dihubungkan dengan penghukuman kekal. Pasal itu tidak pernah dikutip dalam PB berkaitan dengan hal diatas. Apa yang menjadi masalah dalam Ezekiel 18 adalah hidup dan mati –kehidupan fisik dan kematian fisik. Istilah Ibrani bagi kehidupan dan kematian umumnya digunakan dengan cara ini diseluruh PL.47

Dyer berkomentar:

Tuhan tidak mengatakan kalau Israel yang diselamatkan akan kehilangan keselamatan kekalnya jika dia jatuh kedalam dosa. Baik berkat dan hukuman disini bersifat sementara, bukan kekal. Penghukumannya berupa kematian fisik (cf. vv 4, 20, 26), bukan penghukuman kekal.48

Mirip dengan itu, dalam pendahuluan pembahasannya tentang Ezekiel 18, Charles Feinberg menulis, Subjek pembenaran melalui iman jangan ditekankan dalam pasal ini; itu tidak dibahas.49 Sebelumnya, berkomentar atas ayat 9 (yang menunjuk pada hidup yang disyaratkan atas ketaatan pada Hukum Musa) dia menulis, Pernyataan ini, harus kita perhatikan sekali lagi, tidak membahas tentang kehidupan kekal, tapi hidup didunia. Kehidupan kekal tidak didapat atas dasar yang disebutkan dalam bagian Alkitab ini.50

Motif berkat/kutuk merupakan tema penting PL. Syarat Perjanjian Musa dinyatakan dalam Leviticus 26 dan Deuteronomy 28. Ketaatan akan diberikan berkat sementara. Tidak taat akan mendatangkan kutuk sementara yang akan semakin intensif sampai bangsa itu kembali kepada Tuhan. Walau keselamatan merupakan pembahasan Ezekiel 18, tapi sama sekali tidak membahas tentang keselamatan kekal. Seperti tulisan Ross, Diseluruh PL keselamatan atau penyelamatan Israel berkaitan dengan janji dari perjanjian yang berhubungan dengan hidup dalam dunia ini sebagai umat Tuhan (italics dari saya).51

Ada banyak contoh PL tentang berkat dan kutuk, baik berkaitan dengan bangsa dan individu didalamnya. Seseorang mungkin langsung melihat, Abraham (Gen 24:1; Heb 11:8-19), Moses (Exod 14:30-31; Num 20:12; Heb 11:23-29), peristiwa lembu emas (Exod 32:34-35), Joshua and Caleb (Num 14:30-45), pemberontakan Korah (Num 16), Nadab and Abihu (Lev 10:1-3), Achan (Josh 7:1-26), Gideon (Judg 6:11-28), David (2 Sam 1-10, dibawa berkat; 12-22, dibawa kutuk), Solomon (I Kgs 3:5-15; 4:20-34; 11:1-13), dan kejatuhan kerajaan utara (2 Kgs 17:5-18) dan Selatan (2 Kgs 24:1-25:21). Ini tidak berarti bahwa seluruh berkat dan hukuman dalam PL merupakan hasil langsung dari ketaatan atau ketidaktaatan (cf. Job; Luke 16:19-31; John 9:2-3). Kadang Tuhan mengijinkan orang benar untuk menderita dan orang jahat berkelimpahan. Walau begitu, artinya adalah ketaatan membawa berkat sementara dan ketidaktaatan membawa hukuman sementara.

Ezekiel 18 hanyalah salah satu contoh motif berkat/kutuk dalam PL.

Ketiga, suatu hari bangsa itu akan kembali kepada Tuhan dalam iman. Sejumlah kecil tulisan PL menggunakan istilah shu‚b untuk menunjuk pada berbaliknya Israel dimasa depan (dan Mesir dan kesudahan dunia) kepadan Tuhan. Dalam konteks ini (cf. Ps 22:27; Isa 6:10; 10:21; 19:22; Jer 24:7) berbalik pada Tuhan digunakan dengan berbelit-belit bagi iman.

Isaiah 6:10 menggambarkan bagaimana kesimpulan ini ditarik. Ayat itu bicara tentang berbalik pada Tuhan dan disembuhkan. Kristus menafsirkan bagian ini bagi para murid. Setelah menceritakan Perumpamaan Penabur, sebagai pengantar pada penjelasan artinya, Yesus mengutip bagian ini. Dia mengutip referensi Yesaya akan Tuhan dengan menerima Firman dan percaya pada Injil (cf. Matt 13:3-23; Luke 8:5-15, esp. w 12-13). Dia juga mengidentifikasi kesembuhan yang dibicarakan sebagai keselamatan kekal (Luke 8:12).

2. Konsep Extra-Biblical. Bagaimana Rabi Yahudi mengerti pengajaran keselamatan dalam PL?

Konsep rabbinic akan teshu‚bah. Selama dua abad sejak kelahiran Kristus, rabi dan penulis Yahudi lainnya banyak menulis. Tulisan mereka mencerminkan pengertian yang berbeda dari yang saya katakan mengenai penggunaan shu‚b dalam PL. (Teshu‚bah adalah bentuk kata benda dari shu‚b.)

Para Rabbi merupakan pengajar Hukum Musa. Mereka mengajar di sinagoge dan beberapa pengajaran mereka ditulis dalam Mishnah dan Talmud.

Mengenai keselamatan kekal, para rabi mengajarkan bahwa kondisi untuk mendapatkan bagian dalam dunia yang akan datang adalah taat pada Hukum (cf. Aboth 2:7). Tapi, mereka juga percaya pada anugrah. Mereka mengajarkan bahwa Tuhan akan mengampuni ketidaktaatan jika seseorang dengan sungguh berbalik dari dosanya dan membuat pendamaian yang diperlukan.

Mengutip pengajaran rabinis mengenai kondisi dari keselamatan kekal Herford menulis, Tidak cukup hanya sekedar mengetahui kehendak Allah atau percaya akan hal itu, atau dalam Tuhan yang menghendakinya. Diatas semua itu kita harus melakukannya. 52

Sama dengan itu Moore menulis:

Untuk dosa …. Hanya satu obat, anugrah pengampunan Allah, dan conditio sine qua non dari pengampunan adalah pertobatan, yaitu penyesalan, perbaikan sakit terhadap orang lain, dan perubahan tindakan dilakukan dan terus dipertahankan dengan tujuan yang tulus diluar motif agama.53

Para rabi percaya bahwa orang benar pasti mendapat tempat didunia yang akan datang dan orang jahat tidak. Mengenai pandangan mereka mengenai nasib mereka yang tidak sepenuhnya benar atau tidak sepenuhnya jahat Moore berkomentar:

Sekolah Shammai berpendapat bahwa mereka yang jahat dan baik, berbicara equilibrium, akan keneraka, dan terjun dan keatas, dan bangkit dan disembuhkan . . . bagi mereka api Gehenna bersifat purgatorial; mereka dimurnikan seperti perak dan ditapis seperti emas. Sekolah Hillel berpendapat bahwa Tuhan didalam belas kasihnya yang melimpah …. Cenderung untuk berpihak pada belas kasihan, dan tidak mengirim mereka ke Gehenna sama sekali.54

Kedua sekolah rabi ini setuju kalau semua kecuali yang sangat jahat akan mendapat tempat didunia yang akan datang. Tanda kecenderungan para rabi adalah membatasi, dalam cara yang memungkinkan, jumlah orang Israel yang tidak mendapat bagian didunia yang akan datang. Bagi mereka yang tidak bertobat adalah suatu penghalang kepada kebahagiaan mutlak.55

Selain tulisan rabinis didalam Mishnah dan Talmud, ada juga banyak buku yang ditulis oleh penulis Yahudi dipertengahan akhir periode intertestamental. Tulisan ini dikenal sebagai PL Apokrifa (atau Pseudepigrapha). Mereka non-canonical, tulisan yang tidak diinspirasi.

PL Apokrifa berbicara mengenai Tuhan menimbang perbuatan baik dan jahat untuk menentukan tujuan kekal mereka (Testament of Abraham 13:1-2, 9-14; 1 Enoch 41:1-2; 61:8). Syarat keselamatan kekal adalah ketaatan pada Hukum Tuhan (2 Baruch 51:3,7; 4 Ezra 7:19-22, 33-39; 9:3~37).

Orang Farisi dimasa Yesus adalah gambaran yang baik akan tipe legalistic, pemikiran yang membenarkan diri sendiri (cf. Luke 18:9-14).

Pengajaran Katolik Roma mengenai purgatory setidaknya berasal dari PL Apokrifa (2 Maccabees 12:39-45).

Menilai konsep rabinis tentang teshu‚bah. PL tidak mendukung pengertian rabinis. PL mengajarkan bahwa keselamatan kekal adalah melalui anugrah Allah dan itu diterima melalui respon iman manusia, bukan melalui tindakan kebaikan atau dengan berbalik dari setiap dosanya (cf. Gen 15:6; Hab 2:4). Tidak ada bukti dalam PL mengenai purgatory atau mengenai sebagian besar orang pasti masuk kedalam kerajaan Allah. Walau ada beberapa bagian PL yang merujuk pada keselamatan kekal (e.g., Gen 3:15;22:1-l9; Isa 12:23; 45:22; 49:6ff; 52:13-53:12; Jer 31:7; 46:27; Zech 8:7; 9:9, 16), hanya ada beberapa yang berurusan dengan kondisi manusia dari keselamatan kekal, yaitu iman (Gen 15:6; Hab 2:4).56

Bagian yang paling utama sebagai cara pandang pengajaran PL mengenai keselamatan adalah Gen 15:6: Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Genesis 15:6 adalah John 3:16 nya PL. Hanya satu syarat yang diberikan: percaya pada Tuhan.

Apa yang dipercaya Abraham tentang Allah? Dia percaya bahwa Allah akan mengampuni dosanya dan memberikan dia tempat dalam kerajaanNya yang akan datang. Tentu, pada saat itu pengertian Abraham mengenai Mesias dan pekerjaanNya belum sepenuhnya dikembangkan.57 Pengertiannya mungkin bertumbuh sebagai hasil dari permintaan Tuhan untuk mengorbankan anaknya dan pada saat terakhir menyediakan gantinya (Genesis 22).58 Tapi, jelas dari penggunaan Paulus akan teks ini bahwa itu bersifat keselamatan, merujuk pada pembenaran Abraham melalui iman semata (Gal 3:6-14; Rom 4:1-25). Walau Abraham melakukan banyak pekerjaan baik, tidak satupun yang mendatangkan pembenaran dihadapan Allah..

Bagian PL kedua, Hab 2 :4, juga mengajarkan bahwa satu-satunya syarat PL untuk keselamatan kekal adalah iman kepada Tuhan. Konteks berkaitan dengan invasi Babilon. Orang sombong akan digunakan oleh Tuhan untuk menghukum Israel. Karena orang sombong tidak disukai Tuhan, mereka pada akhirnya juga akan jatuh. (kesombongan mendahului kejatuhan.) Akah hidup disini janji potensi atau perintah. Seorang yang diterima Allah melalui iman semata memiliki potensi untuk hidup, lepas dari penghukuman sementara Allah. Dia menyadari bahwa potensi hidup sejalan dengan kebenaran saat dia bersama dengan Tuhan.

Penggunaan Paulus akan ayat ini menegaskan pengertian ini. Dia menggunakannya untuk menunjukan bahwa seseorang mendapatkan kebenaran Tuhan melalui iman semata (Rom 1:17; Gal 3:11). Nygren dengan meyakinkan menunjukan bahwa saat Paulus mengutip Hab 2:4 dalam Rom 1:17 dia menggabungkan orang benar dan melalui iman dalam cara dimana mereka dilihat sebagai satu unit: Dia yang melalui iman adalah benar.59 Didalam Roma 1-4 Paulus menjelaskan ekspresi, dia yang beriman adalah benar. Kemudian didalam pasal 5-8 dia berurusan dengan perkataan Rom 1:17, akan hidup. Orang yang dibenarkan melalui iman semata bebas dari murka Allah (Romans 5), dari dosa (Romans 6), dari taurat (Romans 7), dan dari kematian (Romans 8). Semua ini benar bagi kita orang percaya dan dasar bagi perjuangan kita melawan daging untuk menghidupi natur baru kita (cf. Rom 6:11-13; 8:12-17; 12:1-15:13).

Manusia dibenarkan dihadapan Tuhan melalui iman (Rom 1:17-4:25; Gal 3:6-14). Tapi hanya melalui kehidupan baru seseorang yang dibenarkan melalui iman mempertahankan kehidupan sementaranya (Rom 8:13; Heb 10:37-38). Romans 8:13 mengandung bayangan kembali Rom 1:17 dan Hab 2:4. Disana Paulus mengatakan kepada orang percaya, mereka yang dibenarkan oleh iman dan yang secara kekal sudah aman (Rom 8:38-39), jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Seperti yang telah disebutkan diatas, beberapa bagian PL (Ps 22:27; Isa 6:10; 10:21; 19:22; Jer 24:7) merujuk pada masa depan Israel dan bangsa lain kepada Tuhan dalam iman. Mereka menegaskan pengertian kita akan Gen 15:6 dan Hab 2:4—bahwa satu-satunya syarat PL untuk mendapatkan keselamatan kekal adalah sepenuhnya percaya pada Tuhan dan syarat utamanya terhadap dosa seseorang.

Pengertian dari pengajaran PL mengenai kondisi manusia dan keselamatan kekal ditegaskan oleh beberapa bagian PB.

Mengomentari pengajaran PL tentang keselamatan kekal, Paulus menulis dalam Rom 4:3-8:

Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya ..

Demikian juga dalam Gal 3:6-14 Paulus menulis:

Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: Olehmu segala bangsa akan diberkati. Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu. Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat. Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: Orang yang benar akan hidup oleh iman. Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib! Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

Juga, penulis kitab Ibrani menulis dalam Heb 10:1-4:

Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa. Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.

Luke 18:9-14 dan John 1:29, bagian sebelum Salib, juga menegaskan bahwa keselamatan kekal menurut PL hanya melalui anugrah melalui iman dan bukan hasil dari pekerjaan baik.

PL mensyaratkan keselamatan kekal hanya pada iman semata. Sistem korban dibentuk untuk membawa pemuja agar bisa melihat keberdosaan mereka dan meletakan iman mereka kepada Allah sebagai satu-satunya harapan mereka masuk pada kerajaan (cf. Luke 18:13-14; Heb 10:1ff).

Mengapa banyak yang salah? Seseorang mungkin bertanya mengapa saat Yesus datang sebagian besar orang Yahudi menolak Dia dan beritaNya John 1 :11). Jika PL berpikir bahwa satu-satunya syarat keselamatan kekal adalah beriman kepada Tuhan, mengapa sebagian besar berpikir kalau syaratnya menaati Taurat?

Dari situ kita bisa mengatakan PB, banyak Yudaism memegang kuat legalism, sebagai bukti melalui perilaku orang Farisi (Mate 23; Luke 18:9-14). Sebagian besar bangsa menolak Yesus Kristus John 1:11). Mereka tidak ingin mengakui fakta bahwa mereka sakit dan perlu diselamatkan (Luke 5:31). Sebagian besar berusaha mencapai Allah melalui cara mereka –berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri daripada menerima pembenaran yang ditawarkan secara cuma-cuma oleh Tuhan (Rom 10:2-3;1 Cor 1:23).

Jalan sempit menunju pada kehidupan dan sedikit yang memutuskan untuk menemukannya (Matt 7:13-14; John 14:6). Itu terjadi dalam periode intertestamental dimasa Yesus, dan masih seperti itu sampai sekarang.

Akan menjadi salah jika kita berpikir kalau semua orang Yahudi menolak keselamatan yang ditawarkan secara cuma-cuma oleh Yesus. Sebagian memang menerima tawaranNya dan percaya kepadaNya (John 1:12). Memang, Yohanes dan Lukas melaporkan bahwa banyak (menunjukan suatu jumlah yang besar, bukannya mayoritas) imam dan pemimpin Yahudi beriman pada Yesus Kristus (John 12:42; Acts 6:7). Bahkan Saulus dari Tarsus, musuh utama Injil Anugrah dan Salib Kristus, percaya pada Yesus Kristus sebagai satu-satunya harapan disorga dan menjadi Rasul orang non-Yahudi (Gal 1:11-3:14).

    C. Kesimpulan

Istilah shu‚b digunakan dalam PL untuk merujuk pada berbaliknya Israel atau menjauh dari Allah dan berbaliknya Allah terhadap bangsa itu dengan berkat atau menjauh dari mereka dengan kutuk. Didalam sebagian besar konteks berkat atau kutuk temporal dalam bahasan. Didalam beberapa bagian, ekspresi ‘berbalik kepada Tuhan’ digunakan untuk merujuk pada keselamatan kekal yang akan datang bagi bangsa. Didalam konteks berbalik pada Tuhan digunakan sebagai sebutan untuk iman.

Sumber Extra-biblical Yahudi (PL Apocrypha, Talmud, Mishnah) menunjukan kalau para rabi dari periode intertestamental dan masa Yesus berpegang pada pandangan legalistic akan syarat keselamatan. Mereka percaya keselamatan melalui anugrah melalui kesetiaan bukan pengajaran PL mengenai keselamatan melalui anugrah dan melalui iman.

IV. Na„ham

Istilah lain yaitu na„ham didalam PL berarti menyesali atau ‘menenangkan diri.60 Ini muncul 108 kali dalam PL, tapi hanya tiga penggunaannya yang berkaitan dengan pertobatan manusia.

Natur non-teknis dari istilah ini ditunjukan dalam sebagian besar penggunaan teologis yang merujuk pada apa yang disebut repentance of God.61

Dua bagian yang menggunakan na„ham untuk merujuk pada keselamatan manusi berkaitan dengan keselamatan temporal bukan kekal. Jeremiah 8:6 menunjukan, karena bangsa tidak menyesali kejahatan mereka (i.e., pemujaan berhala) hukuman temporal diberikan. Ayub 42:6 berkaitan dengan kesedihan Ayub atas perkataan bodoh yang diucapkannya selama ujian.

Jeremiah 31:19 berkata bahwa setelah Israel berbalik kepada Tuhan, dia akan menyesali tindakannya. Bagian ini merujuk pada pemulihan Israel dimasa mendatang oleh Allah. Setelah bangsa itu kembali pada Tuhan dalam iman, Israel akan menyesali ketidaktaatan dan ketidakpercayaannya selama ini.

V. Kesimpulan

Konsep pertobatan manusia dalam PL ada dua. Pertama dan yang terutama berarti berbalik kepada atau menjauh dari sesuatu (shu‚b). Kedua tapi jarang adalah menyesali tindakan sebelumnya (na„ham).

Syarat PL terhadap keselamatan sementara adalah berbalik dari dosa. Tuhan berjanji memberkati Israel jika dia taat dan mengutuk jika dia tidak taat. Ada banyak contoh dalam PL mengenai bangsa atau pribadi Israel yang mengalami kutuk saat mereka menjauh dari Allah dan berkat saat mereka berbalik kepada Tuhan.

PL tidak pernah, mensyaratkan keselamatan kekal adalah berbalik dari dosa seseorang. Keselamatan kekal dalam PL semata didasarkan atas berbalik pada Tuhan melalui iman.

Keselamatan kekal selalu oleh anugrah melalui iman. Inilah mengapa Mesias harus mati disalib untuk dosa keturunan Adam.

Kita sekalian sesat seperti domba,

masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,

tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian .
(Isa 53:6)

Used by permission:
Journal of the Grace Evangelical Society
Volume 2, No. 1 -- Spring 1989


30 Untuk diskusi lebih lanjut tentang keselamatan PL dan penekanan sementaranya, lihat James K. Zink, Salvation in the Old Testament: A Central Theme,. Encounter 25 (1964): 405-414; Allen R Ross, The Biblical Method of Salvation: A Case for Discontinuity, 161-78, 352-56 in Continuity and Discontinuity: Perspectives on the Relationship Between the Old and New, Testaments (Westchester, IL: Crossway Books, 1988), edited by John S. Feinberg; Colin Brown, s.v. Redemption, NIDNTT, 3 vols. (Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1978) 3: 201-209.

31 Figure ini datang dari penyelidikan pribadi penulis. Ke 58 referensi mengenai keselamatan kekal termasuk 2 Sam 23:5, Ps U:7; 49:15; 53:6; 130:7, 8; Isa 1:27; 12:2 (twice), 3; 19:20; 25:9 (twice); 33:22; 35:4, 9, 10; 45:17, 22; 49:6, 8, 24, 25 (twice); 51:6, 8, 11; 52:7, 9, 10; 56:1; 62:1, 11, 12; Jer 23:6; 30:7, 10, 11; 31:7; 33:16; 46:27; Ezek 34:12, 22, 27; 36: 29; 37:23; Dan 12:1; Hos 13:14; Mic 5:6; Zeph 3:17;19; Zech 8:7, 13;10:6, 8; 9:9, 16; 12:7.

32 Lihat Aloys Dirksen, The New Testament Concept of Metanoia, 148, William Holladay, The Root suŒb‚h the Old Testament, 156-57; C. G. Montefiore, Rabbinic Conceptions of Repentance, Jewish Quarterly Review 16 (1904): 212-13; George Foot Moore, Judaism in the first Centuries of the Christian Era, the Age of the Tannaim, 3 vols., 1: 507; Theological Dictionary of the New Testament, s.v. metanoeo, metanoia, by E. Wurthwein, 4 (1967): 980.

33 Holladay, SUBH, 2.

34 Brown, Driver, and Briggs, A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament s.v. shu‚b, 996-97; Holladay, SUBH, 51-115.

35 Wurthwein berpendapat (metanoia, 984), tapi tidak ditunjukan, bahwa hanya ada sekitar 118 penggunaannya secara teologis. Holladay (SUBH, 116) berpendapat bahwa ada 144 penggunaan untuk perjanjian. Dari kata kerja dan 19 dari kata benda dan kata sifat. Bagaimanapun, penyelidikan saya menemukan 203 penggunaan untuk keagamaan. Lihat Robert N. Wilkin, Repentance as a Condition for Salvation in the New Testament. (Th.D. dissertation, Dallas Theological Seminary, 1985), 210-12 for a complete listing.

36 Jonah 3:5-10 menunjuk pada non-lsraelites (i.e., Ninevites). Mereka kembali kepada Tuhan sebagai hasilnya. Dia kemudian menjauhkan kemurkaanNya dari mereka.

37 Lihat Deut 23:14; Josh 24:20; Judg 9:56, 57, 1 Sam 25:39, 26:23, 2 Sam 16:8, 1 Kgs 2:32; Neh 4:4; Ps 7:12; 54:5.

38 Lihat 2 Chr 12:12; 29:10; 30:8, 9; Ps 78:38; 106:23; Isa 5 25; 9:12, 17, 21; 10:4; 12:1; Jer 4:8 28 18:20, 23:20, 30:24, Lam 2:8, Dan 9.16, Hos 14.4, Joel 2.14, Amos 1.3, 6 9, 11, ;3; 2;1, 4, 6; Jonah 3:9 (non-lsraelites).

39 See Deut 30:3; 2 Sam t5:25; 1 Kgs 8:34; 2 Chr 6:25; PI t4:7; 80:3, 7, 14, t9; Jer 32: 37; 33:7, 11; 42:12; Hos 6:11; Nah 2:2; Zeph 2:7.

40 See 2 Sam 16:12; 2 Chr 30:6, 9; Jer 15:t9; 18:8; 32:40; Zech 1:3; Mal 3:7.

41 See Judg 2:19; 8:33, 1 Kgs 9:6, Isa 57:17; Jer 11:10; Hos 11:7.

42 See Num 14:43 ;Josh 22:16, 18, 23, 29;1 Sam 15:11 ;Jer 34:16; Ezek 3:20;18:24, 26.

43 Penekanan besar dalam PL diletakan pada bangsa yang berbalik menjauh dari (atau gagal berbalik dari) penyembahan berhala dan kepada Tuhan. Panggilan kenabian untuk bertobat sering merupakan panggilan kepada bangsa untuk berbalik dari pemujaan berhalanya. Untuk contoh, lihat, Deut 4:30; i Sam 7:3; 1 Kgs 13:33; 2 Kgs V:13; 23:25; 2 Chr 7:14, 19; 15:4; 30:6, 9; 36:13; Isa 31 6; Jer 3:1, 7, 10, 12, A, 19, 22; 4:1; 8:4, 5; 18:8, 11; 25:s; 26:3; 35:15; 36:3, 7; 44:s; Ezek 14:6; and Hos 3:5; 5:4; 6:1; 11:5; 14:1, 2, 4. kutipan ini menunjuk pada penghukuman sementara yang diberikan atau ditiadakan tergantung pada apakah mereka kembali menyembah berhala atau tidak.

Dua bagian Alkitab, Isa 31:6-7 dan Hos 3:5, menunjukan bahwa dimasa kemudian –suatu rujukan pada Kerajaan Milenial –bangsa akan menyingkirkan berhala dan kembali kepda Tuhan dan takut padaNya. Maka itu walau PL melaporkan bahwa orang sering berbalik dari Tuhan kepada penyembahan berhala (walau salah satu raja terbesar Israel, Salomo mati sebagai penyembah berhala [l Kgs 11:1-13ff.]), itu juga menubuatkan suatu hari dimana semua itu tidak lagi melukiskan suatu bangsa.

44 Untuk contoh, lihat, Deut 30:2, 10; 1 Kgs 8 33, 35, 47, 48; 2 Chr 6:24, 26, 37, 38; Neh 1:9; 9:26, 29, 35; Job 22 23; 36:10; Ps 7 12; 51:13; Jer 5:3; 15:7; 23:14; 34:16; Dan 9:13; Amos 4:6, 8, 9, 10, 11; Jonah 3:8, 10.

45 Seseorang mungkin berpikir bahwa PL mengajarkan bahwa seorang penyembah berhala akan berbalik dari penyembahan itu untuk mendapat keselamatan. Bagaimanapun, tidak ada ayat yang mendukung pandangan ini. lihat footnote 14 diatas. Jika penyembah berhala tidak bisa masuk kedalam kerajaan Allah maka Salomo juga tidak (1 Kings lima very unlikely possibility in light of the way he is spoken of in the Old and New Testaments (cf. I Chr 22:10; 28 5-7; Matt 6:29; 12:42; Acts 7:47). Tentu saja, setiap orang yang percaya berhala agar bisa diberkati setelah hidup akan menyerahkan kepercayaannya untuk percaya hanya pada Allah Israel (cf. Acts V:30). Bagaimanapun, kelihatannya Israel tidak melepaskan berhala untuk alasan itu. Tapi, Israel menyembah berhala untuk bisa sama dengan bangsa disekeliling mereka dan mendapat berkat sementara jika mungkin.

46 Untuk contoh, lihat, G. A. Cooke, A Critical and Exegetical Commentary on the Book of Ezekiel (Edinburgh: T & T Clark, 1936), 201-202; Walther Eichrodt, Ezekiel: A Commentary (Philadelphia: Westminster Press, 1970), 242-49, esp. 244 (N.B.: Eichrodt suggests that both temporal and eternal salvation are in view); H. L. Ellison, Ezekiel: the Man and His Message (Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1968), 74-75; John B. Taylor, Ezekiel: An Introduction and Commentary, Tyndale OT Commentary Series (Downers Grove, IL: Inter-Varsity Press, 1969), 150-52. In addition, see John Calvin, Commentaries on the first Twenty Chapters of the Book of the Prophet Ezekiel (Edinburgh: The Calvin Translation Society, 1850), 247-49, and Patrick Fairbairn, An Exposition of Ezekiel (Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1960), 198-202. Walau Calvin dan Fairbairn berpendapat bahwa Ezekiel 18 berkaitan dengan keselamatan kekal, mereka berpendapat bahwa kemampuan seseorang untuk berbalik dari dosanya dan melakukan yang baik merupakan karunia dari Tuhan dan diluar itu tidak mungkin terjadi. Mereka percaya bahwa Ezekiel 18 menunjukan manusia kebutuhan akan keselamatan dan anugrah.

47 Lihat Brown, Driver, Briggs, A Hebrew and English Lexicon of the old Testament, 311, 559-60.

48 Charles H. Dyer, Ezekiel, in The Bible Knowledge Commentary, Old Testament Edition (Wheaton: Victor Books, 1985), 1261, edited by John Walvoord and Roy Zuck.

49 Charles Lee Feinberg, The Propbecy of Ezekiel (Chicago: Moody Press, 1969), 99.

50 Ibid., 101.

51 Ross, The Biblical Method of Salvation, in Continuity and Discontinuity 163. Also see Zink, Salvation in the OT, 405-406.

52 R. Travers Herford, A Comparative Study of the Jewisb Ethical Teaching in the Rabbinical Sources in the Early Centuries (New York: KTAV Publishing House, 1971), 52. See also 141-42.

53 George Foot Moore, Judaism in the First Centuries of the Christian Era, the Age of the Tannaim, 3 vols. (Cambridge, MA: Harvard University Press, 1927-30), 2:319.

54 Ibid., 2:318.

55 C. G. Montefiore and H. Loewe, A Rabbinic Anthology (New York: Schocken Books, 1974), 327.

56 Sebagai tambahan, seperti yang dibahas diatas, bagian ini menunjuk pada pertobatan Israel dimasa datang dan bangsa lain kepada Tuhan dalam iman: Ps 22 :27; Isa 6: 10;10 :21; 19:22 ; Jer 24:7.

57 Lihat Ross, Salvation, 169-74. Para murid Yesus sendiri, yang mengetahui bahwa Dia adalah Mesias dan meletakan iman mereka dalamNya (Matt 16:16-19), terkejut saat Dia mengatakan pertama kali pada mereka bahwa dia akan mati (Matt 16:21-23~. Petrus bahkan menegur Yesus karena mengatakan hal itu. Beberapa orang percaya di PL percaya Mesias akan menghapus dosa mereka tanpa merenungkan bagaimana cara Dia melakukannya. Bagaimanapun respon Yesus pada Petrus dan murid lain, mereka cenderung tidak menerima tentang kematianNya (Matt 16:23-27) menunjukan bahwa orang percaya di PL bisa dan tahu mengenai hal ini. Simeon, jelas tahu. Saat Maria dan Yusuf membawa bayi Yesus ke Bait, Simeon memberikan nubuat tentang kematianNya (Luke 2:25-35). Genesis 22, Isaiah 53, dan sistem korban sangat jelas akan hal ini.

58 Sangat mungkin terlaksana, bahwa Abraham telah sepenuhnya mengembangkan konsep mesias diawal imannya. Tidak semua yang Tuhan katakan dalam PL ditulis dalam PL. Tuhan mungkin telah mengatakan pada Adam dan Hawa, tentang kebutuhan akan darah pengorbanan (Gen. 3:31). Jika demikian, Adam dan Hawa pasti meneruskan hal ini kepada keturunannya (Gen 4:5; Heb 11:4), dan mereka juga mengatakannya pada yang lain. Sangat mungkin Abraham sudah tahu akan hal ini –baik dari tulisan yang masih ada, dari tradisi oral, atau dari pernyataan langsung Tuhan sendiri.

59 Anders Nygren, Commentary on Romans (Philadelphia: Fortress Press, 1949), 81-92.

60 Brown, Driver, and Briggs, A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament, s.v. na„ham, 636-37.

61 Kebanyakan penggunaannya non-teologi. Penggunaan teologisnya kebanyakan menunjuk pada apa yang disebut repentance of God. Untuk informasi lebih lanjut tentang makna na„ham saat digunakan dalam rujukannya pada Tuhan, lihat H. Van Parunak, The Repentance of God in the Old Testament (Th.M. thesis, Dallas Theological Seminary, 1975).

Related Topics: Dispensational / Covenantal Theology, Soteriology (Salvation)

3. Pertobatan dalam Perjanjian Baru: Pertimbangan Lexical

I. Pendahuluan

Dia lagi. Saya telah melihatnya pada penayangan permainan baseball dan football. Sekarang dia ada dipenayangan turnamen golf PGA yang berulangkali ada dikamera dengan wig afro pelanginya dan T-shirt penginjilannya.

Apa maksudnya dengan pesan kata, BERTOBAT? Apa yang diharapkan akan dilakukan berjuta penonton TV lakukan?

Apa maksud istilah bertobat menurut PB? Apakah itu merujuk pada berbalik dari dosa seseorang? Jika demikian, apakah semua dosa atau dosa besar saja yang dilihat? Atau apakah itu berarti keinginan untuk mengampuni dosa seseorang –atau bahkan hal yang lain?

Orang Kristen yang sungguh-sungguh secara tajam terbagi mengenai pertanyaan ini. Tapi, mengherankan sangat sedikit yang ditulis mengenai pertobatan PB. Saya menulis disertasi doctoral saya mengenai subjek ini sebagian karena itu sangat penting dan merupakan masalah yang kurang diperhatikan.

    Kata-kata PB yang Dipertanyakan

Ada dua kata Yunani PB yang diterjemahkan bertobat dalam terjemahan Inggris modern: metanoia (dan pasangan verbalnya metanoeo„) dan metamelomai. Kata pertama diterjemahkan lima puluh delapan kali dalam PB; kata kedua hanya enam kali. Penggunaan metanoia yang lebih luas membawa saya untuk memberikannya lebih banyak perhatian dalam tulisan ini.

    Pengertian masa Pre-Christian dari Metanoia

Didalam Yunani klasik metanoia berarti mengubah pikiran orang mengenai sesuatu atau seseorang. Sebagai contoh, Thucydides menggunakan istilah itu saat menulis mengenai jawaban dari konsil Athenian terhadap pemberontak. Konsil memutuskan bahwa semua orang di kota Mytilene harus dibunuh –tidak hanya mereka yang berpartisipasi dalam pemberontakan. Tapi, pada hari berikutnya suatu perubahan hati menerpa mereka.62 Konsil Athenian mengubah pikirannya. Diputuskan bahwa hanya mereka yang berpartisipasi dalam pemberontakan yang dibunuh.

Contoh lain ditemukan dalam penggunaan Xenophon terhadap istilah ini. Dia menulis:

Kita cenderung untuk menyimpulkan bahwa bagi manusia, seperti adanya, lebih mudah memerintah atas mahluk lain daripada manusia. Tapi saat dia melihat bahwa ada seorang Cyrus, orang Persian, yang mendapat ketaatan dari banyak orang dan kota dan bangsa, kita dipaksa untuk mengubah pendapat kita dan memutuskan bahwa memerintah manusia bisa merupakan suatu tugas yang bukannya tidak mungkin atau sulit, jika seseorang melakukannya dalam cara yang pintar.63

Selama periode sebelum dan awal kekristenan dari KoineÁ Yunani (ca. 300 BC-100 AD) metanoia terus membawa pengertian perubahan pikiran mengenai seseorang atau sesuatu. Sebagai contoh, Polybius (ca. 208-126 B.C.) menggunakan metanoia untuk merujuk pada Dardani, seorang yang memutuskan untuk menyerang Makedonia saat Philip sedang pergi dengan pasukannya. Tapi, Philip menyadarinya dan secepatnya kembali. Walau Dardani sudah dekat Makedonia, saat mereka mendengar Philip sedang datang, mereka mengubah pikiran mereka. Mereka membatalkan penyerangan sebelum dilakukan.64

Mirip dengan itu, Plutarch, yang hidup dan menulis didalam abad pertama dan awal abad kedua AD, menulis:

Cypselus, ayah dari Periander . . . saat dia seorang bayi yang baru lahir, tersenyum pada orang yang dikirim untuk mengambil dia, dan mereka berbalik. Dan saat mereka berubah pikiran , mereka tidak menemukan dia, karena dia telah dibawa dalam peti kayu oleh ibunya.65

Perhatikan bahwa didalam semua kasus yang dikutip mengenai individu atau seseorang, diperlihatkan mereka sedang memikirkan sesuatu atau sedang membuat keputusan, didasarkan atas bukti lanjutan atau input, yang kemudian mengubah pikirannya.

Thompson berpendapat bahwa dua nuansa muncul selama periode ini: perubahan tujuan dan penyesalan.66 Tapi, buktinya tidak mendukungnya. Keduanya salah akan ‘transfer totalitas yang tidak sah’ yaitu, transfer yang tidak beralasan dari arti frasa yang ada dalam kata itu saat berdiri sendiri. Dia gagal menunjukan contoh apakah metanoia atau pasangan verbalnya digunakan sepenuhnya dalam pengertian yang dia usulkan. Tapi, kata-kata lain dalam konteks yang menunjukan bahwa perubahan pikiran yang dipertanyakan berkaitan dengan praktek dosa atau ditemani oleh kesedihan atau penderitaan.

Metanoia dan metanoeo„„ muncul duapuluh kali dalam kitab-kitab kanonikal PL Yunani (Septuagint) dan tujuh kali dalam kitab-kitab apokrifa. Mereka mendapat pengertian suatu perubahan pikiran mengenai seseorang atau sesuatu dalam LXX.67 Contoh berikut ini mewakilinya.

Saat Tuhan memutuskan untuk mengambil kerajaan dari Raja Saul, Dia memerintahkan Samuel untuk mengatakan, Dia tidak akan mengubah pikiranNya, karena Dia bukan manusia sehingga harus berubah pikiran (I Sam [1 Kingdoms in the Septuagint] 15:29; terjemahan saya).

Sama dengan itu, Prov 20:25 berbicara mengenai bodohnya manusia yang tergesah-gesah menjanjikan sesuatu pada Tuhan, karena setelah mengucapkannya manusia bisa berubah pikiran.

Mirip dengan itu, orang Niniwe percaya pada Tuhan dan berbalik dari caranya yang berdosa dan berharap Tuhan mengubah pikiranNya dan tidak menghancurkan mereka dan kotanya (Jonah 3:9-10). Dari perspektif manusia Tuhan memang mengubah pikiranNya dan menahan penghukuman yang telah direncanakanNya.68

Behm tidak setuju. Dia berpendapat bahwa metanoeo„ dalam PL Yunani kira-kira shu‚b dari PL Ibrani.69 Tapi, saya percaya dia gagal membuktikan maksudnya. Istilah shu‚b digunakan 1,056 kali dalam teks Ibrani. Tidak ada satupun pemunculannya diterjemahkan metanoeo„ dalam PL Yunani. Tidak satupun. Ini tidak bisa dipahami jika penerjemah dari LXX merasa kalau metanoeo„ adalah terjemahan yang baik dari shu‚b. Tapi, para penerjemah secara rutin menggunakan strepho„ dan berbagai bentuknya untuk menerjemahkan shu‚b.

Didalam pseudepigrapha PL metanoia dan metanoeo„ hampir selalu muncul dalam konteks yang berkaitan dengan kebutuhan untuk membuang praktek berdosa untuk terhindar dari penghukuman Allah. Behm menyimpulkan bahwa metanoia merujuk pada berbalik dari dosa. Dia juga, bersalah atas transfer totalitas yang tidak sah. Metanoia tidak dengan sendirinya merujuk pada berbaliknya seseorang dari dosa. Tapi, kata-kata dalam konteks menginformasikan pembaca bahwa perubahan pikiran yang ditunjukan memasukan resolusi untuk berhenti dari praktek berdosa yang disebutkan.

Kesimpulannya, pengertian masa pre-Christian dari metanoia adalah suatu perubahan pikiran mengenai seseorang atau sesuatu. Saat konteks secara spesifik menyebut praktek berdosa yang kemudian seseorang mengubah pikirannya, terjemahan ‘pertobatan’ bisa diterima.

    Sejarah dari Tejemahan PB akan Metanoia

      Latin Kuno

Para bapa Latin menerjemahkan metanoia sebagai paenitentia, yang berarti penebusan dosa atau tindakan penebusan dosa. Mereka sadar bahwa untuk mendapat keselamatan kekal manusia harus melakukan tindakan penebusan dosa seperti yang ditunjukan oleh pendeta dari orang yang mengakuinya.

      Vulgata Latin

Jerome membentuk terjemahan latin kunonya sebagai yang berotoritas saat dia mengambil paenitentia sebagai terjemahan dari metanoia. Sistem penebusan dosa menjadi jalur dimana seseorang berharap mendapatkan anugrah.

      Versi Inggris Awal

John Wycliffe, the Morning Star of the Reformation, mengawali penyelesaian English Bible diakhir tahun 1300's. Sayangnya karyanya tidak didasarkan atas Yunani dan Ibrani asli, tapi terjemahan literal dari Vulgata. Maka itu tidak mengherankan kalau dia menerjemahkan bahasa Latin agite paenitentiam sebagai melakukan penebusan dosa. Ini diadopsi dalam tahun 1609-1610 dalam versi Roman Catholic Douay Version.

William Tyndale menghasilkan PB cetak Inggris pertama ditahun 1526. Dia menggunakan bertobat dan pertobatan untuk kata me anoia dan metanoeo„„, suatu perbaikan besar atas melakukan penebusan dosa, tapi masih membingungkan dalam banyak konteks lain.

Versi Inggris yang kemudian, didalamnya Authorized atau King James Version tahun 1611, sangat berhutang pada phraseology-nya Tyndale, termasuk kata bertobat dan pertobatannya.

Terjemahan pertobatan kelihatannya tetap mempertahankan pengertian bahwa seseorang harus berbalik dari perbuatan dosanya untuk mendapat kebaikan Tuhan. Tapi, itu menghilangkan pendapat bahwa, seseorang harus mengakui dosanya kependeta dan melakukan pekerjaan baik sebelum dia mendapat (atau mendapatkan kembali) anugrah.

      Terjemahan Modern

Terjemahan modern pada umumnya menerjemahkan metanoia sebagai pertobatan. Walau ini adalah peningkatan dari terjemahan Latin penebusan dosa, didalam banyak kasus, kurang mencerminkan artinya dalam PB.

II. Arti dari Metanoia dalam PB

    Arti Dasar: Perubahan Pikiran

Pengertian pre-Christian dari metanoia sebagai suatu perubahan pikiran juga merupakan pengertian dasar PB. Ini bisa dilihat dalam Heb 12:17 sbb: Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya(metanoia), sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata. Apa yang tidak bisa ditemukan Esau? Bukan tidak bisa berbalik dari perilaku berdosanya. Itu bukan penebusan dosa. Hal yang tidak bisa ditemukannya adalah cara untuk mengubah pikiran ayahnya. Hal ini jelas. Betapapun dia memohon, dia tidak bisa mengubah pikiran Ishak.

Seluruh PB memasukan pengertian perubahan pikiran yang ada saat itu. Tapi, jika konteksnya jelas menunjukan hal perubahan pikiran seseorang, dimungkinkan ditemukannya terjemahan Inggris yang lebih halus. Sebagai contoh, jika seseorang berubah pikiran mengenai perbuatan berdosanya, istilah pertobatan bisa mewakilinya dengan baik.

Ada empat tipe khusus dari penggunaan metanoia dalam PB. Kita sekarang akan membahasnya.

    Suatu Sinonim bagi Keselamatan Kekal

Didalam beberapa bagian, metanoia digunakan via metonymy sebagai suatu synonym bagi keselamatan kekal. Kasus ini melibatkan metonymy dari sebab akibat. Sebabnya adalah perubahan pikiran mengenai Kristus dan InjilNya. Akibatnya adalah keselamatan kekal. Maka itu saat kita membaca 2 Pet 3:9, Tuhan . . . menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat (metanoia), artinya sama dengan 1 Tim 2:4, [Tuhan] menghendaki supaya semua orang diselamatkan.

Luke 5:32 menggambarkan penggunaan yang sama: Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat (metanoia). Yesus menengaskan bahwa Dia tidak datang untuk memanggil mereka yang berpikir dirinya benar, tapi mereka yang mengetahui dirinya adalah orang berdosa, untuk diselamatkan. Metanoia digunakan sebagai sinonim bagi keselamatan kekal.

    Suatu Perubahan Pikiran Mengenai Perilaku Berdosa =Pertobatan

Pada beberapa kejadian metanoia digunakan dalam konteks perubahan pikiran dilihat dengan jelas berkaitan dengan praktek berdosa seseorang. Sebagai contoh, didalam Lukas 17:3-4 Yesus mengajar para murid bahwa mereka harus mengampuni semua yang berdosa terhadap mereka jika mereka datang dan menunjukan kalau mereka menunjukan perubahan pikiran mengenai dosa mereka. Didalam kasus ini dan yang lainnya ‘pertobatan’ merupakan pilihan terjemahan yang baik. Kita mengampuni semua orang yang berdosa terhadap kita dan kemudian bertobat.

Penting untuk diperhatikan, seperti yang akan dibahas lebih lanjut dalam tulisan ini, bahwa keselamatan kekal tidak pernah dikondisikan atas perubahan pikiran seseorang mengenai (yaitu pertobatan mengenai) praktek berdosannya.

    Suatu Perubahan Pikiran Mengenai Diri dan Kristus

Banyak bagian PB menggunakan metanoia didalam konteks dimana seseorang mengubah pikirannya mengenai dirinya dan Kristus. Sebagai contoh, didalam Acts 2:38, setelah menuntut pendengar Yahudinya karena menyalibkan Mesias mereka dan menjawab pertanyaan mereka, ‘Apa yang harus mereka lakukan? Petrus memanggil mereka untuk merubah pikiran mereka mengenai Yesus Kristus. Mereka telah menolak Dia. Sekarang mereka bisa menerima Dia. Mereka percaya bahwa Dia adalah Mesias, Kristus, Juruselamat dunia. Cara pikir seperti itu melibatkan suatu pengakuan bahwa seseorang adalah seorang berdosa dan membutuhkan Juruselamat. Merasa diri benar jelas berlawanan dengan iman (cf. Luke 18:9-14).

Didalam penggunaan seperti ini metanoia muncul sebagai sinonim bagi pistis (iman).

    Suatu Perubahan Pikiran Mengenai Berhala dan Tuhan

Didalam satu bagian objek metanoia dinyatakan sebagai berhala dan Tuhan (Acts 17:29-31). Paulus memberitahu para filsuf Atena bahwa Tuhan membangkitkan Yesus Kristus dari kematian dan Dia akan datang kembali sebagai Hakim. Dia memberitahu para pendengarnya bahwa untuk bisa selamat dari hukuman kekal mereka harus mengubah pikiran mereka mengenai berhala dan Tuhan dan Manusia yang Dia kirim dan akan datang kembali. Mereka harus mengalihkan berhala mereka kepada Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.

    Ringkasan

Metanoia digunakan dalam PB dalam berbagai cara, semuanya memiliki pemikiran perubahan pikiran. Didalam beberapa konteks digunakan via metonymy sebagai sinonim bagi keselamatan kekal. Saat digunakan dalam konteks yang berkaitan dengan keselamatan sementara dari kesulitan hidup, perubahan pikiran dari cara seseorang yang berdosa (yaitu, pertobatan) diberikan sebagai syarat. Tapi, saat digunakan dalam konteks yang berkaitan dengan keselamatan kekal dari neraka, perubahan pikiran mengenai diri sendiri dan Kristus (atau, dalam satu bagian, mengenai berhala dan Tuhan) diberikan sebagai syaratnya. Didalam konteks seperti itu metanoia digunakan sebagai sinonim bagi iman.

III. Arti dari Metamelomai

Arti dasar dari metamelomai adalah merasa menyesali. Didalam 2 Cor 7:9 Paulus menunjukan bahwa dia tidak lagi menyesal mengirim mereka surat yang membuat mereka menyesal, walau awalnya dia menyesalinya.

Penyesalan biasanya membawa pemikiran perubahan pikiran. Didalam Matt 21 :29 Yesus menceritakan Perumpamaan mengenai Dua orang anak. Keduanya disuruh bekerja dikebun anggur. Seorang berkata tidak, tapi kemudian berubah pikiran (atau menyesali keputusannya) dan pergi. Anak lain berkata setuju, tapi tidak pergi.

Setelah mengkhianati Kristus, Yudas menyesali apa yang telah dilakukannya, memberikan uang darahnya, dan menggantung dirinya (Matt 27:3). Yudas bertobat dalam pengertian ini; atau lebih tepatnya, dia ‘sangat menyesalinya’ (NKJV). Tapi dia tidak sampai pada iman dalam Kristus. Dia tidak pernah mengubah pikirannya mengenai Kristus sebagai Juruselamatnya. Dia menolak Dia sampai kematiannya.

Walau pada umumnya diterjemahkan dalam cara itu, tidak ada penggunaan metamelomai didalam PB dimana kata pertobatan merupakan terjemahan yang tepat. Kata ini selalu merujuk pada penyesalan, sangat menyesali, atau perubahan pikiran. Itu tidak pernah merujuk pada berbalik dari dosa..

IV. Arti dari Strepho Compounds

Walau mereka tidak pernah diterjemahkan sebagai pertobatan, majemuk dari strepho didalam beberapa konteks membawa pemikiran berbalik dari dosa. Pengertian dasar dari majemuk ini adalah berbalik dari atau kepada seseorang atau sesuatu. Majemuk ini adalah istilah yang berhubungan dengan kata PL shu‚b.

Berbalik kepada Tuhan digunakan dalam PB, seperti dalam PL, sebagai ekspresi iman dan konversi.70 Saat Paulus dilaporkan dalam Acts 15:3 dimana non-Yahudi berbalik pada Tuhan, dia hanya berkata bahwa orang non-Yahudi beriman pada Kristus, diselamatkan.

Didalam PB tidak ada penggunaan kata kerja ini untuk menunjukan bahwa seseorang hanya berbalik dari dosanya untuk mendapat keselamatan kekal.

V. Kesimpulan

Saya masih tidak yakin apa yang dimaksud orang ditempat atletik diT-shirtnya. Kata bertobat memiliki arti yang pasti dalam bahasa Inggris. Tapi, tidak semua yang menggunakan itu memiliki arti definisi normal dalam kamus. Sebagian hanya berarti suatu pengakuan dosa seseorang. Pengertian lainnya perubahan pemikiran mengenai Yesus Kristus. Orang lain mengerti itu sebagai berbalik dari dosa seseorang, kemauan melakukan itu, atau pengertian penyesalan atas dosa seseorang.

Saya harap kita bisa menterjemahkan kembali PB. Itu akan membuat pengajaran dan pemberitaan bagian yang menggunakan metanoia lebih mudah. Itu akan menghilangkan kebingungan banyak orang saat mereka membaca Alkitab mereka dan melihat kata bertobat. Tapi, ini tidak terjadi. Kelihatannya ‘pertobatan’ sebagai terjemahan bagi metanoia (dan metamelomai) akan ada pada kita untuk waktu yang lama.

Didalam banyak kasus saat kata Inggris repent muncul dalam PB itu merupakan terjemahan dari metanoia. Metanoia tidak sama dengan istilah PL shu‚b. Itu jelas bukan berarti penebusan dosa/penance. Juga bukan berarti pertobatan. Tapi, dalam PB itu mendapatkan arti dari pengertian masa pre-Christian yaitu perubahan pikiran. Pembaca Inggris pada umumnya perlu membaca ‘perubahan pikiran’—bukan berbalik dari dosa –saat mereka melihat kata repent dalam PB. Konteks harus dibahas untuk menentukan objek perubahan pikiran seseorang.

Satu-satunya kata bertobat merupakan pilihan terjemahan yang tepat adalah saat objek metanoia adalah perbuatan berdosa. Suatu perubahan pikiran terhadap perbuatan berdosa setara dengan pertobatan.

Hampir satu abad yang lalu, dalam The Great Meaning of Metanoia, Treadwell Walden memutuskan terjemahan Latin dan Inggris dari metanoia sebagai suatu terjemahan yang sangat salah/extraordinary mistranslations.71 Saya setuju.72

Used by permission:
Journal of the Grace Evangelical Society
Volume 2, No. 2 -- Autumn 1989


62 Thucydides, Thurydides 3. 36. 4. Compare 3. 37. 1. Author's translation, emphasis supplied.

63 Xenophon, Cyropaedia 1. 1. 3. Translation by Walter Miller, Loeb Classical Library, emphasis supplied.

64 Polyblus The Histories 4. 66. 7.

65 Plutarch, Moralia 163 F. Translated by Frank Babbitt, Loeb Classical Library, emphasis supplied.

66 Effie Freeman Thompson, 'METANOEO' and 'ME TAMELEI' in Greek Literature Until 100 A.D., Including a Discussion of Their Hebrew Equivalents (Chicago: University of Chicago Press, 1972), p. 14.

67 Cf. 1 Sam 15:29; Prov 14:15; 20:25 (19); 24:24 (29:27), 47 (32); Isa 46:8; Jer 4:28; 8:6; 18:8; Joel 2:13, 14; Amos 7:3, 6; Jonah 3:9, 10; 4:2; Zech 8:14.

68 Didalam beberapa bagian PL Tuhan dikatakan berubah pikiran, menjadi lembut hatinya, atau menyesali malapetaka yang dirancangkanNya. Kata Ibrani yang digunakan adalah na„ham. Didalam setiap kasus Tuhan sebenarnya tidak berubah pikiran, menjadi lembut hati, atau menyesal. Tuhan maha tahu dan tidak ada yang mengejutkanNya. Hal yang disebut Tuhan berubah pikiran/repentance of God sebenarnya suatu bentuk ucapan yang dikenal sebagai antbropomorphism. Suatu saat Alkitab berbicara kepada kita seperti Tuhan adalah manusia. Sebagai contoh, kita membaca mengenai tanganNya yang kuat (Exod 6:6; Ps 77: 15; Jer 21:5), tanganNya John 10:28-29), dan yang lainnya, sebagai bentuk kekuatan dan kemampuanNya untuk menyelamatkan kita dari kesulitan dan melindungi kita. Demikian juga, dari perspektif manusia, itu muncul dimana Tuhan berubah pikiran. Didalam kenyataannya, Dia tahu semua yang akan terjadi. Perubahan pikiran merupakan hal yang kelihatannya, bukan sebenarnya. Untuk diskusi lebih lanjut mengenai subjek ini lihat H. Van Parunak, 'The Repentance of God in the Old Testament, unpublished Th.M. thesis, Dallas Theological Seminary, 1975, and A Semantic Survey of NHM, Biblica 56 (1975): 512-32.

69 Theological Dictionary of the New Testament, s.v. metanoeo„, metanoia, by J. Behm, 4 (1967): 989-90.

70 E.g., Matt 13:15; Mark 4:12; Luke 1:16; John 12:40; Acts 9:35; 1 5:3; 28:27; 1 Pet 2:25.

71 Walden, The Great Meaning of Metanoia (New York: Thomas Whittaker, 1896), p.24.

72 Tulisan yang akan datang dalam seri ini akan berkaitan dengan Pertobatan dalam Injil dan Kisah, Pertobatan dalam Surat dan Wahyu, dan Usulan mengenai Pemberitaan Praktis mengenai Pertobatan.

Related Topics: Soteriology (Salvation), Confession, Grammar

1. Bibliologjia: Bibla

Termi Bibliologji (nga greqishtja biblos që do të thotë “libër”) i referohet veçanërisht studimit të natyrës së Biblës si zbulesë hyjnore. Shpesh, përfshin tema të tilla si zbulesa, frymëzimi, pagabueshmëria, kanunizmi, kritika e tekstit, iluminimi (ndriçimi) dhe interpretimi

IA. Kuptimi i Termit “Zbulesë”6

1B. Përdorimi Bashkëkohor

2B. Përdorimi Teologjik

IIA. Zbulesa e Përgjithshme

1B. Përkufizimi

2B. Në Krijim

1C. Psalmi 19:1-6
2C. Romakëve 1:18-20

3B. Në Natyrën Njerëzore

4B. Në Historinë e Kontrolluar në Mënyrë Providenciale (Hyjnore)

1C. Veprat 14:15-17
2C. Veprat 17:22-31

5B. Përmbledhje dhe Konkluzione

1C. Objektiviteti i Zbulesës së Përgjithshme
2C. Mundësia e Teologjisë Natyraliste?
3C. Marrëdhënia me Zbulesën e Veçantë dhe me Përgjegjësinë Njerëzore
4C. Disa Gjëra të Përbashkëta Mes Besimtarit dhe Jobesimtarit?

IIIA. Zbulesa e Veçantë

1B. Përkufizimi i Përgjithshëm

2B. Natyra e Zbulesës së Veçantë

1C. Zbulimi i një Personi – Gjoni 5:39-40
2C. Gjuha e Analogjisë
3C. Gjuha e Përmbledhjes dhe e Përshtatjes

3B. Mënyrat e Zbulesës së Veçantë

1C. Në Ëndrra – Zanafilla 20:3
2C. Në Vegime – Zakaria 1:8mp.
3C. Në Theofani (shfaqje të vetë Perëndisë) – Jozueu 5:13-15
4C. Ligjëratë Hyjnore – Jobi 38-41
5C. Vepra të Veçanta – Eksodi 14-15
6C. Jezu Krishti – Gjoni 1:18
7C. Shkrimi – 2 Timoteut 3:16
1D. Zbulesa Deklaruese (Shpallëse)
2D. Zhanret (Llojet) e Ndryshme në Shkrim
3D. Shkrimi dhe Historia

4B. Qëllimi i Zbulesës së Veçantë – Gjoni 5:39-40; 2 Tim. 3:16-17

5B. Pikëpamjet Alternative të Zbulesës

1C. Liberalizmi
1D. Emanuel Kanti (1724-1804)
2D. Frederik Shlejmajer (Friedrich Schleiermacher) (1763-1834)
2C. Neo-Ortodoksia (Ortodoksia e Re)
1D. Soren Kirkegard (1813-1855)
2D. Karl Barth (1886-1968)
3D. Emil Bruner (1889-1966)
3C. Efektet e Liberalizmit dhe Neo-Ortodoksisë mbi Studimet Biblike
1D. Bibla Vetëm Një Dëshmi Për Zbulesën
2D. Njeriu Ka Nevojë Të Përjetojë Perëndinë

IVA. Frymëzimi

1B. Shpalljet (Pretendimet) në Shkrim

1C. Problemi i Vetë-Referimit
2C. Një Zgjidhje

2B. Frymëzimi i Duhur

1C. Përkufizimi i ‘Frymëzimit’
1D. Nevoja/Arsyeja për Ta Shkruar të Vërtetën e Perëndisë
2D. Qëllimi
3D. Procesi dhe Iniciativa
4D. Produkti (Gojor/I Plotë)
2C. Dy Tekste Kyç
1D. 2 Timoteut 3:16
2D. 2 Pjetri 1:20-21
3C. Probleme që Përkufizojnë Frymëzimin
1D. Deklaratat e Shkrimit
2D. Fenomeni i Shkrimit
4C. Teoritë e Gabuara
1D. Frymëzimi Natyralist
2D. Frymëzimi i Pjesshëm
3D. Frymëzimi i Koncepteve
4D. Iluminimi (Ndriçimi) Shpirtëror
5D. Diktimi

VA. Pagabueshmëria7

1B. Përkufizimi

2B. Marrëdhënia me Frymëzimin

3B. Problemet

1C. Filozofike
2C. Fenomeni i Tekstit
3C. Mospranim nëpërmjet Fajit me anë të Shoqërimit
4C. Vlera e Doktrinës

VIA. Kanunizimi8

1B. Përkufizimi

2B. Kanuni i Dhjatës së Vjetër

1C. Origjina e Kanunit
2C. Koha e Plotësimit dhe Librat e Përfshirë në Të

3B. Kanuni i Dhjatës së Re

1C. Pritja e Zbulesës së Mëtejshme në Dritën e Premtimit të Dh.V.
2C. Jezusi dhe Apostujt: Tekstet Biblike
3C. Shtysa për një Mbledhje (Koleksion)
1D. Vdekja e Apostujve
2D. Marcionizmi
3D. Gnosticizmi
4D. Montanizmi
4C. Faktorët e Përfshirë në Mbledhje
1D. Apostulliteti
2D. Universaliteti (Katolicizmi)
3D. Ortodoksia (Doktrina e Shëndoshë)
4D. Përdorimi
5C. Data dhe Kuptimi i “Mbylljes së Kanunit”

VIIA. Kritika e Tekstit9

1B. Përkufizimi

2B. Materialet e Dhjatës së Vjetër

1C. Dorëshkrimet Hebraike
1D. Dorëshkrimet e Rëndësishme dhe Kodeksët
2D. Rrotullat e Qumranit
2C. Pentatuku Samaritan
3C. Variante të Rëndësishme
1D. Septuaginta (LXX)
2D. Targumat (Përkthimet e lashta) në Aramisht
3D. Varianti në Sankrinisht (Siriakisht)
4C. Variante dhe Dëshmi të Tjera
1D. Latinishtja e Vjetër
2D. Vulgata
3D. Variantet Koptike
4D. Varianti Etiopas
5D. Variantet në Arabisht

3B. Materialet e Dhjatës së Re

1C. Dëshmitë greke
1D. Papiruset
2D. Uncialet 10
3D. Minuskulat 11
4D. Leksionarët 12
2C. Variante të Hershme të Rëndësishme
1D. Latine
2D. Sankrinisht
3D. Koptike
3C. Etërit e Kishës

4B. Procesi i Kritikës së Tekstit

1C. Dhjata e Vjetër
2C. Dhjata e Re

5B. Përmbledhja e Kritikës së Tekstit

VIIIA. Ndriçimi (Iluminimi)

1B. Përkufizimi

2B. Tekstet Kyç

1C. 1 Korintasve 2:9-14
2C. Efesianëve 1:18
3C. 2 Timoteut 1:7

3B. Probleme me Ndriçimin

IXA. Interpretimi13

1B. Përkufizimi

2B. Natyra e Kuptimit dhe Komunikimit

1C. Synimi i Autorit
2C. Probleme dhe Zgjidhje

3B. Metoda e Interpretimit

1C. E Orientuar nga Gramatika dhe Zhanri (lloji i letërsisë)
2C. Historike
3C. Sintetike/Organike

4B. Natyra e Kuptimit

1C. Duke Vështruar
2C. Duke e Përjetuar Vetë

5B. Roli i Frymës

XA. Zbatimi14

1B. Të Njohësh Interpretimin

2B. Të Formulosh Parimet Biblike

3B. Të Meditosh dhe të Bësh Korrelacionin (Lidhjen)

4B. Zbatoje në Teori/Praktikë


6 Për një diskutim mbi “zbulesën”, dhe idetë e lidhura ngushtë me të, shiko David S. Dockery, Christian Scripture: An Evangelical Perspective on Inspiration, Authority and Interpretation (Nashville, TN: Brodman and Holman, 1995). Shiko gjithashtu Avery Dulles, Models of Revelation (Maryknoll, NY: Orbis, 1992)

7 Për një sërë artikujsh në lidhje me doktrinën ungjillore të pagabueshmërisë shiko, Norman L. Geisler, ed. Inerrancy (Grand Rapids: Zondervan, 1980).

8 Për çështjen e kanunit, shiko Roger Beckwith, The Old Testament Canon of the New Testament Church and Its Background in Early Judaism (Grand Rapids: Eerdmans, 1985); F. F. Bruce, The Canon of Scripture (Downers Grove, IL: InterVarsity, 1988); Harry Y. Gamble, The New Testament Canon: It’s Making and Meaning, New Testament Series, ed. Dan O. Via (Philadelphia: Fortress, 1985): Bruce M. Metzger, The Canon of the New Testament: It’s Origin, Development, and Significance (Oxford: University Press, 1987).

9 Mbi kritikën e tekstit të DH.V., shiko Ernst Wurthwein, The Text of the Old Testament, përkth. Erroll F. Rhodes (Grand Rapids: Eerdmans, 1979); Bruce M. Metzger, The Text of the New Testament: Its Transmission, Corruption, and Restoration, 3rd ed. (New York: Oxford, 1992).

10 Uncialet – Një stil shkrimi në Greqinë e lashtë veçanërisht për dokumentet, letrat e tregtisë dhe materiale të tjera jo letrare. Kryesisht i përafrohet të shkruajturit me gërmat e mëdha (kapitale) të shtypit (shën.i.përkth).

11 Minuskulat – një stil tjetër shkrimi në Greqinë e lashtë që ekzistonte përkrah stilit uncial. Ky stil kryesisht përafrohet me stilin e të shkruajturit me gërma të vogla të shtypit (shën.i.përkth)

12 Leksionarët – një stil shkrimi ku pasazhet e Dh.R. rregullohen sipas rradhës së leximit në shërbesën e kishës gjatë vitit (shën.i.përkth)

13 Disa vepra të mira hyrëse mbi interpretimin biblik përfshijnë: Gordo Fee dhe Douglas Stuart, How to Read the Bible for All Its Worth: A Guide to Understanding the Bible, 2d ed. (Grand Rapids Zondervan, 1993); Leland Ryken, How to Read the Bible as Literature (Grand Rapids: Zondervan, 1984); Robert H. Stein, A Basic Guide to Interpreting the Bible: Playing by the Rules (Grand Rapids: Baker, 1994); William W. Klein, Craig L. Blomberg, dhe Robert L. Hubbard (Dallas: Word, 1993); Moises, Silva, ed., Foundations of Contemporary Interpretation: Six Volumes in One (Grand Rapids: Zondervan, 1996); Grant Osborne, The Hermeneutical Spiral: A Comprehensive Introduction to Biblical Criticism (Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 1991); Xhon Stot, Të Kuptosh Biblën (KARTË E PENDË shtypur në VERNON PUBLISHING, Tiranë 1998); R. C. Sproul, Knowing Scripture (Downers Grove, IL: InterVarsity, 1977); D. A. Carson, Exegetical Fallacies, 2d ed. (Grand Rapids: Baker, 1996). Për një analizë më të thellë dhe më shkencore të problemit të kuptimit kur lidhet me interpretimin biblik shiko, Kevin J. Vanhoozer, Is There a Meaning in This Text: The Bible, The Reader, and the Morality of Literary Knowledge (Grand Rapids: Zondervan, 1998)

14 Një vepër e dobishme që ka për qëllim zbatimin e shkrimit është ajo e Robertson McQuilkin, Si Ta Kuptojmë dhe Zbatojmë Biblën.

Related Topics: Bibliology (The Written Word), Teaching the Bible

2. Trinitarizmi ose Teologjia e Duhur

Trinitarizmi i referohet studimit të Perëndisë triun. Shpesh përfshin teme të tilla si argumentet racionale për ekzistencën e Perëndisë, atributet e Perëndisë, Emrat e Perëndisë, trininë dhe dekretin ose planin e Perëndisë.

IA. Argumente Racionale për Ekzistencën e Perëndisë15

1B. Hyrje

1C. Një Perspektivë Biblike në Lidhje me Argumentimin për Ekzistencën e Perëndisë
2C. Argumentet dhe Çështja e Provës së Pakundërshtueshme
1D. Natyra e Argumentit Induktiv
2D. Natyra Relativo-Personale e “Provave”
3C. Rëndësia dhe Vendi i Argumenteve Racionale
1D. Në Shpëtim
2D. Në Rritjen e Krishterë

2B. Argumenti nga Krijimi

1C. Përkufizimi
2C. Variacionet (Luhatjet) dhe Përkrahësit
3C. Problemet dhe Zgjidhjet

3B. Argumenti nga Plani (Hartimi)

1C. Përkufizimi
2C. Variacionet (Luhatjet) dhe Përkrahësit
3C. Problemet dhe Zgjidhjet

4B. Argumenti nga Qenia

1C. Përkufizimi
2C. Variacionet (Luhatjet) dhe Përkrahësit
3C. Problemet dhe Zgjidhjet

5B. Argumenti nga Morali

1C. Përkufizimi dhe Sqarimi
2C. Variacionet (Luhatjet) dhe Përkrahësit
3C. Problemet dhe Zgjidhjet

IIA. Atributet e Perëndisë

1B. Përkufizimi i Atributit dhe Marrëdhënia me Esencën e Perëndisë

2B. Klasifikimet dhe Atributet

1C. Pikat e Forta dhe të Dobta të Parimit të “Klasifikimit”
2C. Skema të Caktuara

3B. Disa Atribute të Pakomunikueshme

1C. Vetë-Ekzistenca
2C. Pandryshueshmëria
3C. Pafundësia
4C. Uniteti

4B. Disa Atribute të Komunikueshme

1C. Shpirtshmëria (Spiritualiteti)
2C. Atributet Intelektuale
3C. Atributet Morale
4C. Sovraniteti dhe Fuqia

IIIA. Emrat e Perëndisë

Perëndia e ka zbuluar veten në shumë mënyra përgjatë historisë, e regjistruar tani për ne në Shkrim – një regjistrim i gjallë, i frymëzuar i shfaqjeve të tij për atë që ai është, për qëllimet, planin, karakterin dhe vullnetin e tij. Në shumë raste ai na ka dhënë një emër me anë të të cilit ai ka zbuluar natyrën e tij dhe me anë të të cilit rrjedhimisht ne duhet ta kuptojmë atë. Disa nga këto emra përfshijnë: Jahveh (vetë-ekzistuesi)16; Jahveh Shalom (Jahveh-u është paqe); Jahveh Makadeshem (Jahveh-u shenjtëruesi yt); Jahveh Raah (Jahveh-u është bariu im); Jahveh Shama (Jahveh-u që është i pranishëm); Jahveh Rafa (Jahveh-u që shëron); Jahveh Elohim (Jahveh-u, i fuqishmi); Adonai (Zot ose Mjeshtër); Elohim (I fuqishmi ose i madhërishmi); El Oam (i fuqishmi, i përjetshmi); El Elyon (I shumë larti i fuqishëm); El Roi (I fuqishmi që sheh); El Shadai (Perëndia i Gjithfuqishëm); Jeshua (Jezus; Perëndia shpëton); Kristos (Krishti; Mesia, I Vajosuri); Kurios (Zoti); Soter (Shpëtimtar), Abba (Atë) dhe Theos (Perëndia).

IVA. Trinia e Perëndisë

1B. Përkufizimi

2B. Disa Koncepte të Gabuara për Trininë

1C. Tre-Teizmi
2C. Modalizmi

3B. Dëshmia Biblike për Doktrinën

1C. Uniteti Numerik i Perëndisë
2C. Dëshmi nga Dhjata e Vjetër dhe e Re
3C. Ati Është Perëndi
1D. Ai Quhet Perëndi
2D. Ai Bën Veprat e Perëndisë
3D. Ai Nuk Është As Biri As Fryma
4C. Biri Është Perëndi
1D. Ai Quhet Perëndi
2D. Ai Bën Veprat e Perëndisë
3D. Ai Nuk Është As Ati As Fryma
5C. Fryma Është Perëndi
1D. Ai Quhet Perëndi
2D. Ai Bën Veprat e Perëndisë
3D. Ai Nuk Është As Biri As Ati

VA. Plani dhe Providenca (sovraniteti) i Perëndisë

1B. Përkufizimi i “Planit të Perëndisë”

Një nga deklaratat më të mira të “planit” të Perëndisë ose siç i referohet disa herë si dekreti i Perëndisë, gjendet te Katekizmi Më i Shkurtër i Westminster-it (Kisha Anglikane shën.i.përkth): “Dekretet e Perëndisë janë qëllimet e tij të përjetshme, sipas këshillës së vullnetit të tij, përmes të cilit, për lavdinë e tij, ai ka parashikuar ndodhjen e çdo gjëje” (Q. 7). Kjo doktrinë mund të shikohet në një sërë vendesh duke përfshirë më të spikaturin, Efesianëve 1:11 “në të edhe kemi qenë zgjedhur për një trashëgimi, duke qenë të paracaktuar sipas vendimit të atij që vepron të gjitha sipas këshillës së vullnetit të tij.”

2B. Shpjegimi i “Vullnetit të Perëndisë”

1C. Karakteri i Perëndisë
2C. Plani i Plotë i Perëndisë dhe Vullneti Moral i Perëndisë i Shprehur te Urdhërimet
3C. Paranjohja dhe Paracaktimi
4C. Ndalimi në Kopshtin e Edenit dhe Plani i Përjetshëm i Perëndisë për Shpëtim
5C. Besëlidhja e Përjetshme në Lidhje me Veprën Shpëtuese të Krishtit
1D. 1 Pjetri 1:20
2D. Hebrenjve 13:20
3D. Veprat 2:22-24

3B. Rendi i Dekreteve në Lidhje me Shpëtimin

1C. Rëndësia e Çështjes
2C. Skemat e Ndryshme

4B. Vënia në Zbatim e Planit nga ana Historike nëpërmjet Disa Besëlidhjeve Fillestare Shpenguese

1C. Besëlidhja me Abrahamin – Zanafilla 12:1-3
2C. Besëlidhja me Davidin – 2 Samueli 7:12-16
3C. Besëlidhja e Re – Jeremia 31:31-33

15 Për rëndësinë relative, vendin, efikasitetin dhe vlerën e argumentimit racional për ekzistencën e Perëndisë, shiko C. Stephen Evans, Philosophy of Religion, Contours of Christian Philosophy, ed. C. S. Evans (Downers Grove, IL: InterVarsity, 1982), 31-76

16 Vështirësitë në vendosjen e kuptimit të duhur të Jahveh janë të shumta dhe të shumëllojshme. Përpjekjet për të zbuluar kuptimin e tij përgjatë kontureve të filologjisë krahasuese janë më së shumti të dobta, por është e njëjta gjë edhe me një shqyrtim të rrënjës së foljes. Përdorimi i tij te Eksodi 3:14 është argumentuar përgjithësisht që sugjeron diçka përgjatë kontureve të vetë-ekzistencës së Perëndisë ose të paktën Ai i cili ka qenë me kombin e Izraelit që nga koha e patriarkëve.

Related Topics: Theology Proper (God), Teaching the Bible

3. Kristologjia: Jezu Krishti

Termi “kristologji” (nga greqishtja kristos që do të thotë “i vajosuri” ose “Krishti”) i referohet studimit të Krishtit. Shpesh përfshin tema të tilla si pre-ekzistenca dhe përjetësia e Krishtit, profecitë e Dh.V. rreth Krishtit, hyjnia, të qenit njerëzor dhe mishërimi i Krishtit si dhe çështjen e tundimeve dhe pamëkatshmërisë së tij, vdekjen, ringjalljen, ngjitjen dhe lartësimin, kthimin, ofiqin e trefishtë, dhe gjendjet.

IA. Pre-ekzistenca e Krishtit

1B. Përkufizimi dhe Rëndësia

2B. Mbështetja Biblike

1C. Gjoni 1:1
2C. Gjoni 1:14
3C. Gjoni 17:5
4C. Gjoni 5:43; 6:38
5C. 1 Korintasve 15:45
6C. Kolosianëve 1:17
7C. Filipianëve 2:6

IIA. Profecitë për Krishtin

1B. Lindja e Tij – Zan. 3:15; Gal. 4:4

2B. Prejardhja (Linja) e Tij – Zan. 49:10; Luka 3:33

3B. Vendlindja e Tij – Mikea 5:2; Luka 2:4-7

4B. Shërbesa e Tij Galilease – Isa. 9:1-2; Mt. 4:14-16

5B. Shërbesa e Tij Profetike – LiP. 18:15, 18-19; Veprat 3:20, 22

6B. Shërbesa e Tij Priftërore – Psalmi 110:4; Heb. 5:5-6

7B. Tradhëtia ndaj Tij – Psalmi 41:9; Luka 22:47-48

8B. Të Shiturit e Tij për Tridhjetë Monedha Argjendi – Zak. 11:11-12; Mt. 26:15; 27:1-10

9B. Vdekja e Egër e Tij – Zak. 12:10; Gjoni 20:27

10B. Ringjallja e Tij – Psalmi 16:10; Luka 24:7; Veprat 2:25-28

11B. Lartësimi i Tij në të Djathtë të Perëndisë – Psalmi 110:1; Veprat 2:33-34

12B. Mbretërimi i Tij i Përjetshëm si Përmbushje e Premtimit të Davidit – 2 Sam 7:12-16; Psalmi 110:1; Isa. 55:3; Veprat 2:33-34; 13:22-23, 32-34

IIIA. Të Qenit Njerëzor i Krishtit

1B. Presupozime dhe Përkufizimi

2B. Dëshmia Biblike për Njerëzinë e Plotë dhe të Vërtetë të Jezusit

1C. Emra Njerëzorë – Jezus dhe Bir i Davidit
2C. I Përjetuar si Njeri – Gjoni 9:16
3C. Ai Kishte një Trup Njerëzor – 1 Gjoni 1:1
4C. Ai Foli me Gjuhë Njerëzore (Hebraisht/Aramisht/Greqisht)
5C. Ai iu Referua Vetes si një Njeri – Gjoni 8:40
6C. Ata Që e Njihnin Më Mirë iu Referuan Atij si Një Njeri – Veprat 3:22
7C. Ai Përjetoi Fazat e Jetës si Çdo Qenie Njerëzore – Luka 2:52
8C. Ai Përjetoi Kufizime Normale Njerëzore/Nevoja/Ndjenja, etj.
1D. Ai Kishte Uri – Mt. 4:2
2D. Ai Kishte Etje – Gjoni 19:28
3D. Ai u Lodh – Gjoni 4:6
4D. Ai Përjetoi Dëshpërim dhe Dhimbje të Madhe – Gjoni 11:35; Luka 13: 34-35
5D. Ai Shprehu Mosdije në Një Rast – Marku 13:32
6D. Ai Kishte një Shpirt Njerëzor – Mt. 23:46
7D. Ai Përjetoi Vdekje – Hebrenjve 2:14-15

IVA. Hyjnia e Krishtit

1B. Presupozime dhe Përkufizimi

2B. Ide Kyçe dhe Tekstet Biblike

1C. Ai Tha Se Ishte Hyjnor
1D. Gjoni 1:1 (Heb. 1:8)
2D. Filipianëve 2:6
3D. Titi 2:11-12
2C. Emra/Tituj Hyjnorë i Janë Atribuar Atij
1D. Zot – Mat. 2:43-45
2D. Jahveh – Romakëve 10:9, 13 dhe Joeli 2:32
3D. Mbret mbi Mbretër – Një Titull për Perëndinë: Zbu. 19:16
3C. Ai Bën Veprat e Perëndisë
1D. Krijon – Gjoni 1:3; Kol. 1:15-20
2D. Mban Krijimin – Hebrenjve 1:3-4
3D. Shpëton Njerëzit – Mt. 1:23
4D. Ringjall të Vdekurit – Gjoni 5:25
5D. Gjykon – Gjoni 5:27
6D. Dërgon Frymën – Gjoni 14:26; 15:26
7D. Ai Ndërton Kishën e Tij – Mt. 16:18
8D. Ai Pranon Adhurim të Denjë për Perëndinë

      1E. Nga të Gjithë Njerëzit – Mt. 14:23

      2E. Nga Engjëjt – Hebrenjve 1:6

9D. Një Ditë të Gjithë Do T’i Përulen Atij – Fil. 2:10; shiko Isa. 45:23

Pra, ne shikojmë se doktrina e hyjnisë dhe njerëzisë së njëkohshme të Krishtit nuk është shpikje e ndonjë këshilli kishe të shekullit të katërt apo të pestë (p.sh. Nikea [325 ps. K.] apo Kalcedoni [451 ps. K.]), por mësohet qartë në Shkrim. Formulimit të saktë (d.m.th një modeli funksional) se si kjo ishte kështu ndoshta i është dashur të presë një përgjigje ndaj herezisë ariane dhe zhvillimet e tjera kristologjike (dhe një huazim nga gjuha metafizike greke), por tiparet thelbësore të doktrinës gjenden në rrëfimet apostullore dhe të kishës së hershme.

VA. Mishërimi & Kenosis (Zbrazja e Vetes)

1B. Përkufizimi i Mishërimit

2B. Qëllimi i Mishërimit: “Dhe Ai Do të Mbretërojë”

1C. Ai Zbulon Perëndinë te Njerëzit – Gjoni 1:18
2C. Ai Shpëton Mëkatarët – Galatasve 1:4
3C. Ai Shkatërron Punën e Djallit – 1 Gjoni 3:8
4C. Ai Do t’i Gjykojë të Gjithë Njerëzit – Veprat 17:31
5C. I Sjell të Gjitha Gjërat e Krijimit Përsëri te Perëndia – 1 Kor. 15:20-28; Ef. 1:10-11

3B. Disa Modele të Gabuara të Mishërimit

1C. Ebionitizmi
2C. Arianizmi
3C. Gnosticizmi (Docetizmi)
4C. Nestorianizmi
5C. Eutykianizmi (Monofisitizmi)
6C. Apolloniarizmi

4B. Kuptimi i Termit “Kenosis” te Fil. 2:717

1C. Zhanri dhe Interpretimi i Fil. 2:7
2C. Kuptimi në Nivelin Eksegjetik
3C. Dy Shpjegime ose Modele të Zakonshme Teologjike
1D. Deklaratat e Qarta të Shkrimit dhe Përdorimi i një “Modeli”
2D. Një “Lënie Mënjanë” apo “Heqje Dorë nga” e Disa Atributeve Hyjnore
3D. Teoria e “Dy Mendjeve”
4C. Ideja Kryesore e Filipianëve 2:6-11

VIA. Pamëkatshmëria e Krishtit

1B. Përkufizimi

2B. Pikat e Forta dhe të Dobta të Dy Pikëpamjeve të Zakonshme

3B. Rezultati

VIIA. Vdekja e Krishtit

Të katër ungjijtë regjistrojnë vdekjen e Krishtit (nën Ponc Pilatin) e cila interpretohet më përpara nga vetë Krishti si një vdekje për faljen e mëkateve, themelimin e besëlidhjes së re, dhe mposhtjen e Satanit (Luka 22:15-20; Gjoni 12:31; 16:11). Thelbi i mësimit të Krishtit mbi këtë çështje u bë mësimi autoritar i apostujve (në përputhje me pohimet e DH.V. për të njëjtën gjë). Ne do të flasim më shumë për interpretimin e duhur të vdekjes së Krishtit kur të diskutojmë doktrinën e shpëtimit. Tani për tani, është e mjaftueshme për të kuptuar se dëshmia e vdekjes së tij është tejet e madhe.

VIIIA. Ringjallja e Krishtit

1B. Përkufizimi

2B. Dëshmia e Të Katër Ungjijve – Mt. 28; Marku 16; Luka 24; Gjoni 20

3B. Shfaqjet e Tij Pas Vdekjes

1C. Marie Magdalenës – Gjoni 20:11-18
2C. Një Tjetër Marije – Mt. 28:1-2
3C. Kefës – 1 Kor. 15:5
4C. Dy Dishepujve në Rrugën për Emaus – Luka 24:13-35
5C. Jakobit – 1 Kor. 15:7
6C. Dhjetë Dishepujve – Luka 24:36
7C. Thomait dhe Dhjetë Dishepujve të Tjerë – Gjoni 20:26-29
8C. Shtatë Dishepujve në Detin e Tiberiadës – Gjoni 21:1-14
9C. Më Tepër Se 500 Njerëzve – 1 Kor. 15:6
10C. Dishepujve Për një Periudhë prej Dyzetë Ditësh
11C. Njëmbëdhjetë Dishepujve në Ngjitjen e Tij – Mt. 28:16-20; Veprat 1:11
12C. Në Fund, Palit – 1 Kor. 15:8

4B. Tradita e 1 Korintasve 15:1-8

1C. Eksegjeza e Pasazhit
2C. Origjina e Traditës

5B. Teoritë për të Mbështetur Besimin në Ringjalljen

1C. Kriteret për Autenticitetin: Historia përkundrejt Teologjisë18
2C. Teoria Politike
3C. Teoria e Zalisjes
4C. Teoria e Mitit
5C. Teoria e Vegimit Subjektiv
6C. Teoria e Vegimit Objektiv
7C. Teoria e Ringjalljes Trupore
1D. Mësimi i Shkrimit
2D. Shpjegimi Më i Mirë

6B. Interpretimi Apostullor dhe Ringjallja

1C. Ishte një Ringjallje Trupore
2C. Demonstron se Jezusi Është Biri i Perëndisë – Romakëve 1:3-4
3C. Krijon Bazën për Gjykimin Universal – Veprat 17:31
4C. Është Themeli i Ripërtëritjes Sonë dhe Jetës Shpirtërore – Rom. 6:4-5; 1 Pj. 1:2
5C. Është Themeli i Shfajsimit Tonë – Rom. 4:25
6C. Është Themeli i Shërbesës Sonë të Tanishme për Zotin – 1 Kor. 15:58
7C. Është Themeli i Shpresës Sonë së Ardhshme – 1 Kor. 15:12-28

IXA. Ngjitja & Lartësimi i Krishtit

1B. Fakti i Ngjitjes – Luka 24:50-52 dhe Veprat 1:11

2B. Kuptimi Teologjik i Ngjitjes

1C. Ai Është Lartësuar si Drejtuesi i Gjithësisë – Efesianëve 1:20-22a
2C. Ai Është Kreu i Gjithçkaje në Kishë – Ef. 1:22b-23; 1 Pj. 3:22
3C. Si Zot i Lartësuar Ai Ka Dërguar Frymën e Shenjtë – Veprat 2:33
4C. Ai Merr Nder, Lavdërim dhe Lavdi – Zbulesa 5:12
5C. Çdo Gju Një Ditë Do T’i Përulet Atij – Fil. 2:9; shiko Isa. 45:23

XA. Rikthimi i Krishtit

Bibla parashikon se një ditë Jezu Krishti do të kthehet, papritur, me trup dhe me lavdi të madhe që do të shihet prej të gjithëve (Mt. 24:30; Zbu. 1:19mp). Në atë kohë, ai do të gjykojë Satanin dhe engjëjt e tij, të gjallët dhe të vdekurit, dhe do të vendosë mbretërinë e tij në kuptimin e saj më të plotë. Ne do të diskutojmë natyrën dhe kohën e rrëmbimit në qiell si dhe natyrën e mbretërisë nën Eskatologjia.

XIA. Gjendjet e Krishtit

1B. Përkufizimi19

2B. Katër Fazat e Poshtërimit (Përuljes)

1C.
2C.
3C.
4C.

3B. Katë Fazat e Lartësimit

1C.
2C.
3C.
4C.

XIIA. Ofiqi i Trefishtë i Krishtit

1B. Përkufizimi

2B. Profet

1C. Funksioni i Profetit në Izrael
2C. Ligji i Përtërirë 18:18
3C. Gjoni 6:14; 7:40
4C. Veprat 3:22-24
5C. Mungon te Letrat

3B. Prift

1C. Funksioni i Priftit në Izrael
2C. Romakëve 8:34
3C. Hebrenjve 7:25

4B. Mbret

1C. Funksioni i Mbretit në Izrael
2C. Psalmi 2:8-9
3C. Efesianëve 1:20-23
4C. Zbulesa 19:16

17 Shiko S. M. Smith, “Kenosis, Kenotic Theology,” te Evangelical Dictionary of Theology, ed. Walter A. Elwell (Grand Rapids: Baker, 1984), 600-602. Këto teori spekulluese të mishërimit kanë shumë pak lidhje me eksegjezën e Filipianëve 2:7. Shiko gjithashtu B. E. Foster, “Kenoticism,” te New Dictionary of Theology, ed. Sinclair B. Ferguson, David F. Wright, dhe J. I. Packer (Downers Grove IL: InterVarsity, 1988), 364.

18 Nuk mund të gjesh një konfirmim më të qartë për këtë situatë sesa ai i cili vjen prej penës së Norma Perrin, The Resurrection according to Matthew, Mark, and Luke (Philadelphia: Fortress Press, 1977), 78, i cili thotë se, “asnjë nga shkruesit e ungjillit nuk është i shqetësuar për të na dhënë atë që e quajmë informacion historik; ata janë ungjilltarë e jo historianë.”

19 Shiko Wayne A. Grudem, “States of Jesus Christ,” te Evangelical Dictionary of Theology, ed. Walter A. Elwell (Grand Rapids: Baker, 1984), 1052-54; Louis Berkhof, Systematic Theology, 2nd rev. ed. (Grand Rapids: Eerdmans, 1941), 331-355.

Related Topics: Christology, Teaching the Bible

4. Pneumatologjia: Fryma e Shenjtë

Termi pneumatologji vjen nga dy fjalë në greqisht, që janë, pneuma që do të thotë “erë,” “frymë” ose “shpirt” (e përdorur për Frymën e Shenjtë) dhe logos që do të thotë “fjalë,” “çështje” ose “gjë”. Në teologjinë sistematike të krishterë “pneumatologjia” i referohet studimit të doktrinës së Frymës së Shenjtë. Përgjithësisht kjo përfshin tema të tilla si personaliteti i Frymës, hyjnia e Frymës dhe vepra e Frymës nëpër të gjithë Shkrimin.

IA. Personi i Frymës së Shenjtë

1B. Përkufizimi

2B. Disa Probleme

1C. Fjala në Greqisht Pneuma20
2C. Gjinia Gramatikore në Dh. R.
3C. Lëvizja New Age dhe Pan (en)teizmi

3B. Kuptimi i “Një Tjetër” (allos) te Gjoni 14:16

4B. Përdorimi i Parakletos nga ana e Gjonit

1C. Gjinia Mashkullore: E parëndësishme për Çështjen e Personalitetit
2C. Funksionet e Paraklete-s: Shumë Domethënëse

5B. Dëshmitë për Personin e Frymës

1C. Koncepti i Personit
2C. Fryma Bën Zgjedhje – 1 Kor. 12:11
3C. Fryma Jep Mësim – Gjoni 14:26
4C. Fryma i Drejton Njerëzit te e Vërteta – Gjoni 16:13
5C. Fryma Zbulon Jezusin – Gjoni 16:14
6C. Fryma Bind për Mëkat – Gjoni 16:8
7C. Fryma Vulos Besimtarët – 2 Kor. 1:21-22
8C. Fryma Mund të Trishtohet – Ef. 4:30
9C. Fryma Mund të Blasfemohet – Mat. 12:31
10C. Fryma Zotëron një Mendje Racionale – Rom. 8:26-27; 1 Kor. 2:11-13
11C. Fryma Mund të Mashtrohet – Veprat 5:3-4
12C. Fryma Mund të Shuhet – 1 Thes. 5:19
13C. Fryma Mund të Kundërshtohet – Veprat 7:51
14C. Ai Është i Dallueshëm nga, e Megjithatë i Lidhur me Atin dhe Birin – Mt. 28:19-20; 2 Kor. 13:14
15C. Përmbledhje

IIA. Hyjnia e Frymës së Shenjtë

1B. Ai nuk Është as Ati dhe as Biri

2B. Ai Merr Adhurimin e Marrë nga Ati dhe Biri – 2 Kor. 13:14

3B. Ai Kryen Veprat e Perëndisë

1C. Ai Frymëzoi Shkrimin – 2 Pj. 1:20-21; Mt. 19:4-5
2C. Ai Ripërtërin (Rilind) Njerëzit – Titi 3:5
3C. Ai Krijon, Mban dhe u Jep Jetë të Gjitha Gjërave – Zan. 1:2; Jobi 26:13; 34:14-15; Psalmi 104:29-30
4C. Ai Ringjalli Krishtin nga të Vdekurit

4B. Ai Konsiderohet si Perëndi

1C. Fryma Është e Përjetshme – Heb. 9:14
2C. Fryma është e Gjithdijshme – 1 Kor. 2:10-11
3C. Fryma Është Quajtur Perëndi – Veprat 5:3-4; 1 Kor. 3:16; 6:19-20

5B. Rrjedhja e Frymës

IIIA. Metaforat Biblike për Frymën e Shenjtë

1B. Erë – Gjoni 3:8

2B. Ujë – Gjoni 7:37-39 (Isa 12:3; 32:15; 44:3; Eze. 39:29; Zak. 14:16-18; Joeli 2:28-32)

3B. Pëllumb21 – Mateu 3:16

4B. Veshje – Veprat 1:8

5B. Garanci ose Kapar22 – Efesianëve 1:14; 2 Kor. 1:21-22

6B. Zjarr23 – Veprat 2:3 (Eksodi 13:21-22; 24:17; 40:36-38)

7B. Përmbledhje

IVA. Vepra e Frymës së Shenjtë në Zbulesën Biblike

1B. Numrat 24:2

2B. 1 Samueli 10:6, 10

3B. Ezekieli 2:2 (8:4; 11:1, 24)

4B. Mateu 24:3 (shiko, Veprat 2:30)

5B. 1 Korintasve 2:12-13

6B. 2 Pjetri 1:20-21

7B. Përmbledhje

1C. Vepra e Frymës dhe Autori Njerëzor
2C. Zhanret e Ndryshme në Shkrim dhe Përvoja e të Shkruajturit të Shkrimit
3C. Synimi i Frymës

VA. Vepra e Frymës së Shenjtë në Dhjatën e Vjetër

1B. Ai Është i Përfshirë në Të Gjitha Aspektet e Krijimit: Krijim, Mbajtje, Rilindje

1C. Zanafilla 1:2
2C. Jobi 26:13; 34:14
3C. Psalmi 104:29-30
4C. Isaia 32:15
5C. Romakëve 8:18-27

2B. E Përgjithshme: Ai U Përfshi në Shenjtërimin e Izraelit

1C. Përgjatë Gjithë Historisë së Para-Kryqit të Izraelit
1D. Psalmi 51:11
2D. Psalmi 143:10
3D. Isaia 63:10
4D. Nehemia 9:20 (shiko Hebrenjve 3:7)
2C. Gjatë Periudhës së Mbretërisë
1D. Isaia 11:2-5
2D. 32:15-20

3B. Specifike: Ai U Dha Aftësi të Veçanta Izraelitëve të Caktuar

1C. Të Ndërtonin Tabernakullin – Eksodi 31:1-11
2C. Të Ndërtonin Tempullin e Dytë – Zakaria 4:6
3C. Të Profetizonin
1D. Nehemia 9:30
2D. 2 Kronikave 15:1
4C. Të Drejtonin Kombin dhe Administronin Jetën e Kombit
1D. Zanafilla 41:38
2D. Numrat 11:17, 25
3D. Ligji i Përtërirë 34:9
4D. Gjyqtarët 3:10; 6:34; 14:19
5D. Sauli – 1 Samueli 10:10; 16:13
6D. Davidi – 2 Samueli 23:2; Psalmi 51:11
7D. Ezra 1:5

VIA. Vepra e Frymës së Shenjtë Gjatë Jetës Tokësore të Krishtit

1B. Fryma dhe Lindja e Krishtit

1C. Mateu 1:18
2C. Luka 1:35

2B. Fryma e Vajosi Krishtin për Shërbesën Mesianike

1C. Luka 3:21-22
2C. Luka 4:14, 18

3B. Fryma e Mundësoi Jezusin në Fitoren e Tij mbi Forcat Satanike

1C. Gjatë Tundimit të Tij – Luka 4:1; Gjoni 3:34
2C. Gjatë Shërbesës së Tij Tre-vjeçare – Mateu 12:28
3C. Blasfemia Kundër Frymës – Mateu 12:22-32

4B. Fryma dhe Vdekja dhe Ringjallja e Krishtit

1C. Hebrenjve 9:14
2C. Romakëve 1:4; 8:11
3C. 1 Timoteut 3:16
4C. 1 Pjetri 3:18

5B. “Fryma e Krishtit”

1C. Isaia 11:1; 42:1; 62:1
2C. Gjoni 15:26-27
3C. Romakëve 8:9-10

6B. Interpretimi i 1 Pjetrit 3:18-2024

VIIA. Vepra e Frymës së Shenjtë në Kishë

Ne do t’i diskutojmë aspektet e ndryshme të veprsë së Frymës në lidhje me kishën nën titujt e “soteriologjisë” dhe “eklesiologjisë.” Është e mjaftueshme për të thënë këtu se Fryma është e përfshirë në veprat e thirrjes, ripërtëritjes (rilindjes), bashkimit të besimtarit me Krishtin dhe me të tjerët në trupin e Krishtit, banimit, mbushjes, fuqizimit, dhënies së dhuntive dhe shenjtërimit të besimtarit. Shërbesa e Tij kryesore është që të ndërmjetësojë praninë e Krishtit dhe njohurinë e Perëndisë te besimtari (Gjoni 16:13-14).25


20 Disa studiues përpiqen të diskutojnë për personalitetin e Frymës duke vënë në dukje se te Efesianëve 1:14 përemri lidhor “i cili” është në gjininë mashkullore në tekstin në greqisht dhe jo në gjininë e pritshme asnjanëse (d.m.th që të përshtatet me pneuma). Por këtu kemi një variant të vështirë të tekstit, d.m.th përemri lidhor në gjininë asnjanëse, dhe është jashtëzakonisht e vështirë për ta përcaktuar me siguri të madhe se cili është origjinali. Ideja është që nuk duhet t’i jepet shumë rëndësi këtij pasazhi. Gjithashtu, disa argumentojnë se përemri dëftor te Gjoni 16:14 është në gjininë mashkullore dhe i referohet “frymës” te 16:13. Atëhere, përemri në gjininë mashkullore i përdour si referencë për Frymën, tregon personalitetin e tij. Ky argument në rastin më të mirë është i pabazuar.

21 Shiko Donald A. Hagner, Matthew 1-13, Word Biblical Commentary, ed. David A. Hubbard dhe Glenn W. Barker, vol. 33a (Dallas: Word, 1993), në atë vend.

22 BAGD, s.v. avrrabwn.

23 Disa studiues të tjerë argumentojnë se “vaji” është një tip ose simbol i Frymës së Shenjtë në Dhjatën e Vjetër. Përfaqëson veprën ndriçuese, pastruese dhe fuqinë e Frymës së Shenjtë. Shiko Paul Enns, The Moody Handbook of Theology (Chicago: Moody Press, 1989).

24 Shiko Buist M. Fanning, “A Theology of Peter and Jude,” A Biblical Theology of the New Testament, ed. Roy B. Zuck dhe Darrrell L. Bock (Chicago: Moody, 1994), 448-50

25 J. I. Packer, Keep in Step with the Spirit (Grand Rapids: Fleming H. Revell, 1984), 49

Related Topics: Pneumatology (The Holy Spirit), Teaching the Bible

5. Antropologjia dhe Harmatologjia: Njeriu dhe Mëkati

Termi “antropologji” vjen nga dy fjalë në greqisht, që janë anthropos që do të thotë “njeri” dhe logos që do të thotë “fjalë, çështje, ose gjë.” Ne e përdorim fjalën “antropologji” për t’iu referuar studimit të njeriut dhe një antropologji biblike është studimi i njeriut siç kuptohet kryesisht nga Shkrimi. Pra shpesh përfshin diskutimin e krijimit të veçantë të njeriut, njeriu sipas “shëmbëlltyrës së Perëndisë”, natyra e përbërë e njeriut dhe njeriut pas rënies. “Harmatologjia,” nga ana tjetër, vjen nga dy fjalë në greqisht gjithashtu, që janë, harmartia, që do të thotë “mëkat” dhe logos. Pra ka të bëjë me doktrinën biblike të mëkatit duke përfshirë origjinën, natyrën, transmetimin, pasojat dhe gjykimin.

IA. Krijimi i Njeriut

IB. Origjina e Njeriut – Zanafilla 1:26

2B. Vendi i Njeriut në Krijim – Imago Dei (sipas shëmbëlltyrës së Perëndisë)

3B. Marrëdhënia e Veçantë e Njeriut me Perëndinë

4B. Roli i Veçantë i Njeriut në Krijim

5B. Krijimi i Menjëhershëm i Njeriut (Material/Jomaterial) Zanafilla 2:7

IIA. Njeriu sipas Shëmbëlltyrës së Perëndisë

1B. “Shëmbëlltyra e Perëndisë” dhe “Ngjashmëria me Perëndinë”

1C. Shëmbëlltyra e Perëndisë – Zanafilla 1:26
2C. Ngjashmëria me Perëndinë – Zanafilla 1:26

2B. Koncepte të Ndryshme të Shëmbëlltyrës së Perëndisë

1C. Pikëpamje Substanciale
2C. Pikëpamje Funksionale

3B. Përmbledhje

IIIA. Natyra Organike (Fizike dhe Psikologjike) e Njeriut

1B. Përkufizimi dhe Rëndësia

2B. Pikëpamja Moniste

1C. Deklarata dhe Mbështetja
2C. Kritika

3B. Pikëpamja Dikotoniste

1C. Deklarata dhe Mbështetja
2C. Kritika

4B. Pikëpamja Trikotoniste

1C. Deklarata dhe Mbështetja
2C. Kritika

5B. Përmbledhja

1C. Qenie e Përbërë
2C. Qenie e Unifikuar

IVA. Rënia e Njeriut dhe Shëmbëlltyra e Perëndisë

1B. Urdhëri i Perëndisë

1C. Urdhëri i Duhur – Zanafilla 2:15-17a
2C. Paralajmërimi – Zanafilla 2:17b

2B. Mosbindja e Çiftit të Parë – Zanafilla 3:1-6

1C. Tundimet Mashtruese të Gjarprit
2C. Arsyetimet e Gruas dhe Mosbindja
3C. Pasiviteti i Burrit dhe Mosbindja

3B. Rezultati i Menjëhershëm

1C. Përjetimi i Lakuriqësisë dhe i Turpit – Zanafilla 3:7
2C. Dëshira për t’u Fshehur nga Perëndia – Zanafilla 3:8

4B. Të Kërkuarit e Perëndisë dhe Gjykimi i Tij

1C. Perëndia e Kërkon dhe e Pyet Njeriun – Zanafilla 3:9-13
2C. Perëndia Gjykon Gjarprin – 3:14-15
3C. Perëndia Gjykon Gruan – Zanafilla 3:16
4C. Perëndia Gjykon Burrin – Zanafilla 3:17-20
5C. Perëndia Siguron për Lakuriqësinë e Njeriut – Zanafilla 3:21
6C. Perëndia e Dëbon Njeriun nga Kopshti – Zanafilla 3:22-24
7C. Lidhja e Zanafillës 3 me 4 dhe 5

5B. Vazhdimësia e Shëmbëlltyrës së Perëndisë pas Rënies

1C. Zanafilla 9:6-7
2C. Jakobi 3:9

6B. Ripërtëritja e Shëmbëlltyrës së Perëndisë pas Rënies

1C. Romakëve 8:29
2C. 1 Korintasve 15:49
3C. 2 Korintasve 4:4
4C. Kolosianëve 1:15
5C. Kolosianëve 3:10

VA. Doktrina e Mëkatit

Një rishikim i shkurtër i rënies së njeriut na çon natyrshëm te një diskutim i natyrës thelbësore të mëkatit, si dhe te origjina, transmetimi, pasojat dhe gjykimi i tij.

1B. Përkufizimi i Mëkatit

1C. Pikëpamje të Pamjaftueshme për Mëkatin
2C. Natyra e Neveritshme e Mëkatit
3C. Disa Terma Biblikë për Mëkatin
1D. chata: “Të mos Godasësh në Shenjë” – Eksodi 20:20; 522 herë
2D. ra: “E ligë ose Shkatërrim” – Zan. 38:7; 444 herë
3D. taah: “Të Shkuarit në Rrugë të Shtrembër” – Num. 15:22
4D. hamartano: “Të mos Godasësh në Shenjë” – Rom 5:12; më shumë se 225 herë
5D. kakos: “sëmundje” ose “ndyrësi morale”
6D. poneros: “ligësi morale” – Hebrenjve 3:12
7D. anomos: “i paligjshëm” – 1 Gjoni 3:4

2B. Origjina e Mëkatit

1C. Në Sferën e Engjëjve
1D. Zanafilla 3; 2 Korintasve 11:3
2D. Interpretimi i Isa. 14:12-15 dhe Eze. 28:12-19
2C. Në Familjen Njerëzor: Nëpërmjet Adamit
1D. Romakëve 5:12
2D. Veprat 17:26

3B. Transmetimi i Mëkatit nëpër të Gjithë Familjen Njerëzore

1C. Ngarkimi me Përgjegjësi i të gjithë Racës për Fajin e Adamit
1D. Lidhja e Veçantë midis Adamit dhe Racës te Romakëve 5:12-21

      1E. Tipologjia Adam-Krisht te Romakëve 5:12-21

      2E. Pikëpamja Seminale (nëpërmjet të qenit në Adamin) dhe Hebrenjve 7:10

      3E. Pikëpamja Federale (e Kreut)

2D. Probleme me Doktrinën
3D. Përmbledhje
2C. Të trashëguarit e një Natyre Mëkatare për Shkak të Mëkatit të Adamit
1D. Psalmi 51:5
2D. Efesianëve 2:3
3D. Kuptimi i “Prishjes së Plotë”
3C. Përmbledhje dhe Zbatim

VIA. I Krishteri dhe Mëkati

1B. Natyra e Mëkatit të të Krishterit

2B. Mëkati i të Krishterit dhe Doktrina e Shfajsimit

1C. Romakëve 4:7-8; Efesianëve 4:32
2C. Romakëve 5:1

3B. Mëkati i të Krishterit dhe Dëshmia e Kishës

1C. 1 Korintasve 6:1-8
2C. Titi 2:5, 8

4B. Mëkati i të Krishterit dhe Disiplinimi (Qortimi) i Perëndisë

1C. Hebrenjve 12:1-13
2C. 1 Korintasve 11:30
3C. 1 Gjoni 1:9

5B. Mëkati i të Krishterit dhe Disiplina e Kishës

1C. Hebrenjve 3:12-13
2C. Mateu 18:15-20
3C. 1 Korintasve 5:1-8

VIIA. Ndëshkimi për Mëkatin

1B. Qëllimi Kryesor i Perëndisë në Ndëshkimin e Mëkatit

1C. Romakëve 3:21-26
2C. Romakëve 9:19-23

2B. Ndëshkimet për Mëkatin

1C. Vdekja Shpirtërore – Zanafilla 3
2C. Vdekja Fizike – Hebrenjve 9:27
3C. Vdekja e Përjetshme ose e Dytë – Mateu 25:41, 46; Zbulesa 20:14-15

Related Topics: Man (Anthropology), Hamartiology (Sin), Teaching the Bible

6. Engjëllogjia: Engjëjt

Termi “engjëllogji” vjen nga dy fjalë në greqisht, që janë, aggelos (i shqiptuar angelos) që do të thotë “lajmëtar” ose “engjëll” dhe logos që do të thotë “fjalë,” “çështje” ose “gjë.” Në teologjinë sistematike të krishterë përdoret për t’iu referuar studimit të doktrinës biblike të engjëjve. Përfshin tema të tilla si origjina, ekzistenca dhe natyra e engjëjve, klasifikimi i engjëjve, shërbesa dhe punët e engjëjve si dhe ekzistenca, aktiviteti dhe ndëshkimi i Djallit dhe demonëve (si engjëj të rënë ose të ligj). Gjithsesi, disa teologji e trajtojnë Djallin dhe demonët nën një titull të veçantë, që është, demonologjia.

IA. Natyra e Engjëjve

1B. Përkufizimi

1C. Kolosianëve 1:16
2C. Hebrenjve 1:14

2B. Personaliteti i Engjëjve

1C. Ata Arsyetojnë – 1 Pjetri 1:12
2C. Ata Ndjejnë – Luka 2:13
3C. Ata Zgjedhin – Juda 6
4C. Rend më i Lartë se i Njeriut – Psalmi 8:4-5
5C. Inferiorë ndaj Krishtit
1D. 2 Samuelit 14:20
2D. Luka 20:36
3D. Hebrenjve 1:1-14
6C. Të Paaftë për të Riprodhuar – Mateu 22:30

3B. Titujt

1C. Ushtritë Qiellore – 1 Samuelit 17:45; Hebrenjve 12:22
2C. Bijtë e Perëndisë – Jobi 1:6; 2:1
3C. Të Shenjtët – Psalmi 89:5-7

IIA. Klasifikimi i Engjëjve

1B. Shpërndarja e Madhe e Zbulesës Biblike mbi këtë Çështje

2B. Interpretimi i 2 Pjetrit 2:4

3B. Kryeengjëjt

1C. Juda 9
2C. Danieli 9:21; 12:1
3C. Danieli 10:13

4B. Engjëjt Mbrojtës – Mateu 18:10

5B. Serafinët – Isaia 6:2-4

6B. Kerubinët

1C. Zanafilla 3:22-24
2C. Eksodi 25:18-22
3C. Ezekieli 1:4-28; 10:15
4C. Zbulesa 4:4-8

IIIA. Shërbesa e Engjëjve

1B. Në Lidhje me Shenjtorët e Dh.V.

1C. Zanafilla 19:1mp.
2C. Psalmi 91:11

2B. Në Lidhje me Lindjen, Shërbesën, Vdekjen, Ringjalljen dhe Ngjitjen e Krishtit

1C. Luka 1:26-28
2C. Luka 2:13
3C. Marku 1:13
4C. Luka 22:43
5C. Mateu 26:53
6C. Mateu 28:2, 6

3B. Në Lidhje me Shpëtimin, Inkurajimin dhe Shërbesën e Besimtarëve

1C. Engjëjt Gëzohen në Shpëtim – Luka 15:10
2C. Engjëjt u Shërbejnë Besimtarëve – Hebrenjve 1:14
3C. Engjëjt Mbrojnë Besimtarët – Veprat 12:7
4C. Engjëjt Inkurajojnë Besimtarët – Veprat 27:23-24
5C. Engjëjt u Përçojnë Besimtarëve Vullnetin e Perëndisë – Veprat 8:26

4B. Në Lidhje me Gjykimin

1C. Gjykimi mbi Sodomën dhe Gomorrën – Zanafilla 19:12-13
2C. Gjykimi mbi Herodin – Veprat 12:23
3C. Gjykimet e Trumpetave dhe Kupave te Zbulesa 8-9, 161
4C. Të Mbledhurit e Njerëzve për Gjykim të Përjetshëm – Mateu 13:41-42

5B. Në Lidhje me Kontrollin Sovran të Historisë nga Perëndia

Me kuptimin që engjëjt u përfshinë në ardhjen e Krishtit, shpëtimin, rritjen ruajtjen e të krishterëve dhe në gjykimin e jobesimtarëve, ata janë të përfshirë edhe në shpalosjen sovrane të planit të Perëndisë (duke i përfshirë të gjitha gjërat) në botë. Kjo mund të shikohet edhe në kontrollin e kombeve (Danieli 10:13, 20-21).

IVA. Djalli si një Engjëll i Rënë

1B. Realiteti i Djallit dhe Demonëve

1C. Lindja e Shkencës dhe e Botëkuptimit Shkencor
2C. Kultura Perëndimore në Përgjithësi
1D. Mohim i Përhapur Gjerësisht
2D. Okult i Përhapur Gjerësisht
3C. Dëshmia e Shkrimit

2B. Personaliteti i Djallit

1C. Ai Është Dinak – Zanafilla 3:1; 2 Kor. 11:3
2C. Zemërohet – Zbulesa 12:17
3C. Ai e Ushtron Vullnetin e Tij – 2 Timoteu 2:26
4C. Ai i Jep Llogari Perëndisë dhe Do të Ndëshkohet – Gjoni 12:31; Zbulesa 20:10.
5C. Ka Kontroll të Gjerë, Por të Kufizuar – 1 Gjoni 5:19; 2 Korintasve 4:4
6C. Përmbledhje
1D. Jo Thjesht një Forcë Jopersonale në Kulturë ose Historinë e Botës
2D. Demonët Nuk Janë Shpirtrat e të Vdekurve
3D. Djalli dhe Demonët Janë Qenie Shpirtërore Personale

3B. Natyra e Djallit

1C. Kuptimi i Emrave të Ngjitur Djallit
1D. Satani (rreth 54 herë) – Jobi 1:6; 1 Kronikave 12:1; Zbulesa 12:9
2D. Djalli – Mateu 4:1; 13:39; Zbulesa 12:9
3D. Belzebubi – Mateu 12:24
4D. Beliali2 – 2 Korintasve 6:15
2C. Kuptimi i Titujve që Përshkruajnë Djallin
1D. perëndia i Kësaj Epoke – 2 Korintasve 4:4
2D. Princi i Kësaj Bote – Gjoni 12:31; 1 Gjoni 5:19
3D. Princi (Prijësi) i Pushtetit të Erës – Efesianëve 2:2; Kolosianëve 1:13
4D. I Ligu – Mateu 5:37; Gjoni 17:15
5D. Hajduti – Gjoni 10:10
6D. Tunduesi – 1 Thesalonikasve 3:5
7D. Dragoi i Madh – Zbulesa 12:9
8D. Princi i Demonëve – Marku 3:22
9D. Fundi i Tij Përfundimtar – Zbulesa 20:10

VA. Demonët si Engjëj të Rënë

1B. Nën Autoritetin e Princit të Demonëve – Marku 3:22

2B. Përshkrimet për Ta

1C. Frymëra të Papastra – Mateu 10:1; 12:43; Marku 1:23, 26
2C. Frymëra të Liga – Luka 7:21; 8:2; Veprat 19:12-13
3C. Principatat dhe Forcat – Romakëve 8:38; 1 Korintasve 15:24; Kolosianëve 2:8-15

3B. Dëshirat dhe Aktivitetet e Tyre

1C. Ata Mund të Banojnë te Njerëzit dhe Flasin nëpërmjet Tyre (Marku 1:34)
2C. Ata Mund të Banojnë te Kafshët – Marku 5:12
3C. Ata Kërkojnë që Të Shkaktojnë Sëmundje, Megjithëse Jo Çdo Sëmundje Shkaktohet prej Tyre – Mateu 12:22-24
4C. Ata Kërkojnë që Të Mashtrojnë të Krishterët – 2 Kor. 11:14
5C. Ata Kërkojnë të Adhurohen nga të Krishterët – 1 Kor. 10:20
6C. Besimtarët Duhet T’u Rezistojnë Atyre – Efesianëve 6:12-18; Jakobi 2:7; 1 Pjetri 5:8
7C. Ne Nuk Duhet të Mbetemi Injorantë ndaj Planeve të Djallit –2 Korintasve 2:11
8C. Ata do të Kishin Shumë Dëshirë që Ta Çonin të Tërë Botën në Rrugë të Gabuar dhe ta Shkatërronin Atë Nëse do t’ua Lejonte Perëndia – Gjoni 10:10
9C. Përmbledhje

Thelbi i gjithë kësaj është që demonët, si ati dhe princi i demonëve, duan të pengojnë veprën shpëtuese dhe shenjtëruese të Perëndisë duke i bërë njerëzit e Perëndisë të mëkatojnë ose të bëjnë ndonjë gjë tjetër që do të zvogëlonte efikasitetin e tyre për Perëndinë. Ata gjithashtu do të donin shumë që ta çonin të gjithë botën larg nga e vërteta në Krishtin dhe ta shkatërronin atë nëse do t’ua lejonte Perëndia. Plani i tyre përfundimtar është që të përmbysin mbretërinë e dritës duke vendosur mbretërinë e errësirës dhe ta shfronëzojnë Perëndinë.

VIA. Gjykimi i Engjëjve

1B. Gjykimi Përfundimtar Vërteton Sovranitetin e Perëndisë Mbi Këta Engjëj –Zbulesa 20:10

2B. Ngjarja e Kryqit dhe Ringjalljes Ishte Fillimi i Fundit për Djallin – Gjoni 12:31

VIIA. Trajtimi i Demonëve dhe Lufta Shpirtërore

1B. Tekste të Rëndësishme Didaktike (Mësimdhënëse) që Kanë Lidhje të Drejtpërdrejtë me Luftën Shpirtërore

1C. Deklarata Përmbledhëse: Jakobi 4:7-8
2C. Natyra e Betejës: Efesianëve 6:12-18
3C. Themeli: Romakëve 16:20; Psalmi 110:1; Efesianëve 1:20-22; 2:5

2B. Çështja e Idemonizimit

3B. Të Krishterët dhe Idemonizimi


1 Shiko Sydney H. T. Page, Powers of Evil: A Biblical Study of Satan and Demons (Grand Rapids: Baker, 1995), 255-61

2 Origjina e saktë e këtij emri është shumë e vështirë për t’u përcaktuar. Ka shumë të ngjarë që të mos jetë përdorur në lidhje me ndonjë “personazh” të Dh.V. por gjendet në shkrimet e mëvonshme hebraike dhe në Qumran. Duket se tregon dikë, i cili kundërshton Perëndinë dhe qëllimet e tij. Shiko Ralph P. Martin, 2 Corinthians, World Biblical Commentary, ed. David A. Hubbard dhe Glenn W. Barker, vol. 40 (Dallas: Word, 1986), varianti elektronik, në këtë vend.

Related Topics: Angelology, Teaching the Bible

7. Soteriologjia: Shpëtimi

IA. Hyrje

Termi “soteriologji” vjen nga dy terma në greqisht, përkatësisht, soter që do të thotë “shpëtimtar” ose “çlirimtar” dhe logos që do të thotë “fjalë,” “çështje,” ose “gjë,”. Në teologjinë sistematike të krishterë përdoret për t’iu referuar studimit të doktrinës biblike të shpëtimit. Shpesh përfshin tema të tilla si natyra dhe shkalla e shtrirjes së shpengimit si dhe i tërë procesi i shpëtimit, i perceptuar si një plan hyjnor, i përjetshëm i hartuar për të shpëtuar të humburit dhe mëkatarët që kryejnë gabime dhe për t’i kthyer ata tek miqësia e përjetshme me Perëndinë. Shumë njerëz e konsiderojnë atë si tema kryesore e Shkrimit me lavdinë e Perëndisë si qëllimi i saj.

IIA. Natyra e Shpengimit

1B. Pikëpamja e Përmbledhjes

1C. Shpjegimi
2C. Përkrahësit
3C. Vlerësimi

2B. Shembulli i Pikëpamjes së Ndikimit Moral

1C. Shpjegimi
2C. Përkrahësit
3C. Vlerësimi

3B. Pikëpamja e Pagimit të Haraçit ndaj Djallit

1C. Shpjegimi
2C. Përkrahësit
3C. Vlerësimi

4B. Pikëpamja Dramatike ose Triumfi Hyjnor

1C. Shpjegimi
2C. Përkrahësit
3C. Vlerësimi

5B. Pikëpamja e Kënaqjes ose Blerjes

1C. Shpjegimi
2C. Përkrahësit
3C. Vlerësimi

6B. Pikëpamja Qeverisëse

1C. Shpjegimi
2C. Përkrahësit
3C. Vlerësimi

7B. Pikëpamja e Zëvendësimit Penal

1C. Shpjegimi
2C. Përkrahësit
3C. Vlerësimi

IIIA. Shkalla e Shtrirjes së Shpengimit

1B. Pyetja

2B. Rëndësia e Pyetjes

3B. Dy Përgjigje ndaj Pyetjes

1C. Shpengimi i Përgjithshëm ose i Pakufizuar
1D. Deklarata e Pozicionit
2D. Mbështetja Biblike
2C. Shpengimi i Veçantë ose i Kufizuar
1D. Deklarata e Pozicionit
2D. Mbështetja Biblike
3C. Sinteza e Teksteve1

4B. Zbatimi Teologjisë

IVA. Procesi i Shpëtimit

1B. Zgjedhja e Kushtëzuar dhe e Pakushtëzuar

1C. Përkufizimi i Zgjedhjes së Pakushtëzuar
2C. Përkufizimi i Zgjedhjes së Kushtëzuar
3C. Natyra e Njeriut
1D. Romakëve 3:9-11
2D. Efesianëve 2:1-3, 8-10
3D. Gjoni 6:65
4D. Veprat 13:48
5D. Romakëve 9:15-16, 20-22

2B. Thirrja e Besimit2

1C. Një Thirrje e Përgjithshme
1D. Mateu 11:28-30
2D. Isaia 45:22
2C. Një Thirrje e Veçantë ose e Besimit
1D. Romakëve 1:7
2D. Romakëve 8:30
3D. Romakëve 11:29
4D. 1 Korintasve 1:9
5D. 1 Korintasve 1:26-27
6D. 2 Timoteut 1:9

3B. Rilindja (Ripërtëritja)

1C. Përkufizimi
2C. Tekste Kyç
1D. Gjoni 1:12-13
2D. Gjoni 3:3
3D. Titi 3:53
4D. Jakobi 1:18
5D. 1 Pjetri 1:3
3C. Marrëdhënia me Besimin

4B. Kthimi në Besim

1C. Vendi i Tij në Ordo Salutis (Rendi i Përshëndetjeve)
2C. Dy Elemente të Kthimit të Vërtetë në Besim
3C. Tre Aspekte të Besimit
4C. Tre Aspekte të Pendimit
5C. Tekste Kyç
1D. Veprat 20:21
2D. Hebrenjve 6:1
3D. 2 Korintasve 7:10
6C. Të Interpretuarit e Pasazheve që Përmendin Vetëm Një Element
1D. Të Besuarit – Gjoni 3:16; 5:24; Rom. 3:22
2D. Pendimi – Luka 24:46-47; Veprat 3:19; 17:30; Rom. 2:4

5B. Uniteti me Krishtin

1C. Kuptimi i Togfjalëshit “Në Krishtin”
1D. Efesianëve 1:4
2D. Romakëve 8:28-30, 38-39
3D. 1 Korintasve 1:30
4D. 1 Gjoni 2:5-6
2C. “Në Krishtin dhe Krishti në Ne”
1D. Gjoni 14:23
2D. Gjoni 15:1-11
3C. “Në Krishtin” dhe “Trupi i Krishtit”
1D. Romakëve 12:5
2D. 1 Korintasve 10:17
3D. Efesianëve 4:4

6B. Shfajsimi

1C. Një Doktrinë e Posaçme?
2C. Elementet e një Përkufizimi
1D. Gjendja e Atyre që Kërkojnë Shfajsim – Romakëve 1:18-3:20
2D. Një Deklaratë Ligjore – Romakëve 3:24, 28
3D. Një Deklaratë “Njëherë e Përgjithmonë”
4D. Një Shpallje e Faljes dhe Çështja e Fajit
5D. Futja e Drejtësisë së Krishtit
6D. Bazat e Shfajsimit: Vdekja dhe Ringjallja e Krishtit
7D. Vendi i Besimit në Të Qenit i Shfajsuar nga Perëndia
8D. Marrëdhënia e Shfajsimit me Shenjtërimin
9D. Eskatologjia e Shfajsimit

7B. Adoptimi (Birësimi)

1C. Përkufizimi dhe Marrëdhënia me Shfajsimin
2C. Bekimet e Adoptimit
1D. Perëndia Bëhet Ati ynë i Veçantë – Galatasve 3:26
2D. Ati Ynë Kujdeset Për Ne dhe Na Kupton – Mateu 6:25-34
3D. Ati Ynë i Rrit me Mençuri Fëmijët e Tij – Hebrenjve 12:1-10; Rom. 8:14
4D. Birësimi Do Të Thotë të Bëhesh një Trashëgimtar – Gal. 4:7; Rom. 8:17
3C. Birësimi Nënkupton Përgjegjësinë për të Imituar Atin – Ef. 5:1; 1 Pj. 1:15-16

8B. Shenjtërimi

1C. Përkufizimi
1D. “E Kaluara” e Shenjtërimit – 1 Korintasve 6:11
2D. “E Ardhmja” e Shenjtërimit – Romakëve 8:29
3D. “E Tashmja” e Shenjtërimit – 2 Korintasve 7:1
2C. Natyra dhe Qëllimi i Shenjtërimit – 2 Korintasve 3:18
3C. Konteksti i Shenjtërimit – Romakëve 5:1mp.
4C. Rrënja e Shenjtërimit – Romakëve 6:3-4
5C. Agjenti i Shenjtërimit – 2 Korintasve 3:18; Filipianëve 2:12-13
6C. “Bashkëpunimi” Ynë në Shenjtërim
1D. Romakëve 8:13
2D. Romakëve 13:14; Efesianëve 4:22-24
7C. Përvoja e Shenjtërimit: Konflikti
1D. Me Mishin – Romakëve 8:6-7; Galatasve 5:17
2D. Me Botën – 1 Gjoni 2:15-16
3D. Me Djallin dhe Demonët – Efesianëve 6:12
8C. Standarti në Shenjtërim – Romakëve 13:8-10; 1 Pjetri 1:15-16
9C. Natyra e Vazhdueshme e Shenjtërimit – Filipianëve 3:12-14
10C. Mjetet Kryesore të Shenjtërimit të Përdorura nga Fryma
1D. Fjala e Perëndisë/Lutja – 2 Timoteut 3:16-17; Gjoni 15:7-8
2D. Njerëzit e Perëndisë – Kolosianëve 3:16; Efesianëve 3:14-21
3D. Rrethanat që Rregullon Perëndia – Romakëve 8:28
4D. Sakramentet (Misteret) – Pagëzimi dhe Darka e Zotit – Mt. 28:19-20; 1 Kor. 11:23-26
11C. Fundi Përfundimtar i Shenjtërimit – Filipianëve 3:20

9B. Këmbëngulja

1C. Përkufizimi dhe Tekste Kyç
1D. Efesianëve 2:8-9
2D. Filipianëve 1:6
3D. Romakëve 8:30
4D. Romakëve 11:32
5D. Gjoni 10:28-30
2C. Marrëdhënia me Shfajsimin, Sigurinë e Shpëtimit, dhe Shenjtërimin
3C. Keqkuptimet e Doktrinës
1D. Inkurajon Antinomianizmin(
2D. I Bën të Parëndësishme Sprovat dhe Vuajtjet e Tanishme
4C. Pasazhet Paralajmëruese te Hebrenjve
1D. Përqasjet e Ndryshme

      1E. Pasazhet Flasin për Humbjen e Shpëtimit

      2E. Pasazhet Flasin për Dënimin e Jobesimtarëve

      3E. Pasazhet Flasin për një Paralajmërim Hipotetik

      4E. Pasazhet Flasin për Humbjen e Shpërblimit nga Besimtarët

      5E. Çështja e Rrëfimeve të Rreme – Mateu 7:21-23

2D. Pasazhet Paralajmëruese

      1E. Hebrenjve 2:1-4

      2E. Hebrenjve 3:6-4:13

      3E. Hebrenjve 5:11-6:12

      4E. Hebrenjve 10:26-39

      5E. Hebrenjve 12:12-29

3D. Shpëtimi te Hebrenjve

      1E. Hebrenjve 3:14 – Një Paradigmë

      2E. Hebrenjve 7:25

      3E. Hebrenjve 8:12

      4E. Hebrenjve 9:14-15

      5E. Hebrenjve 10:14

5C. Çështja e Shpërblimeve dhe Motivimit për një Jetë të Perëndishme

10B. Përlëvdimi

1C. Përkufizimi
2C. Krishti u Ngjall i Pari nga të Vdekurit – Veprat 26:23
3C. Trupi i Ringjallur i Krishtit Është Modeli për Trupin e Ringjallur të Besimtarëve
1D. 1 Korintasve 15:20-23
2D. Filipianëve 3:20-21
4C. Marrëdhënia e Trupit të Përlëvduar me Trupin e Tanishëm
1D. Gjoni 21:4-14
2D. 1 Korintasve 15:35-49
5C. Marrëdhënia e Përlëvdimit me Shenjtërimin
6C. Rezultatet e Përlëvdimit
1D. Bashkësia e Përsosur me Perëndinë – 1 Korintasve 13:12
2D. Integrimi i Përsosur i Zemrës, Mendjes, Vullnetit dhe Trupit
3D. Adhurimi i Përsosur dhe Shërbimi ndaj Perëndisë
4D. Rritja e Pafundme dhe e Përsosur

1 Shiko Wayne Grudem, Systematic Theology (Grand Rapids: Zondervan, 1994), 594-603. Për një pikëpamje më të modifikuar kalviniste, shiko Erickson, Christian Theology, 825-35. Gjithashtu, gjuha e “bleu” (agorazo) te 2 Pjetrit 2:1 mund të ketë ardhur nga Dh.V., siç e vumë në dukje, por mund të jetë gjuha e veçantë e kundërshtarëve të Pjetrit, domethënë, mund të jetë vlerësimi i tyre për veten. Pra, Pjetri e përdor atë në mënyrë sarkastike. Gjithashtu, kur Gjoni thotë se Krishti nuk vdiq vetëm për mëkatet tona, por edhe për (peri + gjinore) mëkatet e të gjithë botës (1 Gjoni 2:2), ai thjesht po i përgjigjet një forme fillestare të gnosticizmit e cila e kufizoi nisjen vetëm ndaj një grupi të zgjedhurish. Gjoni thotë, “jo ky ungjill është njësoj për të gjithë njerëzit”

2 Këtu nuk do të merremi me “thirrjen” ndaj një profesioni të veçantë

3 Rilindja (Ripërtëritja) duket se lidhet në kishën e hershme me pagëzimin, por duhet të thuhet që në fillim se Shkrimi në asnjë vend nuk dekreton besimin se rilindja është e lidhur nga ana materiale me ndonjë gjë përveçse me besimin shpëtues të mbështetur nga Fryma. Rituali i pagëzimit është simboli i krishterë për shpëtim, dhe shpesh lidhet me besimin, por në vetvete nuk kontribuon për asgjë.

( Një grup i cili ishte i opinionit që ligji moral nuk është detyrues për të krishterët (shën.i.përkth)

Related Topics: Soteriology (Salvation), Teaching the Bible

8. Eklesiologjia: Kisha

Termi “eklesiologji” (nga greqishtja ekklesia që do të thotë “takim,” ose “asamble” dhe logos që do të thotë “fjalë,” “çështje,” “temë”) i referohet studimit të kishës si asamble e atyre që e njohin Zotin dhe në të cilët banon Fryma e Perëndisë (Romakëve 8:9). Shpesh merret me tema të tilla si natyra e kishës, duke përfshirë metaforat e Dh.R. të përdorura për të përshkruar kishën, marrëdhënien e kishës me mbretërinë e Perëndisë, me Izraelin dhe qëllimin e saj në botë. Tema të tjera të lidhura me të përfshijnë qeverisjen e kishës, ritet (sakramentet) e saj të dhëna nga Perëndia, si dhe dhuntitë shpirtërore të derdhura mbi të në mënyrë të hirshme nga Perëndia për pjekurinë dhe rritjen e saj në ngjashmëri me Krishtin.

IA. Natyra e Kishës

1B. Problemi i një Vendi për t’ia Filluar me një Përkufizim

2B. Termi ekklesia

1C. Greqishtja Klasike
2C. Septuaginta (LXX)
1D. Termi (qahal)1
2D. 1 Mbretërve 2:3
3D. Numrat 22:4
4D. Zanafilla 35:11
5D. Ligji i Përtërirë 9:10
6D. 2 Kronikave 20:5
7D. Joeli 2:16
3C. Dhjata e Re – 114 herë (jo te 1, 2 Pjetri)
1D. Kisha e Mbledhur në Shtëpi – 1 Kor. 1:2; 1 Thes. 1:1
2D. Kisha në një Rajon – Veprat 9:31
3D. Kisha në Azi – 1 Kor. 16:19
4D. Kisha Universale – Ef. 4:4; Hebrenjve 12:232
4C. Përdorimi i Çështjes së Njësisë ekklesia
5C. Kisha e Dukshme dhe e Padukshme

IIA. Shprehje Metaforike që i Referohen Kishës: Disa Shembuj dhe Domethënia e Tyre

1B. Trupi i Krishtit

1C. 1 Kor. 12:12-27
2C. Efesianëve 1:22-23

2B. Familja – 2 Kor. 6:18

3B. Hardhia dhe Shermendët – Gjoni 15:1-11

4B. Shtylla dhe Mbështetja e së Vërtetës – 1 Tim. 3:15

5B. Ndërtesa – 1 Kor. 3:9

6B. Një Tempull i Gjallë që Rritet – Ef. 2:20-21

7B. Një Tempull i Shenjtë ku Banon Perëndia – 1 Kor. 3:16

8B. Një Komb i Shenjtë – 1 Pj. 2:9

9B. Një Priftëri Mbretërore – 1 Pjetri 2:9

10B. Gurë të Gjallë rreth Gurit të çipit (qoshes) – 1 Pj. 2:4-8

11B. Kripë dhe Dritë

1C. Mt. 5:13-15
2C. Veprat 13:47
3C. Kol. 4:5-6

IIIA. Kisha dhe Mbretëria e Perëndisë

1B. Mbretëria e Perëndisë: Një Përkufizim

2B. Kisha dhe Mbretëria: Pesë Vëzhgime

1C. Kisha Nuk Është Mbretëria
2C. Mbretëria Krijon Kishën
3C. Kisha Dëshmon për Mbretërinë
4C. Kisha Është Mjeti (Vegla) i Mbretërisë
5C. Kisha Është Roja Mbrojtëse e Mbretërisë3

IVA. Kisha dhe Izraeli

1B. Çështja

1C. Deklarata dhe Pyetja
2C. Faktorët Kyç në Debat
1D. Përdorimi i Dh.V. në Dh.R.
2D. Besëlidhjet me Abrahamin, Davidin dhe e Re-ja
3D. Izraeli “Kombëtar” përkundrejt Vetëm “Etnik” dhe Romakëve 9-11
4D. Interpretimi i Zbulesës 20:4-6
5D. Çështja e Premtimeve për Tokën në Dh.R.
3C. Disa Tekste Kyç
1D. Mateu 21:43
2D. Veprat 1:5; 3:19-21
3D. Veprat 13:33
4D. Galatasve 3:29
4C. Pozicionet Ekstreme
5C. Pozicionet e Ndërmjetme

2B. Rëndësia e Çështjes

VA. Qëllimi dhe Shërbesa e Kishës

1B. Deklarata e Përgjithshme

1C. Gjoni 14:13-14
2C. Veprat 1:8
3C. Veprat 13:47

2B. Përqëndrimi i Drejtuar për nga Perëndia i Kishës

3B. Përqëndrimi i Drejtuar nga Vetja i Kishës

4B. Përqëndrimi i Jashtëm i Kishës

5B. Mbështetja e Kishës te Fryma, Fjala dhe Tradita Informuese

VIA. Qeverisja e Kishës

1B. Strukturat e Ndryshme të Qeverisjes së Kishës

1C. Episkopale
1D. Kryepeshkopi Ú Peshkopi Ú Dioqeza Ú Famulltar/Vikar
2D. Kisha Metodiste, Anglikane, Katolike
2C. Presbyteriane
1D. Kisha Lokale Zgjedh Pleqtë për Këshillat Lokalë (Presbyterianët)
2D. Kisha Lokale Zgjedh Pleqtë për Këshillin e Mbikqyrësve (Kisha e Reformuar)
3D. Disa Pleq Janë Anëtarë të një Organi Më Të Lartë: Pleqësia e Këshillave (Presbyterianët)
4D. Disa Pleq Janë Anëtarë të një Organi Më Të Lartë: Pleqësia e Mbikqyrësve (Kisha e Reformuar)
5D. Disa Anëtarë të Pleqësisë së Këshillave ose të Mbikqyrësve Zgjidhen për të Formuar Kuvendin (Sinodin)
6D. Asambleja e Përgjithshme: Përfaqësues nga Anëtarësia e Thjeshtë dhe nga Klerikët
3C. Kongregacionale4 (Në Bashkësi)
1D. Tipari Kryesor i Kësaj Qeverisje: Pavarësia e Kishës Lokale dhe e Anëtarëve
2D. Priftëria e të gjithë Besimtarëve
3D. Nuk ka Strukturë Qeveritare

2B. Cilësitë për Pleqtë dhe Dhjakët

1C. Pluralizmi i Pleqve5
1D. Veprat 14:23
2D. Veprat 20:17
3D. 1 Timoteu 4:14
4D. Titi 1:5
5D. Jakobi 5:14
6D. Hebrenjve 13:17
7D. 1 Pjetri 5:1-2
2C. A Janë të Nevojshme Pleqësitë dhe Asambletë e Përgjithshme?
3C. Cilësitë e Duhura
1D. Pleqtë – 1 Timoteu 3:1-7
2D. Pleqtë – Titi 1:5-9
3D. Dhjakët – 1 Timoteu 3:8-13

VIIA. Ritet (Ceremonitë, Sakramentet) e Dhëna Kishës

1B. Ex opere operato?6 (Të punojë më vete)

2B. Pagëzimi

1C. Konteksti – Mateu 28:19-20
2C. Kuptimi dhe Mënyra e “Pagëzimit”
1D. Kuptimi i Baptizo
2D. Mënyra: Zhytje e jo Spërkatje

      1E. Gjoni Pagëzoi në Lumin Jordan

      2E. Pagëzimi i Jezusit7

      3E. Gjoni 3:23

      4E. Veprat 8:37-388

      5E. 1 Pjetri 3:21

      6E. Romakëve 6:4 (Kol. 2:12)

3C. Ata që Pagëzohen
1D. Veprat 2:41
2D. Veprat 8:12
3D. 10:44-48
4D. 16:14-15
5D. E Gjithë Shtëpia (Foshnjet?/Të Rriturit Jobesimtarë?) – Veprat 16:32-33
6D. 1 Korintasve 1:16
4C. Pagëzimi dhe Shpëtimi
1D. Veprat 2:38 dhe Kuptimi i Parafjalës eis
2D. Pendimi Mund të Sjellë Pagëzimin te Veprat

      1E. Veprat 3:19

      2E. Veprat 26:20

3D. Shpëtimi Është Plotësisht nga Hiri te Veprat

      1E. Veprat 10:43, 47

      2E. Veprat 13:38-39, 489

4D. Tekste dhe Mendime të Tjera të Rëndësishme

      1E. 1 Korintasve 1:17

      2E. 1 Pjetri 3:21

      3E. Romakëve 4:1-12

      4E. Efesianëve 2:8-9

      5E. Titi 3:5

      6E. Luka 23:43

5C. Përmbledhja e Pagëzimit

1B. Darka e Zotit

1C. Krahasimi i Pagëzimit me Darkën e Zotit
2C. Shpeshtësia e Kryerjes së Ritualit
1D. Mateu 26:27-29 (dhe Paralelet)
2D. Darka e Zotit si “Përkujtues” – 1 Kor. 11:24-26
3D. “Sepse Sa herë …” – 1 Kor. 11:26
3C. Marrëdhënia e Elementëve me Trupin e Vërtetë Fizik Të Krishtit
1D. Çështja Kyç: Prania e Krishtit në Darkë
2D. Transubstancioni i Katolikëve dhe Hiri Shpëtues
3D. Luteri, Konsubstancioni, dhe Trupi i Krishtit
4D. Kalvini: Shenja të Pranisë së Vërtetë Shpirtërore të Krishtit]
5D. Darka e Zotit dhe Besimtarët Jo-të Pagëzuar
6D. Përmbledhje

VIIIA. Dhuntitë e Dhëna Kishës

1B. Kisha e Perëndisë, Fryma e Tij Banuese dhe Dhuntitë Shpirtërore

2B. Dhuntitë Jepen Sipas Mençurisë së Perëndisë

1C. 1 Korintasve 12:11
2C. 1 Korintasve 12:18

3B. Dhuntitë Jepen për të Mirën e Përbashkët – 1 Korintasve 12:7

4B. Mund të Ekzistojë Rrëmuja në Lidhje me Dhuntitë – 1 Korintasve 12:1-3mp.

5B. Listat e Dhuntive

1C. Romakëve 12:4-8; 1 Korintasve 1:7; 12-14 (Veprat 21:9); Efesianëve 4:11-12; Hebrenjve 2:3-4 dhe 1 Pjetri 4:10-11.
2C. Disa Vëzhgime
1D. Asnjë nga Listat Nuk Bie Dakord me Tjetrën Plotësisht
2D. “Dhuntitë e …”
3D. 1 Korintasve 12:4-6
4D. Konteksti Personal për Përdorimin e Tyre është Ngjashmëria me Krishtin – 1 Kor 13
5D. Konteksti i Përbashkët për Përdorimin e Tyre Është Dashuria e Sinqertë – 1 Kor 13
3C. Një Listë e Disa Dhuntive (shiko pasazhet më sipër te VIIIA, 5B, 1C)
1D. Profecia
2D. Mësimi
3D. Shërbimi
4D. Inkurajimi
5D. Të Dhënit
6D. Të Drejtuarit
7D. Dituria
8D. Njohuria
9D. Shërimi
10D. Dallimi
11D. Gjuhët e Panjohura dhe Interpretimi i Tyre
12D. Apostullimi
13D. Drejtimi i Kishës (Pastor)
14D. Ungjilltar

6B. Vështirësitë në Interpretimin e Disa Dhuntive

1C. P.sh. “Mesazhi i Diturisë”
2C. P.sh. “Mesazhi i Njohurisë”

7B. Vazhdimësia ose Ndalimi (Pushimi) i Disa Dhuntive të “Mrekullueshme”

1C. Konfuzioni mbi Çështjet Kryesore
2C. Deklarata e Çështjes(eve)
1D. 1 Korintasve 1:4-9
2D. Hebrenjve 2:3-4
3D. Deklarata e Duhur
3C. Çështja e Metodës Teologjike: Përvoja dhe Teksti i Shkrimit?
1D. “Të Filluarit” me Përvojën
2D. “Të Filluarit” me Shkrimin
3D. Çështja nuk Është se Ku “Të Fillosh” Por Kush Është Autoriteti Përfundimtar?
4D. Pjekuria e Krishterë dhe të Dëgjuarit me Vëmendje e Shpërqëndruesve
4C. Dhuntia e Gjuhëve të Panjohura
1D. Problemi te 1 Korintasve 12-1410
2D. Their Purpose in Acts (2, 8?, 10, 19)

1 Ekziston edhe një term tjetër në DH.V. në hebraisht, që është edah dhe i referohet shpesh Izraelit si një “komunitet ceremonial” i mbledhur rreth kultit ose Ligjit. Gjithsesi, nuk është përkthyer kurrë ekklesia. Shiko Jack P. Lewis, “qahal,” te Theological Workbook of the Old Testament (Chicago: Moody, 1980), 789-90; Lothar Coenen, “Church,” te The New International Dictionary of New Testament Theology, ed. Colin Brown (Grand Rapids: Zondervan, 1975), 1:291-95

2 Shiko, BAGD, 240-41

3 Për mbrojtjen e këtyre pikave shiko, George Eldon Ladd, A Theology of the New Testament, rev. ed., ed. Donald A. Hagner (Grand Rapids: Eerdmans, 1993), 109-117

4 Për një diskutim të mëtejshëm të këtyre tre formave përfaqësuese të qeverisjes së kishës shiko, Erickson Christian Theology, 1069-83; Leon Morris, “Church Government,” te Evangelical Dictionary of Theology, ed. Walter A. Elwell (Grand Rapids: Baker, 1984) 238-41; D. MacLeod, “Church Government,” te New Dictionary of Theology, ed. Sinclair B. Ferguson, David F. Wright, dhe J. I. Packer (Downers Grove, IL: InterVarsity, 1988), 143-46.

5 “Pleqtë” njihen edhe si “pastorë (barinj)”, “ mbikqyrës” dhe “peshkopë” në Dh.R. Shiko Grudem, Systematic Theology, 913-14. Megjithëse ky pozicion padyshim që nuk është i sigurtë, duket se është i bazuar në një farë mase.

6 Këto disa herë referohen si “sakramente.” Për disa, termi “sakrament” sugjeron idenë se ose pjesëmarrja në këto rite është e nevojshme për shpëtim ose që ato aktualisht veprojnë brenda dhe nga vetvetja, të veçuara nga besimi i pjesëmarrësit. Me të vërtetë, në këtë mënyrë ato perceptohen shpesh në kishën katolike.

7 Mateu përdor shprehjen anebe apo tou hudatos (Mt. 3:16) dhe Marku thotë anabainon ek tou hudatos (Marku 1:10). Të dy tregojnë se Jezusi dhe Gjoni ishin në ujë, jo thjesht pranë tij.

8 E njëjta gjuhë që përdoret për daljen e Jezusit nga uji përdoret edhe për eunukun (d.m.th avebesan ek tou hudatos).

9 Shiko, Wallace, Exegetical Syntax, 369-71

10 Ndërsa Pali deklaron se flet në gjuhë të panjohura më shumë se të gjithë korintasit (1 Kor. 14:18), është interesante, në dritën e disa deklaratave bashkëkohore, për t’u vënë re se gjuhët nuk përmenden nga Luka në lidhje me kthimin në besim të apostullit (Veprat 9). Për më tej, ndërsa gjuhët janë përmendur në lidhje me Ditën e Rrëshajave (Veprat 2:1-13), kthimin në besim të Kornelit dhe të besimtarëve johebrenj (Veprat 10:46) si dhe të dishepujve të Gjon Pagëzorit në Efes (Veprat 19:1-7), nuk mund të thuhet e njëjta gjë për Lidian (Veprat 16:11-15) dhe gardian filipas (Veprat 16:31-34). Këta dy të fundit, gjithsesi, janë konsideruar në mënyrë të qartë nga shkrimtari, Luka, që marrin plotësisht pjesë në shpëtimin nga Krishti

Related Topics: Eschatology (Things to Come), Teaching the Bible

Pages