MENU

Where the world comes to study the Bible

3. Prinsip Otoritas

Hak Otoritas

Sebagai Pencipta yang berdaulat atas alam semesta dan yang mendirikan institusi perkawinan dan keluarga, Tuhan telah menempatkan anak-anak di bawah otoritas orang tua mereka. Ini jelas fakta bahwa berulang kali Tuhan menunjuk orang tua dan memberi mereka tanggung jawab untuk pelatihan anak-anak mereka, bukan status( cf. Deut. 6:7-9; Eph. 6:1; Col. 3:20). Otoritas orangtua, adalah suatu yang pemberian wewenang berarti orang tua tidaklah cuma-cuma melakukannya atas anak-anak sesuka mereka. Akhirnya, otoritas kita sebagai orang tua adalah otoritas Tuhan. Anak-anak adalah pelayanan dari Tuhan, berkat yang Ia telah berikan kepada orang tua untuk mengaturnya untuk Tuhan. Tetapi untuk menjadi pelayan yang baik, orang tua harus mendidik anak-anak mereka menurut otoritas dan petunjuk Tuhan agar anak-anak mengenali Tuhan dan mematuhi dan bertindak seperti anak-anak Tuhan. Tujuan kita untuk mengajar mereka kepatuhan sebagai suatu ketaatan kepada Tuhan, ini berarti orangtua dirancang demi Allah untuk ditaati ( Eph. 6:1f).

Sebagai orang tua, kita dibawah Tuhan; kita hanya mewakili otoritas Tuhan dan melakukannya seturut Standardnya. Kita tidak pernah untuk seenaknya menetapkan apa yang benar dan salah berdasarkan pendapat kita atau menurut masyarakat kecuali jika standard itu didasarkan pada Kata Tuhan. Pekerjaan orangtua adalah untuk menyatakan Kata Tuhan tentang apa yang benar dan salah dan menyatakannya dalam hidup mereka dan dalam hidup anak-anak mereka. Ketika ini tidak jadi masalah, orang tua sedang bertindak sebagai pemberontakan atas diri mereka dan merusak, dengan contoh negatif, stewardship Tuhan yang telah dipercayakan kepada mereka. Ini secara alami memimpin ke hal berikutnya.

Makna Otoritas

Otoritas berarti pendelegasian hak-hak untuk mengatur atau memimpin. Ini berarti kuasa untuk bertindak, memutuskan, memerintahkan, dan menilai; hak untuk menentukan kebijakan dan tanggung jawab untuk menentukan kendali dalam hidup anak-anak dalam batas otoritas yang diberi Allah. Tuhan mempunyai kemutlakan otoritas dan hak Pencipta yang berdaulat ( P. 47:2; 103:19; 115:3; Dan. 4:34b; Rom. 9:20b-21). Ada suatu pelajaran penting di sini. Bahkan kendali dan otoritas Tuhan tidak pernah sewenang-wenang sebab [itu] didasarkan pada Kebaikan dan KebajikanNya yang sempurna; itu selalu untuk yang kebaikan dan berkat bagi orang-orang. Sebagai contoh, perintah dari Tuhan tidaklah dirancang untuk menyingkirkan kesenangan kita dan hidup buatan yang menyedihkan. Melainkan, mereka dirancang untuk meningkatkan kapasitas kita untuk memberkati. Ini sesuai dengan karakter Tuhan yang kudus sempurna. Ini meliputi keadilan dan kebajikan sempurna Tuhan. Yang tidak bisa dipisahkan dengan semua ini adalah kebaikan Tuhan sebagai Penolong kasih kita. Sebagai suatu ilustrasi, ketika anak-anak kita masih muda kita memberi mereka sepeda roda tiga saat mereka cukup tua untuk mengendarainya, tetapi kita yang menetapkan aturan: mereka tidak bisa mengendarai sepeda roda tiga mereka dijalan mobil atau diatas trotoar kakilima tetapi di jalan. Aturan yang membatasi mereka keluar dari cinta dan tanggung jawab sebagai orangtua, tetapi tujuannya adalah untuk menjaga mereka untuk tidak digilas mobil.

Related Topics: Theology Proper (God), Christian Home

Report Inappropriate Ad