MENU

Where the world comes to study the Bible

1. Bisakah Dua Orang Hidup Bersama?

Sue baru saja kembali dari bulan madu, tapi sekarang dia berada disini, menuangkan cerita menyedihkannya. Pernikahannya tidak seperti yang diharapkan. Semarak pacaran waktu lalu sudah memudar. Perhatian Bob berubah menjadi tuntutan yang tidak masuk akal dan kritik, dan dia merasa kepahitan muncul dalam hatinya. Saya tidak terkejut mendengar pernikahan lainnya juga ada dalam masalah, tapi….secepat itu?

Walau cepatnya masalah Bob dan Sue merupakan pengecualian, kenyataannya sangat mirip. Mari kita hadapi hal ini—institusi pernikahan mengalami masa sulit. Psikiatris, psikolog, dan sosiolog mengajarkan kita bahwa fondasi keluarga yang baik sudah hancur, dan seluruh institusi terancam hancur. Statistik kelihatannya menunjukan hal ini. Di tahun 1900 satu dari 12 pernikahan berakhir dengan perceraian. Di tahun 1922 jumlah meningkat menjadi satu dari 8. Sekarang sekitar satu dari 3 pernikahan berakhir dengan perceraian! Karena kebanyakan pernikahan menghasilkan luka yang mempengaruhi generasi berikutnya, prospeknya lebih suram dimasa depan.

Ada lagi. Laporan sensus menunjukan jumlah menakutkan dari suami dan istri yang hidup terpisah. Menambah laporan ini, ribuan pasangan yang hidup bersama tapi secara roh terpisah, dan pandangannya semakin kabur. Kadang keluarga ini mengakui ada pertengkaran, dan kadang terjadi gencatan senjata—suami pergi menurut jalannya dan istrinya kejalan lain, dan tidak pernah bertemu! Mereka tetap menikah untuk anak mereka atau untuk reputasi, tapi tidak menikmati berkat dari surga dan merasakan neraka dibumi.

Setelah menginterview 2.000 pasangan menikah, seorang konselor pernikahan yang dikenal melaporkan kalau sekitar 70 persen wanita dan 60 persen pria tidak mau menikah lagi dengan pasangan yang sama jika tidak mereka tidak mau menikah sama sekali! Sebagai seorang pastor, saya bisa mengatakan bahwa keluarga Kristen tidak terbebas dari hal ini. Kita mendengar ketidaksetiaan pernikahan diantara orang Kristen, atau kesakitan dan kepahitan antar pasangan, kemarahan yang tercurah, saat-saat tidak saling bicara, kritik dan kasih sayang yang menurun. Semua ini merupakan gejala keluarga sakit. Mereka merupakan iklan buruk dari kedamaian, tujuan, kuasa yang Yesus tawarkan. Untuk Kristus, juga untuk kita, kita perlu memberikan perhatian serius bagi pernikahan.

Apa yang menyebabkan kehancuran keluarga? Sosiolog mengusulkan beberapa alasan:

(1) Mobilitas. Satu dari 3 keluarga dimana suami dibawa 35 berpindah tiap tahun. Ini cenderung melahirkan ketidakamanan dan ketidakstabilan.

(2) Manusia semakin tidak dipandang semestinya dalam masyarakat yang sudah terkomputerisasi. Kesepian, tidak ada tujuan, frustrasi, dan mengasihani diri yang jelas tidak kondusif bagi pernikahan yang berhasil.

(3) Revolusi Seks. Seks sebelum dan diluar pernikahan merupakan salah satu kekuatan yang menghancurkan pernikahan sekarang ini.

(4) Kekayaan. Budaya materialistic kita menghilangkan hubungan antar pribadi yang dibutuhkan bagi keluarga bahagia.

(5) Meningkatnya kelonggaran dalam mendidik anak. Kita menghasilkan generasi yang tidak disiplin yang kurang diperlengkapi bagi pernikahan yang berhasil.

(6) Radio dan TV. Gambaran kasih yang dangkal dan kekerasan membuat kehidupan keluarga menjadi sulit.

Serangan bertubi-tubi atas keluarga ini bukanlah kejutan. Alkitab mengajarkan kalau pernikahan merupakan institusi ilahi. Kenyataannya, ini merupakan institusi pertama yang didirikan Tuhan. Dia melihatnya sebagai elemen penting dalam mencapai tujuanNya bagi umat manusia. Untuk alasan ini iblis pasti menyerangnya. Bagaimanapun, serangannya tidak perlu berhasil. Tuhan meneguhkan pernikahan untuk dibuat berhasil!

Keluarga anda bisa menjadi keluarga Kristen yang bahagia jika anda belajar dan mempraktekan prinsip pernikahan. Saya percaya setiap suami dan istri yang normal bisa menikmati pernikahan yang bahagia jika mereka belajar apa yang diajarkan Alkitab dan melakukannya. Setiap hal penting untuk membangun keluarga yang berhasil ditemukan dalam Alkitab. Prinsip Alkitab ini akan menjadi sangat bernilai hanya jika keduanya memperlajarinya dan meminta kuasa Tuhan untuk bisa mentaatinya. Bahkan jika hanya salah satu saja yang taat, ada perkembangan yang luar biasa dalam pernikahan, dan ketaatannya tidak percuma! Jika keduanya melakukannya, keluarga mereka bisa merasakan sedikit rasanya surga.

Di hari Natal, 6 bulan sebelum menikah, tunangan saya memberikan Alkitab baru yang dituliskan ayat dari PL: “Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?”1 Ini awalnya diucapkan Tuhan pada bangsa Israel, tapi juga mengandung pesan untuk setiap pasangan yang ingin menikmati pernikahan yang berhasil pada masa ini. Keduanya harus setuju melakukan bagiannya dihadapan Tuhan. Anda mungkin bisa berjalan bersama sepanjang waktu sebelum kembali pada Yesus Kristus! Bergandeng tangan dengan pasangan anda dan berkata, “dengan pertolongan Kristus aku ingin membuat pernikahan ini dan keluarga ini memuliakan Tuhan.”

Hati saya memikirkan tentang orang Kristen yang menikah dengan orang tidak percaya. Mereka tidak akan bisa sepenuhnya setuju, karena salah satunya ada Kristus dan yang lainnya tidak. Kadang orang Kristen bisa ada dalam keadaan ini karena mereka percaya Kristus setelah mereka menikah. Jika mereka dengan setia taat pada petunjuk Tuhan akan pernikahan, mereka bisa membimbing pasangannya kepada Juruselamat.

Tapi kata-kata peringatan diperlukan agar orang Kristen bisa memikirkan dengan sungguh akan pernikahan. Sangat bodoh bagi orang percaya yang dengan sadar dan mau menikah dengan orang tidak percaya. Firman Tuhan jelas melarang itu, dan orang Kristen yang tidak taat tidak bisa mengharapkan berkat dalam pernikahannya. Rasul Paulus menekankah para janda jika mereka menikah kembali, “harus dalam Tuhan.”2 Paulus juga memberikan perintah yang spesifik, didalamnya hubungan pernikahan: “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?”3 Paulus menggambarkan dari PL tentang larangan menyatukan dua binatang berbeda seperti lembu jantan dan keledai.4 Karena binatang itu tidak sesuai, menyatukan mereka sesuatu yang tidak adil. Untuk alasan yang sama kita juga tidak boleh.

Apakah anda memperhatikan kata dalam bagian ini untuk menggambarkan ketidakcocokan penyatuan itu?

(1) Tidak bisa ada persekutuan. Persekutuan berarti saling berbagi dan berpartisipasi. Orang yang sudah diampuni dan belum tidak sama; mereka tidak bisa saling berbagi dalam hubungan seperti itu dan bahagia.

(2) Tidak bisa dipersatukan. Kata ini menunjuk pada hubungan yang dekat, atau interaksi yang intim. Itu biasanya diterjemahkan “persekutuan” tapi lebih pribadi, melibatkan saling berbagi diri. Hubungan intim apa yang bisa dilakukan terang dan gelap? Mereka tidak bisa bersatu; mereka tidak sama. Demikian juga dengan orang percaya dan tidak, tidak peduli perasaan mereka sebelum menikah! Orang percaya “penuh terang” sementara yang tidak “penuh kegelapan.”5 Mereka tidak bisa bersatu!

(3) Tidak bisa ada kecocokan. Dari kata ini, arti literalnya, “menggabungkan suara bersama,” dalam bahasa Inggris “symphony.” Pasangan yang milik Kristus dan yang bukan tidak bisa bermain musik dengan indah bersama-sama. Mereka mungkin merasa bisa, tapi Tuhan berkata, mereka akan menghasilkan ketidakselarasan dan bunyi sumbang!

(4) Tidak ada bagian. Ini menunjuk pada pembagian yang disetujui bersama. Potensi persetujuan penuh dan keselarasan penuh tidak ada diantara orang percaya dan tidak, maka itu tidak adil jika keduanya disatukan.

Jika anda memikirkan untuk menikah dengan orang tidak percaya, berhenti dan pikir lagi bersama saya. Anda akan tidak adil dengan orang yang anda nikahi. Anda ingin pasangan anda berpikir kalau hati anda seluruhnya miliknya, tapi tidak begitu. Anda membagikan kasih anda dengan Kristus! Dalam pernikahan Kristen, berbagi ini membawa suami dan istri semakin dekat, tapi tidak dalam pernikahan campur! Kasih anda pada Kristus dan kasih anda pada pasangan yang belum percaya akan bertentangan, menghasilkan perselisihan dan pertengkaran. Anda bahkan seharusnya tidak mempertimbangkan pilihan ini. Penyesuaian dalam pernikahan sudah sulit tanpa hal ini.

Anda juga tidak adil terhadap diri sendiri. Pernikahan campur dilarang diseluruh Alkitab, dalam PL juga PB.6 Tuhan berkata bahwa orang tidak percaya bisa menjauhkan hati orang percaya dari Tuhan. Jika itu terjadi, Tuhan harus mengembalikan anda kepada kebahagiaan dan persekutuan denganNya. Anda mungkin menjalankan ujian demi ujian sampai anda menyerahkan diri sepenuhnya pada Tuhan dan pasangan anda tidak akan senang dengan hal itu!

Akhirnya, anda tidak adil dengan Tuhan. Dia mengirim anakNya ke Kalvary untuk mati bagi dosa anda sehingga Dia bisa memiliki anda.7 Memberikan diri anda pada seorang yang bukan milik Kristus, tidak adil bagi Tuhan yang menyelamatkan anda. Tuhan membangun pernikahan Kristen seindah gambaran antara Kristus dan gerejaNya. Semakin baik gambaran pernikahan anda, semakin baik kesaksian Kristen dalam dunia terhilang ini. Karena pernikahan dengan orang tidak percaya menghancurkan gambaran ilahi itu, anda akan menghancurkan kesaksian anda kalau anda masuk kedalamnya. Ini sangat tidak adil bagi Tuhan.

Mungkin anda berkat, “tapi aku akan membawanya pada Tuhan setelah menikah.” Tuhan tidak pernah ingin pernikahan menjadi ladang misi! Kadang pasangan tidak percaya dimenangkan bagi Kristus, dan halangan yang begitu besar melawan anda. Ketegangan yang dihasilkan karena ketidaktaatan anda pada perintah Tuhan bukan suatu penginjilan yang baik. Kenapa tidak melakukan caraNya? Minta Tuhan membimbing anda kepasangan pilihan Tuhan. Anda tidak akan menyesal!

Jika nasihat ini sudah terlambat, dan anda sudah melakukan kesalahan itu, jangan putus asa. Tuhan adalah Bapa yang pemaaf. Akui ketidaktaatan anda padaNya, dan taat seterusnya. Dia akan menunjukan kepada anda bagaimana meningkatkan hubungan pernikahan anda, dan anda bisa menjadi sejumlah kecil orang yang bisa membawa pasangannya kepada Juruselamat.

Satu hal yang sangat jelas. Tuhan Yesus Kristus merupakan kunci pernikahan yang berhasil. Tidak ada kesempatan membuat pernikahan anda berhasil diluar Dia. Jika anda tidak pasti mengenai kondisi kerohanian anda, mungkin andalah yang bertanggung jawab atas ketegangan dan pergolakan dari pasangan yang tidak sepadan. Sekarang waktunya memperbaiki situasi.

Ini masalah yang lebih dari sekedar pengetahuan tentang Kekristenan. Ini masalah hubungan dengan Tuhan Yesus sendiri. Kita pertama kali harus mengakui dosa dan ketidaklayakan dihadapan Tuhan yang kudus.8 Kita mengakui bahwa Kristus telah mati menggantikan kita, membayar dosa kita.9 Kita meletakan kepercayaan kita dalam Kristus dan menerimanya sebagai Juruselamat. Dia kemudian akan memberikan anugrah keselamatan kekal.10 Jika anda belum membuat keputusan ini, kenapa tidak sekarang? Beri kesempatan pernikahan anda untuk sukses! Terima Kristus sebagai Juruselamat pribadi anda!


1 Amos 3:3, King James Version.

2 l Corinthians 7:39, KJV.

3 2 Corinthians 6:14, 15, KJV.

4 Ulangan 22:10.

5 Ephesians 5:8, The Living Bible. All quotations from TLB are by permission of Tyndale House Publishers.

6 E.g. Ulangan 7:3, 4.

7 Titus 2:14.

8 Roma 3:23; Isaiah 64:6.

9 Roma 5:8; 1 Peter 2:24.

10 Roma 6:23; Acts 16:31; John 1:12; 1 John 5:11-13.

Related Topics: Marriage

Report Inappropriate Ad