Konsepsi Harapan datangnya Raja dari Keturunan Daud dalam
Yehezkiel, Zakaria, Haggai dan Tawarik

oleh
Greg Herrick, Ph.D.
trans. by Stevy Tilaar

Pendahuluan

Tulisan ini akan membahas teks-teks tertentu dari Yehezkiel, Zakaria dan Hagai. Hal ini didalam Tawarik juga akan dibahas. Sebagian besar konsep yang dikembangkan dalam kitab-kitab ini telah muncul selama masa ketegangan nasional Israel dan merefleksikan banyak harapan yang sebelumnya telah dikembangkan dalam PL. Sebelumnya ada lima tulisan yang bisa dilihat dalam website ini. (1) An Early Text for Later Messianic Conceptions: A Look at Genesis 49:8-12/Sept. 10, 1998; (2) “A Star Will Come Out of Jacob”: Early Regal Images in Numbers 24:15-19/Sept. 28, 1998; (3) Regal/Messianic Hope in Deuteronomy, 1, 2 Samuel and 1, 2 Kings/Oct. 5, 1998; (4) Conceptions of Davidic Hope in Psalm 2, 45, and 72/Oct. 19, 1998; (5) Conceptions of Davidic Hope in Psalms 89, 110, and 132/Oct. 27/98.

Teks Kunci dalam Kitab Para Nabi

Yehezkiel 17:22-24; 34:23-24; 37:24-28

Janji yang ditunjukan Yehezkiel dalam 17:22 adalah janji memulihkan kerajaan Daud yang telah jatuh kembali ketanah Israel setelah pembuangan yang dijalankan oleh Nebuchadnezzar.1 Gambaran mesianik mengenai ‘pucuk muda’ (Er^)2 dalam Yehezkiel 17:22 mirip dengan rujukan mesianik Yesaya mengenai tunas muda (11:1, rf#j) dan rx#n}) dan ‘tunas’nya Yeremia dan Zakaria (jm^x#, Jer 23:5; 33:15; Zech 3:8; 6:12).3 Sepertinya En^ memiliki arti lain yaitu asal mula sederhana daripada beberapa aspek kelemahan moral yang tidak sesuai dengan konteks. Lingkup dari pemerintahan ini akan universal. Bloch berpendapat kalau referensi [n`K*-lK* rwP)x! lK) (“setiap burung, setiap yang bersayap”) dalam v. 23 tidak menyimbolkan bangsa-bangsa, tapi “seperti dalam 31:6-7 kehadiran mereka dalam jumlah besar hanya menggambarkan luasnya pohon.”4 Alexander, sebaliknya, setuju atas dasar bagian seperti Dan 4:17, 32; 34-37 dan Matt 13:31-32 kalau mereka menyimbolkan bangsa-bangsa. Berlawanan dengan Bloch adalah sebutan spesifik bangsa-bangsa dalam 31:6 (<yB!r^ <y]wG{ lK)) dan jika kerajaan ‘meluas’ seperti pendapat Bloch maka non-Yahudi secara logika ada didalamnya. Seperti kata Cooke, “‘semua pohon ditahan’… ada untuk orang kafir berlawanan dengan Israel. Kerajaan dimasa depan akan melebihi kerajaan-kerajaan lain, seperti kayu cemara melebihi pohon lainnya. Orang kafir akan diyakinkan akan keilahian dan kuasa Yahwe melalui perubahan nasib Israel.”5 Maka itu diayat ini kita mendapatkan universalism dimana “pucuk muda” dari keturunan Daud yang dipulihkan akan memerintah atas bangsa-bangsa. Walau universalism tidak eksplisit, seperti pendapat beberapa orang, itu pengembangan yang mudah dari bahasa yang digunakan disini.

Ezek 34:23-31 dan 37:15-28 berbicara mengenai masalah yang mirip. Nabi melihat suatu masa dimana selain ketidaksetiaan dan keserakahan para gembala atas Israel (cf. 34:2-5), akan datang suatu hari dimana Tuhan menempatkan satu gembala atas umatnya—seorang Daud yang ideal—yang akan menunjukan karakter kesetiaan Daud. Referensi dj*a# hu#r) <h#yl@u& yt!m)q!h&w~ dalam 34:23 dan 37:24 (<L*k%l= hy\h=y] dj*a# hu#wr)w+) mengingatkan bahasa janji dari 2 Sam 7:12 (;u&r=z^-ta# yt!m)yq!h&w~) dan Amos 9:11 (tl#p#N{h^ dyw]D* tK^s%-ta# <yq!a*).6 Rujukan pada satu gembala menunjukan satu kelompok gembalaan dan penyatuan dua kerajaan utara dan selatan dibawah satu penguasa. Ini dinyatakan dalam simbol dua tongkat dalam 37:15-22. Periode pemerintahan mesias adalah masa keamanan dan kedamaian bagi Israel (Ezek 34:25, 28), panen melimpah (34:26-27, 29; 36:34; 47:1-12) dan kebebasan dari penindas (37:27-28). Israel akan mengalami pembersian dari dosa dan penyembahan berhala, dan hidup dalam hubungan dengan YHWH sebagai Tuhan dan mereka umatnya (37:23). Dia akan meletakan tempat kudusnya diantara mereka sebagai bukti pada dunia (<y]wG{h^) dari hubungan kudus yang kita miliki dengan mereka (37:26-28).

Maka dari itu bagian Yehezkiel ini ada pernyataan suatu pemerintah ideal dari keturunan Daud yang akan datang menyatukan seluruh Israel dan Yehuda sebagai satu bangsa dibawah kedaulatan YHWH ditanah yang dijanjikan kepada mereka. Dia akan membersihkan mereka dan menjadi Allah mereka—bahasa perjanjian yang sama yang kita asosiasikan dengan keterpisahan Israel dengan YHWH di G. Sinai (Ex 19:6; 6:7; cf. also Deut 7:6; Ezek 11:20). Disini, ada suatu hubungan yang dekat antara janji kepada Abraham dan Daud dalam pengertian Yehezkiel mengenai masa depan. Maka dari itu Yehezkiel melihat pemulihan Israel ketanahnya dan dengan Tuhan, tapi dia tidak hanya memikirkan mengenai Israel saja karena YHWH telah menyatakan bahwa Israel akan dipulihkan sehingga bangsa-bangsa dunia bisa mengenal kekudusannya. Jelas, gambaran positif dari berbagai macam burung menikmati kerindangan pohon dalam Yehezkiel17:23-24 bukan bahasa penaklukan, tapi sementara kerajaan yang sombong direndahkan, berkat akan datang kebangsa non Yahudi dibawah raja dari keturunan Daud—tanpa hegemoni Israel atas mereka.

Zech 3:8; cf. 6:12-13; 9:9-10; 12:10

Nabi Zakaria berkata banyak mengenai pemulihan Israel dan harapan mesianik yang dihubungkan dengan hal itu. Dia merujuk kedatangan mesias sebagai ‘tunas’ (jm^x# in 3:8 and 6:12), bahasa yang sama yang digunakan dalam Isa 4:2 (hw`hy+ jm^x#), 11:1 (rx#n}), dan Jeremiah 33:15 (hq*d*x= jm^x# dw]d*l= j^ym!x=a^ ayh!h^ tu@b*W <h@h* <ym!Y`B^ Jr#a*B* hq*d*x=W fP*v=m! hc*u*w+). Maka dari itu Zakaria meletakan harapannya pada tradisi awal yang memunculkan janji Davidic. Orang yang bersama dengan imam besar Yosua (lwd)G`h^ /h@K)h^) dalam 3:8 adalah simbol kedatangan penguasa mesianik dimana kehadiran mereka diantara orang tidak kudus menunjukan kalau Tuhan tidak melupakan janji memberikan seorang mesias dan mesias itu rendah hati dan adil (Zech 9:9). Memang, masa kedatangannya dihubungkan dengan pengampunan dan pembersihan YHWH terhadap kejahatan Israel (3:9). Itu adalah masa yang aman, mimpin terwujud, kemakmuran, dan kedamaian menyeluruh (3:10; 9:10). Didalam 6:13 jabatan imam dan raja, dipegang oleh Yosua dan Zerubabel (chs. 3 and 4), digabungkan menjadi satu dan diduduki oleh mesias sebagai imam dan raja (cf. Ps 110:1, 4). Penyebutan tahta dalam 6:13 mengingatkan perjanjian yang YHWH buat dengan Daud, tapi rujukan pada “tunas itu akan bertunas dari tempatnya” (jm*x=y] wyT*j=T^m!W) dalam v. 12 menunjukan dimana kelihatannya tidak ada harapan pemulihan kerajaan Daud, terjadi pemulihan itu. Maka dari itu disebutkan bahwa kerajaan itu akan memiliki permulaan yang sederhana dan meragukan—“tunas keluar dari tanah kering”.

Orang non-Yahudi, juga Yahudi yang tersebar, akan memainkan peran dimasa depan dalam membangun bait yang menjadi indikasi jelas kepada orang-orang bahwa Zakaria memang dikirim oleh Tuhan (6:15).7 Ada hubungan yang jelas antara pemenuhan janji pada Daud dan pemulihan bangsa Yahudi, juga berkat pada bangsa-bangsa dalam 2:11-12. Maka dari itu peran raja keturunan Daud ini dari laut ke laut dan dari sungai keujung bumi (9:10).

Haggai 2:20-23

Haggai 2:20-23 fokusnya eskatologis dan teokratik dan melihat kesuatu hari (twa)b*x= hw`hy+-<a%n+ aWhh^ <wY{B^) dimana YHWH akan menghancurkan kekuatan bangsa-bangsa lain (2:21-22). Dimasa itu (aWhh^ <wY{B^) dia akan mengambil Zerubbabel, pelayannya, dan memberikan dia cincin. Didalam gambaran ini raja keturunan Daud yang akan datang ini, dilihat pasif dan tidak aktif dalam pertempuran melawan bangsa-bangsa.8 Referensi padanya sebagai yD!b=u^ (“pelayanku”; cf. 2 Sam 7:5, 8; 1 Kings 11:32, 34; Ezek 34:23; 37:24; Ps 78:70; 89:3; 132:10) dan <t*wj)K^ (“seperti cincin kuasa”) menunjukan peran wakil raja yang menurut pilihan YHWH, setelah menghancurkan kuasa-kuasa asing.9 Gambaran cincin kuasa (atau “meterai/seal”) juga menunjukan kepastian janji Tuhan bagi penyelesaian bait dan pemenuhan janji.10

Haggai 2:20-23 dilihat bersama dengan 2:6-9 (disitu dikatakan mengguncang langit dan pembangunan bait). Maka dari itu disini kita memiliki suatu gambaran bangsa-bangsa membawa kekayaan mereka kebait dan kemuliaan bait yang kemudian memudarkan yang sebelumnya.11 Maka itu didalam Israel, pemerintahan raja keturunan Daud dihubungkan dengan kultus/bait dan pemujaan YHWH.

Daud dan Perjanjian Daud didalam Tawarik

Sebagian besar pemikiran perjanjian Daud dalam 1-2 Tawarik 1-2 Chronicles12 jelas memiliki sejarah dalam pernyataan Natan didalam 2 Sam 7:8-16 (walau mereka ditafsirkan dalam kerangka realitas sejarah tertentu didalamnya fakta bahwa tidak ada keturunan Daud yang bertahta di Yerusalem). Faktanya, pernyataan itu diulangi, hampir kata demi kata dalam 1 Chron 17:1-17. Perbedaan penting antara keduanya muncul dalam 2 Sam 7:16 dan 1 Chron 17:14. Pertama dibaca “tahtamu dan kerajaanmu” (;T=k=l^m=m^W ;t=yB) sedang yang kedua “tahtaku dan kerajaanku” (yt!Wkl=m^b=W yt!yb@B=). Disini kita melihat, pemikiran bahwa kerajaan Daud sebenarnya kerajaan YHWH dan dialah yang menegakan Daud dan keturunannya selamanya (cf. 1 Chron 17:27, 28:5; 2 Chron 13:8).13 Maka dari itu disini kita memiliki pemikiran bahwa kerajaan dalam Israel adalah teokrasi dan meluas keseluruh bumi (1 Chron 16:31).14

Walau Tawarik menghubungkan kehidupan liturgy dan pemujaan Israel dengan Musa (2 Chron 8:13; 23:18; 24:6, 9; 30:16; 35:6, 12), Daud diberikan peran pemimpin dimasa pendirian, mendisain dan implementasi pemujaan (1 Chron 28:19; cf. juga 1 Chron 15:2-24; 16:4-7, 37-42; 23:2-26:32; 28:13; 2 Chron 5:11-14; 8:14-15; 13:9-12; 17:7-9; 19:8-11; 29:15, 21-30; 30:15-17; 31:2-19).15 Maka dari itu Tawarik menghubungkan kerajaan Daud dengan pemujaan pada YHWH, jelas menunjukan kalau raja dari keturunan Daud, Salomo, yang membangun baik bagi YHWH dari perintah Daud (1 Chron 22). Menempatkan penekanan dalam Tawarik pada peran raja dalam pemujaan melawan latar belakang ideology Timur Dekat kuno, Riley menyatakan:

Sekali diletakan melawan latar belakang ideologis, kemungkinan baru muncul dalam menafsirkan peran raja di Tawarik: walau raja dalam Tawarik memiliki banyak fungsi, pemujaan yang digambarkan oleh Tawarik sebagai suatu tugas raja yang par excellence…maka itu, sebagai contoh, Freedman memperhatikan bahwa pencapaian histories dan politis dari dinasti Daud dibawah pencapaian pemujaan itu; Poulssen menggambarkan raja ideal dari Tawarik menjalankan jabatan utamanya dalam bait; [dan] Braun memperhatikan bahwa Tawarik berbicara mengenai janji dinasti itu dalam hubungan dengan pembangunan Bait sehingga pembangunan bait menjadi tugas utama yang diberikan pada Salomo ….16

Didalam 1 & 2 Chronicles, kita telah berbicara banyak tentang Daud dan perjanjian Daud, sebagian besar sudah biasa dibanding teks sebelumnya (e.g., 2 Sam 7:6-16; Ps 89), tapi ini arahnya pada peran Daud dalam pemujaan Israel dimana dia diberikan peran integral dalam mengatur pemujaan.17 Pembahasan mengenai kemampuan dan keberhasilan militernya, jika dibandingkan, kadang dibawah itu dan mungkin sedikit dikritik (cf. 1 Chron 22:8).18

Ringkasan

Harapan datangnya seorang raja keturunan Daud diperiode pembuangan dan sesudah pembuangan muncul dari tradisi janji yang sebelumnya didalam 2 Sam 7:12 dan Amos 9:11 (cf. Ezek 34:23 and 37:24; Zech 3:8; 6:12). Raja dari keturunan Daud yang akan datang ini disebut ‘Sang Tunas’ (Zech 3:8; 6:12; cf. Jer 23:5; 33:15) dan akan datang dari permulaan yang sederhana (Ezek 17:22). Dia akan ditinggikan menjadi penguasa universal (Ezek 17:24) dan berlawanan dengan pemimpin jahat Israel, dia akan setia kepada Tuhan dan umatNya (Ezek 34:23-31). Israel akan bersatu dibawa pemerintahannya (37:15-22), dan akan ada keamanan dan kedamaian bagi mereka (34:25, 28). Bangsa-bangsa juga akan menikmati kedamaian dan keamanan dibawah pemerintahannya (Zech 3:10; 9:10). Israel akan mengalami berkat yang belum dikatakan dari YHWH termasuk berkat agricultural (34:26-27, 29; 36:34; 47:1-12) dan berkat spiritual—pembersihan dari dosa dan hubungan yang benar dengan YHWH (Ezek 37:23; Zech 3:9). Figur ‘tunas’ menunjukan jabatan imam dan raja didalam dia (Zech 6:13; cf. Ps 110:1, 4, juga contoh Daud sendiri dalam 2 Sam 6). Pemerintahannya akan diantar suatu waktu bagi seluruh bangsa termasuk Israel untuk memuja dan melayani Tuhan bersama (Haggai 2:6-9 dan 2:20-23; cf. 1 Chron 16:31).


1 Ralph H. Alexander, “Ezekiel,” in The Expositor’s Bible Commentary, ed. Frank E. Gaebelein, vol. 6 (Grand Rapids: Zondervan, 1986), 822.

2 See BDB, p. 940a, s.v. Er.^

3 Istilah yang digunakan Yehezkiel yang lebih mirip merujuk pada raja yang akan datang adalah xycn. Ini muncul dalam kitab Yehezkiel 34x.

4 Daniel E. Bloch, Ezekiel 1-24, The New International Commentary on the Old Testament, ed. Robert L. Hubbard, Jr. (Grand Rapids: Eerdmans, 1997), 551.

5 G. A. Cooke, The Book of Ezekiel, The International Critical Commentary on the Holy Scriptures of the Old and New Testaments, ed. S. R. Driver, A. Plummer, and C. A. Briggs (Edinburgh: T & T Clark, 1936), 192. Cf. also C. F. Keil, Ezekiel and Daniel, Commentary on the Old Testament in Ten Volumes, trans. James Martin, vol. 9 (Grand Rapids: Eerdmans, n.d.), 245-46.

6 Juga, gambaran Daud sebagai yD!b=u^ mengingatkan kembali bagian Alkitab seperti 2 Samuel 7:5 dan Ps 89:4, 21, 40 (MT).

7 Lihat Eugene H. Merrill, Haggai, Zechariah, Malachi, An Exegetical Commentary (Chicago: Moody Press, 1994), 200, yang berpendapat bahwa <yq!wj)r=W dalam v. 15 hanya merujuk pada “pembuangan yang masih jauh.” Ini jelas menyempitkan petunjuk “Book of Visions” (1:7-6:15) yang memiliki universalism dalam hubungannya dengna pemerintahan keturunan Daud (2:11; 8:22; cf . juga Isa 2:2-4; 56:6-7; 60:1-7). Lihat Joyce G. Baldwin, Haggai, Zechariah, Malachi, Tyndale Old Testament Commentaries, ed. D. J. Wiseman, vol. 24 (Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 1972), 137, and Kenneth L. Barker, “Zechariah,” in The Expositor’s Bible Commentary, ed. Frank E. Gaebelein, vol. 7 (Grand Rapids: Zondervan, 1985), 641.

8 Carol L. Meyers and Eric M. Meyers, Haggai, Zechariah 1-8, The Anchor Bible, ed. William Foxwell Albright and David Noel Freedman, vol. 25B (Garden City, NY: Doubleday, 1987), 83. Mengenai penggunaan nama tertentu, yaitu., Zerubbabel, dan itu kelihatannya membangkitkan nada eskatologi dari bagian itu, Meyers and Meyers berkomentar: “Itu menghubungkan masa sekarang, ditegaskan oleh nama Zerubbabel, dengan masa depan. Itu memasukan figur masa sekarang kemasa pemerintahan Allah yang menang.”

9 Ada juga pernyataan harta YHWH yang paling berharga.Maka gambaran mencerminkan hubungan yang dekat dengan YHWH. Lihat Hans Walter Wolff, Haggai, trans. Margaret Kohl (Minneapolis, MN: Augsburg, 1988), 105.

10 Wolff, Haggai, 107.

11 Ralph Smith, Micah-Malachi, Word Biblical Commentary, ed. John D. W. Watts, vol. 32 (Waco, TX: Word Books, Publisher, 1984), 162.

12 Penanggalan tulisan 1, 2 Chronicles memiliki range dari 550 B. C. E. sampai 250 B. C.E. dengan kemungkinan paling besar antara 450 dan 350 B.C.E. Lihat Harrison, Introduction, 1153-57; Lihat juga James King West, Introduction to the Old Testament, 2d ed. (New York: MacMillan, 1981), 485 yang mengusulkan tanggal dalam paruh pertama abad keempat. Jacob M. Myers, 1 Chronicles, The Anchor Bible. Diedit oleh William Foxwell Albright and David Noel Freedman (Garden City, NY: Doubleday, 1965), IXXXVI-IXXIX, suggests 400 B.C.E.

13 J. A. Thompson, 1, 2 Chronicles, The New American Commentary, ed. Kenneth A. Mathews, vol. 9 (Nashville, TN: Broadman & Holdman, 1994), 147.

14 Lihat William Riley, King and Cultus in Chronicles: Worship and the Reinterpretation of History. JSOTSS 160 (Sheffield: JSOT Press, 1993), 177, yang berkata, “Tapi, yang lebih dekat asosiasinya antara Tawarik dan Mazmur pada hal ini digabungkan kedalam karya Tawarik melalui kutipan Ps. 96:10 at 1 Chron 16:31; pernyataan yang dibuat diantara bangsa-bangsa adalah ilm hwhy, pesan mengenai kerajaan universal Yahwe.”

15 1 Chron 28:19 dibaca tyn]b=T^h^ twk)a&l=m^ lK) lyK!c=h! yl^u* hw`hy+ dY~m! bt*k=B! lK)h^. Maka Daud telah menerima rencana (tyn]b=T^) pembangunan Bait dari Allah.

16 Riley, King and Cultus, 167. Walaupun seseorang berpendapat bahwa Tawarik memang melihat dinasti Daud sebagai dasar bagi harapan masa depan (juga e.g., Thompson, 1, 2 Chronicles, 40-41),dan fungsi raja tidak hancur total dalam pemujaan dan bait (i.e., dimana pembangunan bait dan pemujaan tidak mendirikan pemenuhan total dari perjanjian Daud), penekanan atas Daud dan pembangunan Bait dalam Tawarik tidak bisa dikesampingkan.

17 Lihat juga J. Barton Payne, “1 Chronicles,” in The Expositor’s Bible Commentary, ed. Frank E. Gaebelein, vol. 4 (Grand Rapids: Zondervan, 1988), 318-19.

18 Payne, “1 Chronicles,” 316.


Download Word Document