MENU

Where the world comes to study the Bible

3. Pertobatan dalam Perjanjian Baru: Pertimbangan Lexical

I. Pendahuluan

Dia lagi. Saya telah melihatnya pada penayangan permainan baseball dan football. Sekarang dia ada dipenayangan turnamen golf PGA yang berulangkali ada dikamera dengan wig afro pelanginya dan T-shirt penginjilannya.

Apa maksudnya dengan pesan kata, BERTOBAT? Apa yang diharapkan akan dilakukan berjuta penonton TV lakukan?

Apa maksud istilah bertobat menurut PB? Apakah itu merujuk pada berbalik dari dosa seseorang? Jika demikian, apakah semua dosa atau dosa besar saja yang dilihat? Atau apakah itu berarti keinginan untuk mengampuni dosa seseorang –atau bahkan hal yang lain?

Orang Kristen yang sungguh-sungguh secara tajam terbagi mengenai pertanyaan ini. Tapi, mengherankan sangat sedikit yang ditulis mengenai pertobatan PB. Saya menulis disertasi doctoral saya mengenai subjek ini sebagian karena itu sangat penting dan merupakan masalah yang kurang diperhatikan.

    Kata-kata PB yang Dipertanyakan

Ada dua kata Yunani PB yang diterjemahkan bertobat dalam terjemahan Inggris modern: metanoia (dan pasangan verbalnya metanoeo„) dan metamelomai. Kata pertama diterjemahkan lima puluh delapan kali dalam PB; kata kedua hanya enam kali. Penggunaan metanoia yang lebih luas membawa saya untuk memberikannya lebih banyak perhatian dalam tulisan ini.

    Pengertian masa Pre-Christian dari Metanoia

Didalam Yunani klasik metanoia berarti mengubah pikiran orang mengenai sesuatu atau seseorang. Sebagai contoh, Thucydides menggunakan istilah itu saat menulis mengenai jawaban dari konsil Athenian terhadap pemberontak. Konsil memutuskan bahwa semua orang di kota Mytilene harus dibunuh –tidak hanya mereka yang berpartisipasi dalam pemberontakan. Tapi, pada hari berikutnya suatu perubahan hati menerpa mereka.62 Konsil Athenian mengubah pikirannya. Diputuskan bahwa hanya mereka yang berpartisipasi dalam pemberontakan yang dibunuh.

Contoh lain ditemukan dalam penggunaan Xenophon terhadap istilah ini. Dia menulis:

Kita cenderung untuk menyimpulkan bahwa bagi manusia, seperti adanya, lebih mudah memerintah atas mahluk lain daripada manusia. Tapi saat dia melihat bahwa ada seorang Cyrus, orang Persian, yang mendapat ketaatan dari banyak orang dan kota dan bangsa, kita dipaksa untuk mengubah pendapat kita dan memutuskan bahwa memerintah manusia bisa merupakan suatu tugas yang bukannya tidak mungkin atau sulit, jika seseorang melakukannya dalam cara yang pintar.63

Selama periode sebelum dan awal kekristenan dari KoineÁ Yunani (ca. 300 BC-100 AD) metanoia terus membawa pengertian perubahan pikiran mengenai seseorang atau sesuatu. Sebagai contoh, Polybius (ca. 208-126 B.C.) menggunakan metanoia untuk merujuk pada Dardani, seorang yang memutuskan untuk menyerang Makedonia saat Philip sedang pergi dengan pasukannya. Tapi, Philip menyadarinya dan secepatnya kembali. Walau Dardani sudah dekat Makedonia, saat mereka mendengar Philip sedang datang, mereka mengubah pikiran mereka. Mereka membatalkan penyerangan sebelum dilakukan.64

Mirip dengan itu, Plutarch, yang hidup dan menulis didalam abad pertama dan awal abad kedua AD, menulis:

Cypselus, ayah dari Periander . . . saat dia seorang bayi yang baru lahir, tersenyum pada orang yang dikirim untuk mengambil dia, dan mereka berbalik. Dan saat mereka berubah pikiran , mereka tidak menemukan dia, karena dia telah dibawa dalam peti kayu oleh ibunya.65

Perhatikan bahwa didalam semua kasus yang dikutip mengenai individu atau seseorang, diperlihatkan mereka sedang memikirkan sesuatu atau sedang membuat keputusan, didasarkan atas bukti lanjutan atau input, yang kemudian mengubah pikirannya.

Thompson berpendapat bahwa dua nuansa muncul selama periode ini: perubahan tujuan dan penyesalan.66 Tapi, buktinya tidak mendukungnya. Keduanya salah akan ‘transfer totalitas yang tidak sah’ yaitu, transfer yang tidak beralasan dari arti frasa yang ada dalam kata itu saat berdiri sendiri. Dia gagal menunjukan contoh apakah metanoia atau pasangan verbalnya digunakan sepenuhnya dalam pengertian yang dia usulkan. Tapi, kata-kata lain dalam konteks yang menunjukan bahwa perubahan pikiran yang dipertanyakan berkaitan dengan praktek dosa atau ditemani oleh kesedihan atau penderitaan.

Metanoia dan metanoeo„„ muncul duapuluh kali dalam kitab-kitab kanonikal PL Yunani (Septuagint) dan tujuh kali dalam kitab-kitab apokrifa. Mereka mendapat pengertian suatu perubahan pikiran mengenai seseorang atau sesuatu dalam LXX.67 Contoh berikut ini mewakilinya.

Saat Tuhan memutuskan untuk mengambil kerajaan dari Raja Saul, Dia memerintahkan Samuel untuk mengatakan, Dia tidak akan mengubah pikiranNya, karena Dia bukan manusia sehingga harus berubah pikiran (I Sam [1 Kingdoms in the Septuagint] 15:29; terjemahan saya).

Sama dengan itu, Prov 20:25 berbicara mengenai bodohnya manusia yang tergesah-gesah menjanjikan sesuatu pada Tuhan, karena setelah mengucapkannya manusia bisa berubah pikiran.

Mirip dengan itu, orang Niniwe percaya pada Tuhan dan berbalik dari caranya yang berdosa dan berharap Tuhan mengubah pikiranNya dan tidak menghancurkan mereka dan kotanya (Jonah 3:9-10). Dari perspektif manusia Tuhan memang mengubah pikiranNya dan menahan penghukuman yang telah direncanakanNya.68

Behm tidak setuju. Dia berpendapat bahwa metanoeo„ dalam PL Yunani kira-kira shu‚b dari PL Ibrani.69 Tapi, saya percaya dia gagal membuktikan maksudnya. Istilah shu‚b digunakan 1,056 kali dalam teks Ibrani. Tidak ada satupun pemunculannya diterjemahkan metanoeo„ dalam PL Yunani. Tidak satupun. Ini tidak bisa dipahami jika penerjemah dari LXX merasa kalau metanoeo„ adalah terjemahan yang baik dari shu‚b. Tapi, para penerjemah secara rutin menggunakan strepho„ dan berbagai bentuknya untuk menerjemahkan shu‚b.

Didalam pseudepigrapha PL metanoia dan metanoeo„ hampir selalu muncul dalam konteks yang berkaitan dengan kebutuhan untuk membuang praktek berdosa untuk terhindar dari penghukuman Allah. Behm menyimpulkan bahwa metanoia merujuk pada berbalik dari dosa. Dia juga, bersalah atas transfer totalitas yang tidak sah. Metanoia tidak dengan sendirinya merujuk pada berbaliknya seseorang dari dosa. Tapi, kata-kata dalam konteks menginformasikan pembaca bahwa perubahan pikiran yang ditunjukan memasukan resolusi untuk berhenti dari praktek berdosa yang disebutkan.

Kesimpulannya, pengertian masa pre-Christian dari metanoia adalah suatu perubahan pikiran mengenai seseorang atau sesuatu. Saat konteks secara spesifik menyebut praktek berdosa yang kemudian seseorang mengubah pikirannya, terjemahan ‘pertobatan’ bisa diterima.

    Sejarah dari Tejemahan PB akan Metanoia

      Latin Kuno

Para bapa Latin menerjemahkan metanoia sebagai paenitentia, yang berarti penebusan dosa atau tindakan penebusan dosa. Mereka sadar bahwa untuk mendapat keselamatan kekal manusia harus melakukan tindakan penebusan dosa seperti yang ditunjukan oleh pendeta dari orang yang mengakuinya.

      Vulgata Latin

Jerome membentuk terjemahan latin kunonya sebagai yang berotoritas saat dia mengambil paenitentia sebagai terjemahan dari metanoia. Sistem penebusan dosa menjadi jalur dimana seseorang berharap mendapatkan anugrah.

      Versi Inggris Awal

John Wycliffe, the Morning Star of the Reformation, mengawali penyelesaian English Bible diakhir tahun 1300's. Sayangnya karyanya tidak didasarkan atas Yunani dan Ibrani asli, tapi terjemahan literal dari Vulgata. Maka itu tidak mengherankan kalau dia menerjemahkan bahasa Latin agite paenitentiam sebagai melakukan penebusan dosa. Ini diadopsi dalam tahun 1609-1610 dalam versi Roman Catholic Douay Version.

William Tyndale menghasilkan PB cetak Inggris pertama ditahun 1526. Dia menggunakan bertobat dan pertobatan untuk kata me anoia dan metanoeo„„, suatu perbaikan besar atas melakukan penebusan dosa, tapi masih membingungkan dalam banyak konteks lain.

Versi Inggris yang kemudian, didalamnya Authorized atau King James Version tahun 1611, sangat berhutang pada phraseology-nya Tyndale, termasuk kata bertobat dan pertobatannya.

Terjemahan pertobatan kelihatannya tetap mempertahankan pengertian bahwa seseorang harus berbalik dari perbuatan dosanya untuk mendapat kebaikan Tuhan. Tapi, itu menghilangkan pendapat bahwa, seseorang harus mengakui dosanya kependeta dan melakukan pekerjaan baik sebelum dia mendapat (atau mendapatkan kembali) anugrah.

      Terjemahan Modern

Terjemahan modern pada umumnya menerjemahkan metanoia sebagai pertobatan. Walau ini adalah peningkatan dari terjemahan Latin penebusan dosa, didalam banyak kasus, kurang mencerminkan artinya dalam PB.

II. Arti dari Metanoia dalam PB

    Arti Dasar: Perubahan Pikiran

Pengertian pre-Christian dari metanoia sebagai suatu perubahan pikiran juga merupakan pengertian dasar PB. Ini bisa dilihat dalam Heb 12:17 sbb: Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya(metanoia), sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata. Apa yang tidak bisa ditemukan Esau? Bukan tidak bisa berbalik dari perilaku berdosanya. Itu bukan penebusan dosa. Hal yang tidak bisa ditemukannya adalah cara untuk mengubah pikiran ayahnya. Hal ini jelas. Betapapun dia memohon, dia tidak bisa mengubah pikiran Ishak.

Seluruh PB memasukan pengertian perubahan pikiran yang ada saat itu. Tapi, jika konteksnya jelas menunjukan hal perubahan pikiran seseorang, dimungkinkan ditemukannya terjemahan Inggris yang lebih halus. Sebagai contoh, jika seseorang berubah pikiran mengenai perbuatan berdosanya, istilah pertobatan bisa mewakilinya dengan baik.

Ada empat tipe khusus dari penggunaan metanoia dalam PB. Kita sekarang akan membahasnya.

    Suatu Sinonim bagi Keselamatan Kekal

Didalam beberapa bagian, metanoia digunakan via metonymy sebagai suatu synonym bagi keselamatan kekal. Kasus ini melibatkan metonymy dari sebab akibat. Sebabnya adalah perubahan pikiran mengenai Kristus dan InjilNya. Akibatnya adalah keselamatan kekal. Maka itu saat kita membaca 2 Pet 3:9, Tuhan . . . menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat (metanoia), artinya sama dengan 1 Tim 2:4, [Tuhan] menghendaki supaya semua orang diselamatkan.

Luke 5:32 menggambarkan penggunaan yang sama: Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat (metanoia). Yesus menengaskan bahwa Dia tidak datang untuk memanggil mereka yang berpikir dirinya benar, tapi mereka yang mengetahui dirinya adalah orang berdosa, untuk diselamatkan. Metanoia digunakan sebagai sinonim bagi keselamatan kekal.

    Suatu Perubahan Pikiran Mengenai Perilaku Berdosa =Pertobatan

Pada beberapa kejadian metanoia digunakan dalam konteks perubahan pikiran dilihat dengan jelas berkaitan dengan praktek berdosa seseorang. Sebagai contoh, didalam Lukas 17:3-4 Yesus mengajar para murid bahwa mereka harus mengampuni semua yang berdosa terhadap mereka jika mereka datang dan menunjukan kalau mereka menunjukan perubahan pikiran mengenai dosa mereka. Didalam kasus ini dan yang lainnya ‘pertobatan’ merupakan pilihan terjemahan yang baik. Kita mengampuni semua orang yang berdosa terhadap kita dan kemudian bertobat.

Penting untuk diperhatikan, seperti yang akan dibahas lebih lanjut dalam tulisan ini, bahwa keselamatan kekal tidak pernah dikondisikan atas perubahan pikiran seseorang mengenai (yaitu pertobatan mengenai) praktek berdosannya.

    Suatu Perubahan Pikiran Mengenai Diri dan Kristus

Banyak bagian PB menggunakan metanoia didalam konteks dimana seseorang mengubah pikirannya mengenai dirinya dan Kristus. Sebagai contoh, didalam Acts 2:38, setelah menuntut pendengar Yahudinya karena menyalibkan Mesias mereka dan menjawab pertanyaan mereka, ‘Apa yang harus mereka lakukan? Petrus memanggil mereka untuk merubah pikiran mereka mengenai Yesus Kristus. Mereka telah menolak Dia. Sekarang mereka bisa menerima Dia. Mereka percaya bahwa Dia adalah Mesias, Kristus, Juruselamat dunia. Cara pikir seperti itu melibatkan suatu pengakuan bahwa seseorang adalah seorang berdosa dan membutuhkan Juruselamat. Merasa diri benar jelas berlawanan dengan iman (cf. Luke 18:9-14).

Didalam penggunaan seperti ini metanoia muncul sebagai sinonim bagi pistis (iman).

    Suatu Perubahan Pikiran Mengenai Berhala dan Tuhan

Didalam satu bagian objek metanoia dinyatakan sebagai berhala dan Tuhan (Acts 17:29-31). Paulus memberitahu para filsuf Atena bahwa Tuhan membangkitkan Yesus Kristus dari kematian dan Dia akan datang kembali sebagai Hakim. Dia memberitahu para pendengarnya bahwa untuk bisa selamat dari hukuman kekal mereka harus mengubah pikiran mereka mengenai berhala dan Tuhan dan Manusia yang Dia kirim dan akan datang kembali. Mereka harus mengalihkan berhala mereka kepada Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.

    Ringkasan

Metanoia digunakan dalam PB dalam berbagai cara, semuanya memiliki pemikiran perubahan pikiran. Didalam beberapa konteks digunakan via metonymy sebagai sinonim bagi keselamatan kekal. Saat digunakan dalam konteks yang berkaitan dengan keselamatan sementara dari kesulitan hidup, perubahan pikiran dari cara seseorang yang berdosa (yaitu, pertobatan) diberikan sebagai syarat. Tapi, saat digunakan dalam konteks yang berkaitan dengan keselamatan kekal dari neraka, perubahan pikiran mengenai diri sendiri dan Kristus (atau, dalam satu bagian, mengenai berhala dan Tuhan) diberikan sebagai syaratnya. Didalam konteks seperti itu metanoia digunakan sebagai sinonim bagi iman.

III. Arti dari Metamelomai

Arti dasar dari metamelomai adalah merasa menyesali. Didalam 2 Cor 7:9 Paulus menunjukan bahwa dia tidak lagi menyesal mengirim mereka surat yang membuat mereka menyesal, walau awalnya dia menyesalinya.

Penyesalan biasanya membawa pemikiran perubahan pikiran. Didalam Matt 21 :29 Yesus menceritakan Perumpamaan mengenai Dua orang anak. Keduanya disuruh bekerja dikebun anggur. Seorang berkata tidak, tapi kemudian berubah pikiran (atau menyesali keputusannya) dan pergi. Anak lain berkata setuju, tapi tidak pergi.

Setelah mengkhianati Kristus, Yudas menyesali apa yang telah dilakukannya, memberikan uang darahnya, dan menggantung dirinya (Matt 27:3). Yudas bertobat dalam pengertian ini; atau lebih tepatnya, dia ‘sangat menyesalinya’ (NKJV). Tapi dia tidak sampai pada iman dalam Kristus. Dia tidak pernah mengubah pikirannya mengenai Kristus sebagai Juruselamatnya. Dia menolak Dia sampai kematiannya.

Walau pada umumnya diterjemahkan dalam cara itu, tidak ada penggunaan metamelomai didalam PB dimana kata pertobatan merupakan terjemahan yang tepat. Kata ini selalu merujuk pada penyesalan, sangat menyesali, atau perubahan pikiran. Itu tidak pernah merujuk pada berbalik dari dosa..

IV. Arti dari Strepho Compounds

Walau mereka tidak pernah diterjemahkan sebagai pertobatan, majemuk dari strepho didalam beberapa konteks membawa pemikiran berbalik dari dosa. Pengertian dasar dari majemuk ini adalah berbalik dari atau kepada seseorang atau sesuatu. Majemuk ini adalah istilah yang berhubungan dengan kata PL shu‚b.

Berbalik kepada Tuhan digunakan dalam PB, seperti dalam PL, sebagai ekspresi iman dan konversi.70 Saat Paulus dilaporkan dalam Acts 15:3 dimana non-Yahudi berbalik pada Tuhan, dia hanya berkata bahwa orang non-Yahudi beriman pada Kristus, diselamatkan.

Didalam PB tidak ada penggunaan kata kerja ini untuk menunjukan bahwa seseorang hanya berbalik dari dosanya untuk mendapat keselamatan kekal.

V. Kesimpulan

Saya masih tidak yakin apa yang dimaksud orang ditempat atletik diT-shirtnya. Kata bertobat memiliki arti yang pasti dalam bahasa Inggris. Tapi, tidak semua yang menggunakan itu memiliki arti definisi normal dalam kamus. Sebagian hanya berarti suatu pengakuan dosa seseorang. Pengertian lainnya perubahan pemikiran mengenai Yesus Kristus. Orang lain mengerti itu sebagai berbalik dari dosa seseorang, kemauan melakukan itu, atau pengertian penyesalan atas dosa seseorang.

Saya harap kita bisa menterjemahkan kembali PB. Itu akan membuat pengajaran dan pemberitaan bagian yang menggunakan metanoia lebih mudah. Itu akan menghilangkan kebingungan banyak orang saat mereka membaca Alkitab mereka dan melihat kata bertobat. Tapi, ini tidak terjadi. Kelihatannya ‘pertobatan’ sebagai terjemahan bagi metanoia (dan metamelomai) akan ada pada kita untuk waktu yang lama.

Didalam banyak kasus saat kata Inggris repent muncul dalam PB itu merupakan terjemahan dari metanoia. Metanoia tidak sama dengan istilah PL shu‚b. Itu jelas bukan berarti penebusan dosa/penance. Juga bukan berarti pertobatan. Tapi, dalam PB itu mendapatkan arti dari pengertian masa pre-Christian yaitu perubahan pikiran. Pembaca Inggris pada umumnya perlu membaca ‘perubahan pikiran’—bukan berbalik dari dosa –saat mereka melihat kata repent dalam PB. Konteks harus dibahas untuk menentukan objek perubahan pikiran seseorang.

Satu-satunya kata bertobat merupakan pilihan terjemahan yang tepat adalah saat objek metanoia adalah perbuatan berdosa. Suatu perubahan pikiran terhadap perbuatan berdosa setara dengan pertobatan.

Hampir satu abad yang lalu, dalam The Great Meaning of Metanoia, Treadwell Walden memutuskan terjemahan Latin dan Inggris dari metanoia sebagai suatu terjemahan yang sangat salah/extraordinary mistranslations.71 Saya setuju.72

Used by permission:
Journal of the Grace Evangelical Society
Volume 2, No. 2 -- Autumn 1989


62 Thucydides, Thurydides 3. 36. 4. Compare 3. 37. 1. Author's translation, emphasis supplied.

63 Xenophon, Cyropaedia 1. 1. 3. Translation by Walter Miller, Loeb Classical Library, emphasis supplied.

64 Polyblus The Histories 4. 66. 7.

65 Plutarch, Moralia 163 F. Translated by Frank Babbitt, Loeb Classical Library, emphasis supplied.

66 Effie Freeman Thompson, 'METANOEO' and 'ME TAMELEI' in Greek Literature Until 100 A.D., Including a Discussion of Their Hebrew Equivalents (Chicago: University of Chicago Press, 1972), p. 14.

67 Cf. 1 Sam 15:29; Prov 14:15; 20:25 (19); 24:24 (29:27), 47 (32); Isa 46:8; Jer 4:28; 8:6; 18:8; Joel 2:13, 14; Amos 7:3, 6; Jonah 3:9, 10; 4:2; Zech 8:14.

68 Didalam beberapa bagian PL Tuhan dikatakan berubah pikiran, menjadi lembut hatinya, atau menyesali malapetaka yang dirancangkanNya. Kata Ibrani yang digunakan adalah na„ham. Didalam setiap kasus Tuhan sebenarnya tidak berubah pikiran, menjadi lembut hati, atau menyesal. Tuhan maha tahu dan tidak ada yang mengejutkanNya. Hal yang disebut Tuhan berubah pikiran/repentance of God sebenarnya suatu bentuk ucapan yang dikenal sebagai antbropomorphism. Suatu saat Alkitab berbicara kepada kita seperti Tuhan adalah manusia. Sebagai contoh, kita membaca mengenai tanganNya yang kuat (Exod 6:6; Ps 77: 15; Jer 21:5), tanganNya John 10:28-29), dan yang lainnya, sebagai bentuk kekuatan dan kemampuanNya untuk menyelamatkan kita dari kesulitan dan melindungi kita. Demikian juga, dari perspektif manusia, itu muncul dimana Tuhan berubah pikiran. Didalam kenyataannya, Dia tahu semua yang akan terjadi. Perubahan pikiran merupakan hal yang kelihatannya, bukan sebenarnya. Untuk diskusi lebih lanjut mengenai subjek ini lihat H. Van Parunak, 'The Repentance of God in the Old Testament, unpublished Th.M. thesis, Dallas Theological Seminary, 1975, and A Semantic Survey of NHM, Biblica 56 (1975): 512-32.

69 Theological Dictionary of the New Testament, s.v. metanoeo„, metanoia, by J. Behm, 4 (1967): 989-90.

70 E.g., Matt 13:15; Mark 4:12; Luke 1:16; John 12:40; Acts 9:35; 1 5:3; 28:27; 1 Pet 2:25.

71 Walden, The Great Meaning of Metanoia (New York: Thomas Whittaker, 1896), p.24.

72 Tulisan yang akan datang dalam seri ini akan berkaitan dengan Pertobatan dalam Injil dan Kisah, Pertobatan dalam Surat dan Wahyu, dan Usulan mengenai Pemberitaan Praktis mengenai Pertobatan.

Related Topics: Soteriology (Salvation), Confession, Grammar

Report Inappropriate Ad