“Suatu Bintang terbit dari Yakub”:
Gambaran Awal mengenai Raja dalam Bilangan 24:15-19

oleh
Greg Herrick, Ph.D.
trans. by Stevy Tilaar

Pendahuluan

Pelajaran ini adalah yang kedua dalam membahas harapan datangnya seorang raja dalam PL. Pelajaran pertama berurusan dengan Kejadian 49:8-12 dan gambaran raja yang dikemukakan disini. Hal yang sama akan dilakukan disini dengan Bilangan 24:15-19. Kita katakan bahwa latar belakang pelajaran ini sangat penting untuk mengerti gambaran PB mengenai Mesias karena para penulis PB terus menggunakan PL dalam pengajaran mereka mengenai Kristus. Dan mereka melakukannya dengan alasan yang baik, karena mereka percaya bahwa semua PL berbicara mengenai Kristus, apakah secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh melalui tipe, dll. Jelas, pendekatan-pendekatan ini memiliki latar belakangnya dalam pelayanan Kristus sendiri, karena dia mengajarkan para muridnya bahwa segala sesuatu yang dibicarakan mengenai dia dalam Hukum Musa, Para Nabi, dan Mazmur harus dipenuhi (cf. Luke 24:44). Ini berarti bahwa dalam beberapa caya ada rujukan terhadap dirinya sebagai mesias/juruselamat/imam/raja diseluruh PL, termasuk Pentateuch (karena ini yang membentuk ‘taurat’ seperti yang Lukas tunjuk disini). Terhadap Pentateuch, dan pada Bilangan 24:15-19 secara khusus, akan kita perhatikan dalam tulisan pendek ini. (Tulisan ini salah satu dari beberapa tulisan yang akan menyusul yang berusaha menunjukan konsep keturunan Daud yang menjadi raja dalam PL sebagai latar belakang presentasi PB mengenai Mesias.)1

Konteks dari Bilangan 24:15-19

Israel telah menghancurkan orang Kanaan (Num 21:1-3) dan saat tidak diijinkan lewat mereka mengalahkan orang Amorites dan menangkap raja mereka, Sihon, dan menduduki tanahnya (Num 21:21-32). Kemudian, mereka menghancurkan seluruh tentara dari Og, raja Bashan, tidak ada yang selamat dan mengambil kepemilikan tanahnya (Num 21:34-35). Dengan kemenangan Israel ditelinganya, Balak raja Moab dan orang Moab sangat tidak tenang. Balak, menjanjikan Balaam, penyihir (cf. <yv!j*n+ tar^q=l! [24:1]), suatu bayaran yang besar, jika dia bisa mengutuk Israel. Tiga perkataan Balaam didalamnya fakta bahwa Tuhan tidak mengutuk orang Israel (23:8), tapi sebagai satu-satunya raja mereka, telah menyelamatkan mereka dari Mesir dan memberkati mereka (23:21-22). Israel dikatakan seperti seekor singa betina (ayb!l*K=) dan singat jantan (yr!a&k^) yang berbaring menghancurkan mangsanya ([r#f# [23:24] ) dan rajanya (oKl=m^) akan lebih besar dari Agag dan kerajaannya akan ditinggikan (otk%l=m^ ac@N~t!w+ 24:7). Disini kita sekali lagi menemukan gambaran berkat fisik seperti ‘air akan mengalir dari timbanya” dan “keturunannya akan memiliki air berlimpah” (24:7)dan semua ini berkaitan dengan raja Israel.

Sekilas mengenai Bilangan 24:15-19

Dengan ketiga perkataan Balam ini mengumumkan kedatangan seorang raja yang besar dari Israel (Num 24:15-19), setelah dia memperkirakan kekalahan Amalek, Kenite, dan Asyur dan Eber (24:20-25).2 Balaam berkata bahwa “dia melihatnya, tapi tidak sekarang,” dan “dia memandangnya, tapi tidak dari dekat” (24:17). Kata kerja yang sama (ha*r* “see”) disini digunakan juga dalam 23:9, 21a.3 Tapi disini Balaam berbicara tidak dimasa itu, tapi mengenai masa depan. Seperti komentar Milgrom :

Kedua kata kerja ini muncul dalam dua perkataan pertama . . . Lingkup mereka adalah menandai, menunjukan kekuatan penglihatan Balaam. Didalam perkataan pertama, dia memberikannya dengan penglihatan normal. Kedua, dia memperoleh kekuatan spiritual untuk melihat keadaan tak terkalahkan Israel dimasa sekarang. Sekarang dia melihat dari masa sekarang kemasa depan. Kata kerja ra’ah juga berarti “to divine” (e.g., 1 Kings 22:19).4

Isi yang dilihat Balam berkaitan dengan suatu “bintang (bk*oK Ir^D*) terbit dari Yakub,” suatu “tingkat kerajaan muncul dari Israel” (fb#V@ <q*w+). Sejarah terawal mengenai ‘bintang’ adalah ‘dia’ (yaitu 3 m.s. suffix pada har dan rWv) dari baris yang mendahului yang menunjukan bahwa seseorang sedang dibahas.5 Walau istilah bk*oK tidak sering digunakan dalam PL untuk merujuk pada seorang raja (tapi. Isa 14:12), saat digunakan dalam parallel dengan fb#V# ini jelas merupakan maknanya. Hal ini lebih jauh ditegaskan dengan menghubungkan kekuatan raja Israel dalam konteks ini (24:7) dengan apa yang dilakukan bintang tentang dia vv. 17-19. Sebagai tambahan, perlu diperhatikan bahwa kata kerja ir^d* sering digunakan dalam PL untuk merujuk pada “berbaris’ yang dengan sendirinya menunjukan seorang raja sebagai pemimpin pasukan (lihat Deut 33:29; Isa 63:3 untuk konotasi militernya).6

Perkiraan Balaam mengenai kebangkitan Daud dan kerajaan Daud.7 ‘Bintang’ merujuk pada Daud yang mengalahkan orang Moab8 (Num 24:17; 2 Sam 8:2) dan orang Edom (Num 24:18; 2 Sam 8:13, 14; 1 Kings 11:15, 16; 1 Chron 18:12, 13). Maka itu dibawah Daud orang Israel berlimpah dan bangsa-bangsa disekitarnya tunduk dan sering membawakan upeti (e.g., 2 Sam 8:2, 6). Tapi, nubuatan tidak bisa selesai sampai disini, karena Daud tidak sepenuhnya menghancurkan Moab dan Edom, dengan hasil yang dengan bebas digunakan para penulis yang akan datang untuk berbicara mengenai dia yang akan datang dan pada akhirnya mengalahkan musuh-musuh Allah.9 Penggunaan istilah ‘bintang’ lebih dari sekedar merujuk pada seorang penguasa, tapi menghubungkan penguasa itu dengan realitas allah didalam Timur Dekat kuno. Ini nyata dalam teks Isaiah 14:12 text (sekalipun dalam gaya negatif) dan lebih nyata didalam pernyataan kemudian mengenai Yesus Kristus. KelahiranNya dihubungkan dengan peristiwa perbintangan (Matt 2:2) dan dia menerima nama “Surya Pagi” (Luke 1:78-79; Rev 22:16) dalam hubungan dengan keturuannnya dari garis keturunan Daud.

Ringkasan dari Bilangan 24:15-19

Singkatnya, perkataan Balaam adalah nubuatan mengenai Daud dan kerajaannya, walau pemenuhannya tidak sepenuhnya. Penguasa terakhir akan datang akan menghancurkan musuh Israel atas apa yang telah mereka lakukan kepada umat Tuhan, tapi dibawah kepemimpinannya bangsa akan kuat. Petunjuk pada dia sebagai ‘bintang’ adalah cara menghubungkan penguasa ini dengan keilahian dan membicarakan kedatangannya dikaitkan dengan kehendak para allah. Didalam teologi Israel ini terutama berarti hubungannya yang dekat dengan YHWH yang dicerminkan dalam bahasa ‘anak’ dari perjanjian Daud yang akan dikembangkan masa kemudian (2 Sam 7:14; Ps 2:7). Dengan petunjul disepanjang perkataan itu, dan mengenai kekalahan mereka yang mengutuk Israel serta pengaruh bangsa Allah, kita bisa secara sah menghubungkan peristiwa Balaam secara umum dan petunjuk pada kedatangan seorang pemimpin secara khusus, kepada janji Allah kepada Abraham dalam Kejadian 12:1-3.10 Kejadian ini merupakan kerangka menuju pada hubungan YHWH dengan Israel. Kita melihat kembali, seperti dalam Kejadian 49:8-12 bahwa penerima janji secara spesifik adalah individu, walau bangsa secara keseluruhan akan diuntungkan.

Pomykala11 (p. 22-24) melihat hal ini tidak secara eksplisit sebagai tradisi kerajaan Daud. Mereka tidak dengan sendirinya “memiliki secara spesifik karakteristik Daud.” Tapi sentralitas ‘Yehuda,’ ‘singa’, dan ‘penaklukan’ dalam Kej 49:8-12 membuat penghubungan kepada Daud lebih masuk akal dan penggunaan hal yang non-Daud menjadikan itu tidak biasa. Nubuatan ini meletakan dasar bahwa tidak ada harapan lain dalam PL bagi Yehuda dan orang Israel, kecuali dalam janji akan seorang pemimpin dari keturunan Daud. Janji yang divisikan dalam Kejadian 49:8-12 dan Bilangan 24:15-19 ditegaskan dalam 2 Samuel 7:12-16. Mereka berbicara mengenai perjanjian Daud dan janji yang mendasari harapan itu.

Greg Herrick graduated from Dallas Theological Seminary with the Th.M. in 1994 and is working on his Ph.D. Greg and his wife are transplanted Canadians living with their four children in North Texas.


1 Terjadi perdebatan yang terus berlangsung diantara para sarjana mengenai tanggal yang tepat bagi perkembangan pemikiran “messianic” didalam bangsa Israel. Penulis tidak berpendapat bahwa teks ini pada awal pemberiannya memiliki maksud mesianik untuk teks kemudian, tapi bahasa yang agung dimatangkan oleh para penulis kemudian untuk terus memelihara harapan mesianik mereka. Setelah kita melihat beberapa teks diseluruh PL dan masa intertestamental, kita akan menyelidiki PB untuk melihatnya disana dan bagaimana pemikiran ini digunakan.

2 Tulisan kuno secara keseluruhan berbicara mengenai peningkatan kekuatan dan supremasi Israel dan kematian musuh-musuhnya.

3 Lihat Robert Alter, The Art of Biblical Narrative (New York: Basic Books, 1981), 105, yang merujuk pada kata kerja har sebagai Leitwort utama yang mengikat chs. 22-24 dan dilengkapi oleh pengulangan “frase-motif” mengenai berkat dan kutuk dalam bagian ini.

4 Jacob Milgrom, Numbers rbdmb, The JPS Torah Commentary, gen. ed. Nahum M. Sarna (Philadelphia/New York: 1990), 207.

5 Tapi cf. George B. Gray, A Critical and Exegetical Commentary on Numbers, The International Critical Commentary on the Holy Scriptures of the Old and New Testaments, ed. S. R. Driver, A. Plummer, and C. A. Briggs (Edinburgh: T & T Clark, 1903), 369. Dia berpendapat bahwa karena Israel adalah subjek dalam ayat 14, dan syair lainnya juga (23:9 secara khusus), dia juga menjadi subjek disini. Ini tidak biasa saat teks berkata bintang akan datang dari Israel, dengan kesimpulan jelas bahwa bintang tidak bisa bersamaan dengan Israel dan yang akan datang dari Israel.

6 BDB, p. 202 (1). Tapi lihat juga Gray, Numbers, 369.

7 Ini tidak berarti suatu nubuat ex eventu seperti yang banyak dimengerti para penafsir hal ini. Lihat e.g., Martin Noth, Numbers (Philadelphia: Westminster, 1968), 192-93.

8 Rujukan pada “anak-anak Set” adalah suatu yang sulit, tapi mungkin bisa dimengerti dalam paralel dengan Moab, dan karena itu merujuk pada Moab, dan bukan pada Shutu asal mula orang Kanaan seperti yang dirujuk dalam Egyptian Execration Texts diabad ke 19 B.C.E. Lihat R. K. Harrison, Numbers, The Wycliffe Exegetical Commentary, ed. Kenneth L. Barker (Chicago: Moody Press, 1990), 322.

9 Jelas bahwa Daud tidak sama sekali menumpas orang Edom dalam banyak kesempatan didalam sejarah Israel saat mereka melawan mereka (cf. 1 Kings 11:14ff.; 2 Kings 8:20, 14:7; 2 Chron 28:17). Edom sepenuhnya ditaklukan ditahun 129 B. C. E. dan digabungkan kedalam bangsa Yahudi oleh John Hyrcanus. Lihat Josephus, Antiquities 13:257, yang berkata, “Hyrcanus juga mengambil Dora dan Marissa, kota dari Idumea, dan menaklukan semua orang Idumean; dan mengijinkan mereka untuk tinggal dikota itu, jika mereka mau menyunat alat kelamin mereka, dan menggunakan hukum orang Yahudi.” Lihat juga 15, 254, yang mengatakan, “tapi setelah Hyrcanus telah membuat perubahan dalam pemerintahan politik mereka dan membuat mereka menerima budaya dan hukum Yahudi ….”

10 Cf. Philip J. Budd, Numbers, Word Biblical Commentary, ed. John D. W. Watts, vol. 5 (Waco, TX: Word Books, Publisher, 1984), 271.

11 Kenneth E. Pomykala, The Davidic Dynasty Tradition in Early Judaism: Its History and Significance for Messianism, SBL: Early Judaism and Its Literature 7 (Atlanta, GA: Scholars Press, 1995), 22-24.


Download Word Document